Siapa Vicha?

Mulai dari awal
                                    

Mengapa Adnan bisa langsung mengetuk pintu? Karna Adnan melompati pagar rumah Gladis. Ok itu juga tidak penting

Diandra (nyokap Gladis) membuka pintu rumahnya.

"Loh nak Adnan ada apa?" tanya Mrs. Diandra.

"Saya mau ketemu Gladis, tante. Ada sedikit masalah yang belum diselesaikan." penjelasan Adnan membuat Mrs. Diandra manggut-manggut.

"Oh gitu pantesan muka Gladis keliatan kesel, sedih dan lain-lain"

"Boleh saya masuk, Tan?"

"Iya masuk aja Gladis ada di atas" setelah itu Adnan menuju kamar Gladis.

Sesampainya di depan kamar Gladis, Adnan ingin mengetuk pintu tapi saat ia memegang handlenya kamar tersebut tidak dikunci. Adnan sempat heran mengapa Gladis tidak mengunci kamarnya. Padahal biasanya gadis itu biasanya sangat tidak suka privasinya diganggu.

Adnan masuk ke kamar Gladis dan tidak ada Gladis di kamarnya. Kemana Gladis?

Srek...

Adnan dapat merasakan hembusan angin saat gorden diterpa angin. Ternyata Gladis sedang berdiri di balkon kamarnya. Adnan berjalan ke arah Gladis.

"Dis!" panggil Adnan. Gladis masih terbengong. Setelah itu mengucek-ngucek matanya seakan tak percaya bahwa orang yang di depannya adalah Adnan.

"Gue halu kali ya? Masa Adnan di depan gue? Dia kan nganterin sepupunya ke rumah sakit" kata Gladis. Ingin rasanya Adnan tertawa keras. Pacarnya sangat lucu nan menggemaskan jika seperti itu.

"Ini beneran aku, Adnan" jelas Adnan.

"Serius Adnan? Adinata Adnan Fairuz? Anaknya Papa Rifky dan Mama Anna?"

"Iya sayang. Ini Adnan. Adnannya Gladis" jawab Adnan.

"Kok kesini? Udah malem tau! Nggak nungguin Vicha yang sakit? Ntar dicariin loh! Nggak takut Vicha-nya drop lagi? Kalo---" Adnan menempelkan jari telunjuknya pada bibir Gladis. Mengisyaratkan gadis itu untuk berhenti bicara.

"Aku akan jelasin siapa Vicha" kata Adnan sambil menatap Gladis lekat-lekat.

"Emang siapa? Selingkuhan?"

"Masuk dulu. Nanti sakit loh" ujar Adnan memegang bahu kiri Gladis.

"Peduli apa? Kalo gue sakit?" gue? Gladis menggunakan kata gue bukan aku?

"Aku peduli Dis. Aku pacar jadi aku-"

"Lo masih ngganggep gue pacar? Tapi lo nggak pernah sedikit pun ngasih tau gue kalo lo punya sepupu yang Vicha! Gue dianggap atau bukan sih!?"

"Vicha sepupu aku Dis. Dia punya riwayat jantung coroner jadi aku berusaha buat jagain dia. Dan kenapa aku nggak ngasih kamu ITU karena diaaa--" ucapan Adnan terhenti ia bingung bagaimana mengatakannya pads Gladis.

"Karna apa?" Desak Gladis.

"Karna dia brother complex"

Mata Gladis melebar. Ia terbelalak. Terkejut. Vicha menyukai Adnan. Are you seriously? Ingin rasanya menyeburkan Vicha di rawa-rawa.

"Ja-jadi Vicha suka kamu?" tanya Gladis terbata-bata.

"Mungkin. Dia nggak suka liat aku deket-deket cewek lain. Dia marah banget waktu tau kita pacaran. Sampe akhirnya dia drop"

"Kata psikiater yang nanganin dia, dia bisa berubah kalo dia udah mendapatkan cintanya. Perlahan aku akan buat dia sadar kalo dia cuma sebatas sepupu nggak lebih" tambah Adnan

"Maaf ya sayang" kata Adnan lembut.
"Iya. Besok aku mau jenguk dia"

"Kamu yakin?" Adnan sedikit terkejut mendengar penuturan Gladis.

"Iya Adnan"

"Makasih ya" lalu Adnan menarik Gladis dalam rengkuhannya. Tangan besar Adnan membelai puncak rambut Gladis.

"Makasih untuk?" tanya Gladis yang berada di dekapan Adnan.

"Semuanya. Jangan deket-deket Daniel lagi!" Titah Adnan.

"Kenapa?"

"Aku nggak suka!"

"Ohhh. Jangan deket-deket Vicha lagi!" Ujar Gladis mencopi kata-kata Adnan.

"Dia sepupu aku"

"Persetan dengan kata sepupu!"

"Kok ngikutin cara bicaranya Daniel sih"

"Abis kamu ngeselin sih!" Kata Gladis memukul perut Adnan.

◾◽◾◽◾◽◾

To Be Continue......

Siapa yang bakal sadarin Vicha Amelia? Kok gue lama ya nggak bikin yang ada Gaganya jadi kangen sama bang Rega Arrama. Oia itu nama panjangnya Gaga btw. Jangan lupa baca LEVINE

Jangan VOTE and COMMENTS. Diterima KRITIK dan SARAN!!!!!

SALAM AUTHOR GAJE

PATI, 1 Oktober 2018

Story From Most Wanted (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang