BAB 35 (Afi Back! (2))

2.4K 72 2
                                    

"aku percaya jika memang takdir semua nya akan bertemu lagi meski pernah mengalami yang namanya berakhir"
Hanafi Prasetya Utama
------

Saat ini Hanafi sudah berada di pesawat. 1 jam lagi pesawat akan lepas landas dibandara Soekarno-Hatta.

Hanafi menghembuskan nafasnya dengan perlahan, dia sangat rindu negara kelahirannya ini, kota kelahiran yang banyak sekali kenangannya.

Dia sungguh rindu bertemu dengan mamah, papah dan Ana adiknya. Bagaimanakah kabar Ana sekarang, apakah dia masih manja seperti waktu SMP. Hanafi sangat rindu kepada adiknya itu, dan mungkin dia akan rindu dengan teman temannya dan juga wanita kecilnya itu.

Hanafi segera membuang pikiran nya jauh jauh tentang wanita masa kecilnya itu, dia seharusnya tidak boleh memikirkan wanita yang pasti sudah terikat dengan orang lain.

"Argh.. kenapa gue gak pernah bisa lupain lo, bertahun tahun gue coba lupain lo tapi kenapa lo gak pernah pergi dari pikiran gue"gumam Hanafi lirih.

Dia jadi teringat dengan surat yang diberikan Adeeva kemarin sebelum dia pergi. Dengan cepat Hanafi membuka surat yang diberikan Adeeva padanya kemarin dan langsung membacanya.

Dear hanafi.

Assalamualaikum fi, kalau kamu baca surat ini mungkin kamu akan kaget mendengarnya, sebetulnya aku ingin memberitahukan ini 2 hari yang lalu sebelum kamu pergi ke Indonesia, tetapi melihatmu sibuk dengan pekerjaanmu aku lebih memilih untuk menulis surat ini kepadamu.

Sebelumnya aku minta maaf kepadamu. Fi 3 hari yang lalu dokter Alex ke rumahku dan meminta jawaban atas pinangannya kepadaku, dan aku menerimanya. Sebetulnya aku belum tau pasti dengan perasaanku. Aku harap kamu tidak marah atas keterlambatanku memberitahumu, maafkan aku fi.

Adeeva

Entah perasaan apa yang sekarang Hanafi rasakan, senang atau gimana dia tidak tau yang pasti dulu Hanafi sangat mengagumi wanita tersebut yang telah menjadi sahabatnya di Swiss.

Hanafi bahkan pernah mengungkapkan perasaannya itu namun wanita itu memilih untuk berteman dengannya, Hanafi sudah mengikhlaskannya untuk menjadi kekasih orang lain. Terkadang Hanafi berfikir apa yang selalu dia sayangi dan dia cintai kenapa harus menjadi milik orang lain, tetapi meskipun begitu Hanafi tetap percaya kepada Tuhan, mungkin dibalik semua ini Tuhan akan merencanakan yang lebih indah diakhir nanti.

-------

Setelah 14 jam berada di pesawat akhirnya pesawat Hanafi pun sudah lepas landas di bandara Soekarno Hatta.

Hanafi pun segera mencari Azka yang katanya akan menjemputnya dibandara dengan istrinya.

"Fi Hanafi halllooo"teriak Azka saat melihat Hanafi yang clingak clinguk mencari keberadaannya.

Hanafi pun menghembuskan nafas kasarnya, Azka ternyata masih sama seperti dulu dia bahkan tidak pernah berubah padahal dia sudah menikah.

"gue kangen banget sama lo"ucap Azka dan langsung memeluk Hanafi. Sedangkan Violla yang berada disampingnya Azka pun hanya melongo melihat kelakuan suaminya yang super duper alay.

"Lo apaan sih ka, malu tauk dilihatin banyak orang, Lo gak malu apa dilihatin istri Lo tuh, dikira lo gay dan mungkin nanti Lo akan diceraiin sama Violla sehabis pulang jemput gue"ucap Hanafi santai sambil terkekeh.

I LOVE YOU HANAFI [COMPLETED] (Karya Sudah Pindah Di Platform KUBACA & ICANNOVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang