26

53K 4.6K 603
                                    

Dewa POV.

.

.

.

Sudah pernah kukatakan sejak awal, aku tidak mau berpisah dari istri kecilku. Akhir-akhir ini Kiara sedikit aneh. Meski dulu sebelum nenikah dia sering kabur dariku, tapi semenjak menikah, ia tidak lagi kabur-kaburan. Tapi belakangan ini ia sepertinya kembali kabur-kaburan.

Aku tau penyebabnya. Tapi kupikir ia tidak mempermasalahkan keberadaan Rima di rumah. Meski Rima sangat frontal menunjukkan ketidak sukaannya pada Kiara, aku tidak bisa berbuat apa-apa. Ia selalu mengingatkanku betapa kami berhutang budi pada Bu Merry.

Sebenarnya aku tidak mempermasalahkan ia tinggal bersamaku. Bahkan ia mempunyai kamarnya sendiri di rumah.
Bu Merry yang awalnya di rumah Mama dan Papa, kubawa ke rumahku agar ia tidak terlalu capek mengingat ginjalnya yang tinggal sebelah.
Sebagai ungkapan terimakasih, aku memberinya tempat di rumahku. Tapi Bu Merry dengan sopan menolak dan memilih kamar bersama para pembantu yang lain di rumah belakang. Sedangkan Rima yang tidak mau tinggal di sana, aku berikan kamar tersendiri di rumah utama. Aku juga tidak segan menyekolahkannya hingga ia mengambil S2-nya di Aussie. Aku sudah menganggapnya seperti adikku sendiri.

Tapi melihat sikapnya yang memusuhi Kiara membuatku sedikit kesal padanya. Dan aku makin kesal ketika sikap Kiara mulai berubah. Ia seperti membangun jarak di antara kami. Ia sering pulang terlambat, lebih suka berkumpul dengan para sahabatnya, bahkan seringkali terlihat berduaan dengan Galaksi.
Dan itu membuatku marah. Aku tidak suka melihat istriku dekat-dekat dengan laki-laki lain. Dia milikku! Hanya aku yang boleh dekat-dekat dengannya!

Aku sempat kesal dan bertengkar dengan Rima ketika aku memutuskan untuk sementara mengikuti kemauan Kiara yang tidak mau pulang ke rumah. Aku baru menyadari bahwa ia tidak nyaman berada di rumah karena keberadaan Rima. Aku tidak tau apa yang terjadi di antara mereka sampai Kiara tidak mau pulang. Ia bersikeras tinggal di rumah Mama dan Papanya.

Aku tidak habis pikir, kenapa semakin lama Rima bukan lagi gadis manis seperti yang dulu pernah kukenal. Ia tampak lebih posesif padaku. Mungkin ia merasa takut jika perhatianku padanya selama ini akan berkurang karena aku menikah dengan Kiara.

Saat aku mengambil beberapa keperluanku untuk tinggal bersama istri mungilku, Rima melarangku keras. Ia merajuk dan menangis, mengatakan bahwa aku tidak lagi menyayanginya. Bahwa aku lebih memilih istriku dibandingkan dia. Bahwa aku bodoh karena mau saja menuruti Kiara yang sedang ngambek padahal jelas-jelas Kiara berselingkuh dengan Galaksi. Aku khawatir dengan perasaannya dan aku tidak mau ia mengakuinya secara terang-terangan.

Meskipun aku sangat tidak suka dengan kedekatan istriku dengan Galaksi, tapi aku percaya, Kiara dan Galaksi hanya murni berteman. Hubungan mereka memang lebih dekat dibandingkan dengan sahabat mereka yang lain. Itu yang kadang membuatku cemburu. Kenapa Kiara tidak pernah sedekat itu padaku? Ia kadang bisa sangat manja pada Galaksi. Sementara padaku, tidak pernah. Aku ingin ia manja hanya padaku. Aku ingin menjadi tempatnya mencurahkan segala isi hatinya. Aku ingin menjadi satu-satunya orang yang ia butuhkan. Aku ingin menjadi satu-satunya pria dalam hidupnya. Bahkan aku ingin menjadi jantung kehidupannya seperti ia sudah menjadi jantungku. Tapi Kiara tidak pernah melakukan itu padaku.

Tubuh polos dalam dekapanku menggeliat dan menggumam tidak jelas. Matanya terpejam. Aku terkikik pelan melihatnya kelelahan setelah melewati malam penuh gairah bersamaku.
Kalau begini, siapa yang harus disalahkan? Ia begitu menggoda!
Nah lihatlah, gerakannya membuat selimut yang menutupinya sedikit turun, menyembulkan gundukan dada ranumnya yang sangat menggoda.

Ah, aku begitu memuja setiap pesona yang ia tunjukan padaku. Aku mencintainya begitu dalam. Tidak sedikitpun ia membuatku bosan. Semarah apapun aku padanya, tetap saja ia bisa membuatku bergairah. Begitupun sebaliknya, disaat perasaanku sedang gundah dan marah karena hal lain, ia bisa menenangkanku hanya dengan ekspresi wajahnya meski ia sedang cemberut sekalipun.

MY POSSESSIVE LECTURER  (Sudah terbit Di GOOGLE PLAY BOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang