| 011

12.3K 1.9K 249
                                    

"nih,"

taehyung mengernyit, padahal baru suapan ketiga namun jeongguk sudah menggeser kotak tisu padanya, "emangnya gue se-cemong itu? atau lo nyuruh gue stop makan?"

"hm, bentar,"

tidak tahunya jeongguk merogoh saku, mengeluarkan ponsel dan mengarahkannya pada taehyung. kemudian menyodorkannya sendiri.

"apaㅡaNJIR!"

baru melihat sekilas, taehyung buru-buru meraih tisu dan menyapu mulut juga sekitarnya dengan kecepatan mengagumkan. "pake direkam!?"

"biar percaya,"

taehyung mendengus, menyesap teh hangatnya. sudah memastikan bahwa tidak ada lagi yang cemong dan menggeser ponsel jeongguk kembali pada pemiliknya.

"lucu, kayak bocah,"

"ngejek ceritanya?"

"ya ampun kak, baperan amat," jeongguk mengulurkan tangan, mengacak-acak pelan rambut taehyung yang bahkan belum sisiran.

"jeongguk,"

"hm?"

"itu tangannya bekas sambel tiga sendok apa kabar? lo peperin ke gue?"

"udah pake tisu! lagian tadi makannya pake sendok, kak!"

kini ganti taehyung yang tertawa, merasa lucu melihat kepanikan jeongguk. matanya semakim membulat, bibir bawahnya sedikit terkuak dengan tampang waswas.

"eh iya," kata taehyung, membuat jeongguk mengangkat kepala dari bubur ayamnya yang terlihat mengerikan. maksudnya, merah membara. namun tidak ada tanda-tanda kepedasan. "jeongguk,"

"hm?"

"kenapa banyak yang malah manggil lo arkasa?"

"karena itu nama gue?"

"bukan itu," taehyung menyuap buburnya sekali lagi dan menggerus kerupuk, "ada yang bilang lo nggak suka dipanggil jeongguk?"

"soalnya kayak anjing,"

dengan itu taehyung tersedak. entah terkejut, geli, atau menahan keinginan untuk terbahak. sebab tampang jeongguk benar-benar serupa dengan bocah yang tengah merajuk karena robotnya dihilangkan tetangga.

"kayak lo kan enak, dipanggilnya tae. gue apaan? guk guk guk, kan kayak anjing,"

"tapi nama gue kadang diplesetin jadi tai kok,"

"sama nih, jangan-jangan jodoh, kak?"

"serah," taehyung memutar matanya, dalam sepuluh menit sudah terbiasa dengan gombalan tiba-tiba jeongguk sejak sahut-sahutan sewaktu digendong tadi, "eh tapi maaf banget nih,"

"maaf kenapa? kakak udah taken?"

"abis makan cabe tiga sendok penuh makanya bisa alus banget gitu ya,"

"kan alusnya buat kakak aja,"

"gue tusuk nih," ancam taehyung sembari mengangkat garpu, bibirnya mengerucut kesal.

"yang harus nusuk itu kan gue,"

"heh mulutnya!"

jeongguk menangkis tangan taehyung yang ingin memukulnya, dicekal di pergelangan tangan dengan tawa berderai. terhibur dengan reaksi taehyung. "udah, udah, tadi maaf kenapa?"

"pas anak-anak cewek minta nomor lo,"

"kakak kasih?"

"iya,"

jeongguk mengernyit. "emangnya kakak tau nomor gue?"

"enggak,"

"terus gimana ngasihnya?"

"gue kasih nomor pak satpam komplek sama pak rt,"

"BWAHAHAHAHAㅡ!?"

konyol, lebih ke memalukan mungkin. setelah terbahak, dipotong dengan tersedak.


"makanya kalau ketawa jangan songong," ketus taehyung sembari mendorong segelas air. kemudian menyunggingkan senyum tipis.

diam-diam, taehyung senang juga melihat  jeongguk tersiksa. [ ]

🌌 citrus. | ✓Where stories live. Discover now