Pengantin yang Lari

49 9 0
                                    

Tantangan day 20: mempertemukan OC protagonis dari satu cerita dengan OC antagonis dari cerita lain.

Tantangan day 20: mempertemukan OC protagonis dari satu cerita dengan OC antagonis dari cerita lain

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Revan membaca catatan yang ditulis oleh Rena. Ia justru tertawa alih-alih serius. Gadis tomboy yang sering mematahkan hati lelaki itu menasihatinya.

Revan sadar, dirinya cukup sering menahan perasaan dibanding mengungkapkan langsung. Dia hanya tidak ingin menyakiti Pelangi, jika berbuat tanpa berpikir dahulu.
***

Revan mengerem motornya secara mendadak. Hampir saja ia menabrak seorang pria yang terlihat keluar terburu-buru dari pintu belakang rumah sepupunya. Untungnya Pelangi sedang tidak bersamanya.

Pagi itu, Revan sangat sibuk menjadi panitia pernikahan Shera, sepupunya. Seluruh keluarga telah berkumpul di aula gedung yang dipakai untuk acara akad nikah. Sementara dirinya harus kembali ke rumah ini karena hantaran mas kawinnya tertinggal.

"Wahyu! Kenapa lo masih di sini?!" serunya begitu mengenali pria yang nyaris ia tabrak. Berbeda dengan sepupunya yang sudah siap dengan pakaian pengantin berikut riasan sejak subuh tadi, pria di hadapannya justru tampak sangat santai dengan memakai celana dan baju tidur.

Pria yang dipanggil Wahyu itu tidak menjawab. Ia malah menghantamkan tinju sekuat tenaga ke wajah Revan dan berlari ke dalam taksi yang sudah menunggu.

Revan tidak habis pikir, mengapa Wahyu memukul dan kabur saat ditanya? Bukankah seharusnya pria itu bersiap-siap mengucap ijab kabul?

Catatan PelangiOnde histórias criam vida. Descubra agora