O

99 22 0
                                    

Jalanan saat itu dapat di kategorikan sangat lancar untuk kota padat seperti Seoul. Taehyung mengemudi santai dengan Sean di sebelahnya. Dengan jari-jari yang bertautan dan Taehyung yang sesekali mengecup punggung tangan Sean sudah lebih dari cukup untuk membuat suhu di dalam mobil menghangat.

Tidak ada niat liburan pada awalnya. Hanya Taehyung yang akan pergi selama dua hari satu malam untuk rapat. Tapi sehubungan dengan Sean yang sebentar lagi akan berulang tahun, si Kim memutuskan untuk mengajak Sean sekaligus. Walaupun hanya di dalam negeri.

Sean yang tidak tahu menahu hanya mengiyakkan meski awalnya agak curiga karena Taehyung mengajaknya liburan di dalam rangka perkerjaannya.

Enam jam perjalan membuat Taehyung langsung merebahkan badan sesampainya di hotel. Sean sudah menawarkan diri berkali-kali untuk bergantian mengemudi tapi Taehyung tetap saja enggan. Dia bilang lebih baik Sean memijatnya saja di hotel nanti, dengan kata lain si Kim ini memang sudah merencanakan untuk membuat Sean memijatnya.

Sean duduk di sebelah Taehyung yang sedang merebahkan diri di atas kasur sambil memejamkan mata. "Lelah sekali ya?"

Taehyung merespon dengan anggukan kecil, melihat itu Sean diam sejenak. Berfikir apa yang terbaik yang harus di lakukan.

"Rapatmu jam berapa Tae?"

"Jam 7 malam."

Sean mengangguk puas. Artinya ia masih punya waktu sekitar 5 jam untuk membuat suaminya itu merasa fresh kembali.

Meninggalkan Taehyung yang masih terpejam, Sean berjalan ke arah kamar mandi untuk menyiapkan air mandi. Setelah mengatur suhu air yang pas untuk cuaca yang lumayan dingin belakangan ini serta memasukkan sabun beraroma vanila, Sean kembali menghampiri Taehyung.

"Tae, ayo bangun."

"Hm." Ini jelas bukan apa yang Sean harapkan. Alih-alih membangunkan dengan suara, Sean memilih untuk menarik tangan kiri Taehyung dengan sekuat tenanganya yang membuat Taehyung mau tidak mau terduduk.

Taehyung tidak melayangkan protes, karena sesungguhnya ia merasa terlalu lelah untuk berbicara. Dan dia butuh tidur.

"Kau tahu, kau memang laki-laki paling beruntung. Karena sekarang kau akan mendapatkan pelayanan penuh selama 5 jam dariku. Terdengar hebat, kan?" Sembari tangannya membentuk angka lima, Sean berbicara dengan penuh semangat.

"Jadi sekarang, kau harus mandi. Aku sudah menyiapkan airnya."

Taehyung menggelengkan kepalanya sesaat, mencoba mengumpulkan kesadaran.

"Pelayanan penuh selama 5 jam? Dalam rangka apa kau seperti ini? Dan kenapa hanya 5 jam?" Balas Taehyung.

Sean kembali menarik tangan Taehyung untuk berdiri lalu mendorong ke arah kamar mandi. "Sudah tidak menerima pertanyaan."

"Lho, bukannya jika pelayanan penuh itu berjalan berdasarkan kehendak customer?" Kata Taehyung saat Sean berhasil mendorongnya hingga mencapai pintu kamar mandi.

"Jika kau ingin segalanya berjalan dengan lancar, maka kau hanya perlu menuruti Aku. Simpel." Balas Sean tak mau kalah.

Taehyung masih saja berada di ambang pintu kamar mandi saat Sean sudah berbalik meninggalkannya.

"Sean."

Sean berbalik. "Apalagi, Tae?"

"Kurasa membukakan pakaian serta menemaniku mandi juga termasuk pelayanan penuh." Ucap Taehyung dengan sangat tenang diiringi senyum yang seakan menanti kemenangan.

Sejujurnya, Sean agak terkejut. Hanya saja ia tidak boleh membiarkan Taehyung selalu berhasil dalam melancarkan serangannya.

Sean membalas senyum Taehyung. "Ya. Jika kau ingin menemukan kelapa dalam makananmu nanti."

K.O.

WHAT IS LOVE ((TAE HYUNG KIM))Where stories live. Discover now