Penghibur Pelikku

34 1 0
                                    

Matahari memancarkan sinarnya di pagi hari, hari libur yang menenangkan. Rain terbangun dari tempat tidurnya, ia bergegas menuju kamar mandi.

TINGGG.. TONGG...

Suara bel berbunyi

"AH SIAPA SI, MASIH PAGI JUGA!" gunam Rain kesal. Dengan mata yang masih terkantuk-kantuk, Rain berjalan menuju ruang tamu, mencoba untuk membuka pintu.

"HAH? KAK RIAN?" tanya Rain terkejut, seketika rasa kantuknya menghilang

"SIAL GUE BELUM MANDI!!!" ujar Rain dalam hati

"eh Ra, sorry kaka tiba-tiba dateng kesini. Sebetulnya tadi kebetulan aja lewat kesini, dan kaka mampir. Soalnya selama dua pekan ini kaka jarang liat kamu di sekre seni, jadi kaka khawatir" ujar Rian mencoba menjelaskan.

"Oiya kak, mari duduk dulu"

"Sebetulnya Rain minta maaf ka, kebetulan udah dua pekan ini Mama di rawat di rumah sakit dan kondisi nya lagi kritis" Rain mencoba menjelaskan dengan raut wajah yang terlihat sedih sekali.

Rian mengerti dengan kondisi Rain saat ini, apalagi Rian adalah ketuanya. Jadi wajar saja bila Rian bertanya seperti itu kepada Rain.

Rian tidak bertanya perihal itu lagi, tampaknya gadis di depannya terlihat sedih. Jadi ia tidak mau membuat Rain semakin sedih. Ketambah lagi Rian menyukai sejak dari kelas sepuluh.

"oiya kamu udah dapet broadcast kalo hariini ada latihan perdana teater bersama para senior?" tanya Rian

Rain mengangguk pelan.

"Mau bareng kaka nggak? Kebetulan kaka juga sendiri"

"Boleh ka, kebetulan Rain juga hariini tidak ada temen buat kesekolah"

"yaudah Rain mandi dulu yah! Awas loh jangan kemana-mana, kalo mau minum ambil ajaa!! " balas Rain dengan senyum dan riang gembira.

***

Rian melihat kesekeliling rumah Rain, tampak ada tanaman yang sangat terawat dengan baik, diisi oleh bunga-bunga yang setiap kali mata memandang nya merasa segar kembali.

Rian mendekat kan diri ke tanaman-tanaman yang ada di depan rumah Rain.

"Kak Rian suka bunga?" tanya Rain yang tiba-tiba datang.

Rian tidak langsung menjawab, ia cukup takjub melihat penampilan Rain kaliini. Rupanya gadis itu memakai dress selutut warna putih serta rambut yang kucir satu dilengkapi dengan tas slimbag yang mempercantik dirinya.

"Kak Rian?!! Kebiasaan deh!!"

"Ada yang salah sama Rain??!!! "

"sering banget liat Rain kayak gitu kayak ketemu hantu aja!"  ujar rain berdecak sebal.

"Ahh engg.. Engga ko Ra, maafin kaka" jawab Rian sedikit gugup.

"Kak Rian suka bunga?"

"Kalau suka boleh kok kalau mau minta"

"Rain banyak dikasih sama Agus"

Ujar Rain sambil berjalan menuju mobilnga Rian.

Rian tak langsung menjawab "Hah? Agus? Siapa dia?" Tanya nya dalam hati

"KAKK RIANN!! KEBIASAAN KALO RAIN AJAK NGOMONG KO GA DENGER! " ujar Rain dengan ekspresi sedih.

"Hehehe maaf Ra, kaka lagi banyak fikiran"

"Gak usah mikirin Rain" timbal Rain menggoda

Suasana hening seketika "Hehehe Rain becanda kak" jawab Rain dengan nada bersalah.

Ketika Sang Fajar Berkata [COMPLETED] ✅ Where stories live. Discover now