Tantangan day 26: Alasanku menulis
Aku menutup buku agenda yang biasa kubawa ke mana-mana. Buku itu selain untuk mencatat rencana dan target bulananku, juga menjadi teman setia dikala kebosanan melanda di tengah meeting penting.
Tulisanku memang tidak bisa dibandingkan dengan karya para penulis hebat yang telah diterbitkan menjadi buku. Tulisanku hanya sebatas pencurahan isi hati dan pikiran. Bagiku menulis adalah sebuah terapi. Apalagi dengan sifatku yang sulit untuk bercerita kepada orang lain.
Semua bermula ketika masa-masa SMA yang sangat penuh tekanan bagiku. Di mana ketika itu aku selalu menjadi objek bullying di kelas. Tentu saja hal itu pada akhirnya memengaruhi kepercayaan diri juga nilai-nilaiku yang merosot.
Kejadian itulah yang menyeretku masuk ke dalam daftar panggilan guru BK. Namun, justru guru BK itulah yang menolongku. Beliau menyarankanku agar memakai writing therapy.
Awalnya memang sulit bagiku menulis, tetapi lama-lama menjadi candu. Aku merasa lega setiap selesai menulis. Kegiatan menulis menjadi obat mujarab bagi batinku. Tidak ada lagi stres yang menumpuk dan hidupku terasa lebih berwarna seperti namaku, Pelangi.
YOU ARE READING
Catatan Pelangi
Short StorySebuah catatan random tentang berbagai tema yang random pula. 30 hari, 30 tema, 30 tulisan. Hope you will find a colorful story as beautiful as the rainbow. Cover design by @Shireishou