L

107 23 0
                                    

Saat Taehyung terbangun pukul tujuh tadi untuk bersiap berangkat ke kantor, Sean sudah tidak ada di sisinya. Awalnya ia kelimpungan setengah mati. Tidak biasanya Sean seperti ini --pergi pagi-pagi tanpa pamit, sampai akhirnya ia menemukan sebuah catatan di atas meja makan.

Tae, maaf tidak membangunkanmu. Tapi tidak usah khawatir. Aku lupa memberitahumu jika aku mempunyai janji untuk senam pagi bersama bibi Ahn. Sehabis itu kami akan membawa Kean dan Sissy berjalan bersama. Sebagai gantinya, aku sudah menyiapkan sarapan spesial untukmu. Ini akan menjadi hari yang menyenangkan dan semoga milikmu juga!

                                                   Sean Kim

Taehyung mengulum senyumnya sehabis membaca pesan yang di tinggalkan Sean. Ia melirik ke arah meja makan yang menjadi lebih penuh dari biasanya. Tak butuh waktu lama untuk Taehyung memutuskan lebih mendahulukan sarapan ketimbang mandi.

Di sentuhnya mangkuk yang berisi sup tauge di dalamnya.

Masih hangat, batin Taehyung.

Walaupun sebenarnya ini tidak dapat di kategorikan sebagai sarapan spesial karena tidak ada Sean yang menemani, tapi apa boleh buat, semua makanan itu sedikit banyaknya menyingkirkan Sean sementara dari pikiran Taehyung.

Tidak adanya Sean di pagi Taehyung ternyata mempunyai efek yang cukup baik juga rupanya. Taehyung bisa berangkat kantor lima belas menit lebih awal. Tidak ada Sean yang akan berargumen, tidak ada Taehyung yang melucu, tidak ada sepasang sejoli yang sama-sama akan kompak mengacuhkan alarm.

Jarum jam terus berputar, tapi keadaan rumah si Kim masih saja kosong. Pukul lima sore, Taehyung pulang dengan perut keroncongnya akibat melewatkan makan siang. Ia sedikit terkejut ketika menyadari bahwa Sean tidak ada di rumah, tapi perutnya membuat ia mau tak mau berjibaku di dapur untuk menciptakan sesuatu yang bisa di makan.

Saking sibuknya, ia tidak mengetahui bahwa Sean sudah berada di dalam rumah juga. Dari belakang Sean melihat Taehyung yang sedang membuang makanan ke tempat sampah. Iapun memutuskan untuk menghampirinya suaminya itu.

"Apa yang kau lakukan, Tae?"

Taehyung sedikit terkejut, tapi mulutnya tetap saja menjawab. "Membuang sup."

Sean mengernyit. "Kau membuang sup buatanku?"

Begitu sadar akan terjadi kesalah pahaman, Taehyung langsung menjelaskan perlahan.

"Tidak. Kau tahu aku tidak pernah membuang makanan."

"Lalu?"

"Aku hanya berusaha meniru sup tauge buatanmu tadi pagi, tapi rasanya benar-benar tidak bisa di makan." Mendengar itu, Sean langsung tersadar bahwa ini bukan salah Taehyung. Ini salahnya. Berada seharian di luar rumah dan melupakan tugasnya.

Sean menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan lalu mengela nafas panjang. "Maaf, Tae. Itu harusnya tugasku." Taehyung menggeleng tegas kemudian membawa telapak tangan Sean menjauh dari wajahnya.

"Aku juga minta maaf karena tidak sempat membalas pesanmu hari ini."

Senyumnya merekah, membuat Taehyung menjadi tersenyum juga. "Baiklah, sekarang aku membuatkanmu makan malam. Katakan, apa yang kau inginkan?"

Senyum Taehyung perlahan berubah arti. "Kau akan memberikan apapun yang ku mau?"

Sean menjawab dengan antusias. "Ya!"

Bukannya memberi tahu apa maunya, Taehyung malah melangkah mendekat lalu menempatkan wajahnya tepat di depan wajah Sean.

"Aku ingin.. kau."

Dengan polosnya Sean menunjuk dirinya sendiri dengan raut bingung. "Aku?"

"Ya, kau."

"Ya, ya, aku akan membuatkan-", dengan lembut Taehyung membawa bibir Sean pada bibirnya. Ini yang ia inginkan, ini yang di maksudnya.

Tidak ada pemberontakan berarti yang di lakukan Sean. Ia hanya sedikit kaget, tapi selebihnya ia terhanyut. Juga sejujurnya ia rindu Taehyung. Rindu secara mental dan fisik.

Inginnya Taehyung bawa Sean sekarang juga ke dalam permainan inti. Tapi, dia masih cukup sadar untuk tidak menyakiti wanitanya. Ia ingin mereka berdua menikmatinya.

Perlahan tapi pasti, pangutan yang Taehyung pimpin berbuah menjadi lebih tergesa. Berusaha mengejar puncak dengan asa yang di atas awan.

Begitu dalam dan penuh cinta. Mengaitkan jemari satu sama lain, berpeluh bersama dalam ruangan berpendingin. Membiarkan dunia tahu bahwa mereka saling memiliki.

WHAT IS LOVE ((TAE HYUNG KIM))Where stories live. Discover now