Bersepeda

53 6 5
                                    

Tantangan day 29: buat karya dari emoji acak

Tantangan day 29: buat karya dari emoji acak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ada hobi baru Revan yang membuatku jadi lebih sering ke luar setiap Minggu pagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Ada hobi baru Revan yang membuatku jadi lebih sering ke luar setiap Minggu pagi. Bersepeda.

Aku sendiri paling malas berolahraga, walaupun hobi menonton pertandingan olahraga. Cabang olahraga favoritku tentu saja bulu tangkis.

Kembali lagi pada hobi baru laki-laki yang dekat denganku. Hari Minggu ini ia mengajakku ke Pantai Ancol. Lelaki bertubuh atletis itu ingin bermain sepeda di pantai.

"Aku nggak ikut sepedaan, ya. Pokoknya aku mau duduk manis di pantai aja." Aku mengajukan syarat ini ketika menyetujui ajakannya.

Awalnya dia setuju. Namun, tetap saja ketika sudah di sana ia menyuruhku untuk aktif bergerak.

"Sayang, La. Masa jauh-jauh ke Ancol cuma duduk. Mau naik kereta gantung?" tawarnya sambil menunjuk kereta gantung yang bergerak di atas kami.

"Sama kamu?" tanyaku dengan malas.

Ia tersenyum amat manis, kemudian membujukku. "Nggak. Nanti kamu naik kereta gantung, aku ngikutin dari bawah pakai sepeda. OK?"

Aku pun mengalah. Revan membelikan tiket dan menunggu hingga aku masuk ke dalam barisan para penumpang yang mengantre kereta gantung. Setelah itu, ia kembali untuk bersiap dengan sepeda di dekat stasiun kereta gantung.

Ketika kereta gantung yang kunaiki mulai berjalan, Revan mengikuti di sisi yang jauh dari laut. Pandanganku tak lepas darinya. Memperhatikannya melakukan sebuah hobi sungguh menyenangkan, karena ia selalu totalitas.

Ketika sudah separuh perjalanan, entah datang dari mana, seekor anak ayam terlepas. Revan yang terkejut terpaksa membanting setang hingga terjatuh. Sulit menjaga keseimbangan ketika kita bersepeda di atas pasir.

Anak ayam itu selamat dari gilasan roda sepeda Revan. Namun, laki-laki itu terlihat begitu kesal. Wajahnya terlipat tanpa senyum, rahangnya mengeras, dan ia mengepalkan tangan. Sayangnya ia tak tahu harus marah kepada siapa, sebab hanya orang bodoh yang melampiaskan amarahnya pada hewan.

 Sayangnya ia tak tahu harus marah kepada siapa, sebab hanya orang bodoh yang melampiaskan amarahnya pada hewan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yosh selesai. Walaupun nggak tahu deh ini cerita apa, asal ngecap aja.

Ok, tomorrow will be the last day challenge. Semoga cukup bolong 2 aja gara-gara ketiduran.

Catatan PelangiWhere stories live. Discover now