part 19

13.6K 323 3
                                    

Sinar matahari menerobos jendela rio mengerjab pandangan pertama yang dia lihat adalah istri mungilnya yang menggeliat di sambil mengusel ngusel dadanya seperti seorang bayi mencari asi rio kegelian dibuatnya .

disingkirkannya helaian anak rambut yang menutupi wajah istrinya itu baginya wajah damai ifi ketika tertidur adalah pemandangan yang tak pernah membosankan karena kalau enggak pas tidur kapan lagi dia bisa memandang wajah cantik istrinya dengan sepuasnya dalam diam rìo berandai andai seandainya waktu enggak tidur kamu juga mau deket aku kayak gini manja sama aku, aku pasti seneng banget.

Ifi mengerjab karena tidurnya merasa terganggu karena elusan tangan rio .bulu mata lentiknya terbuka dan pandangan pertama yang ifi lihat adalah senyum manis suaminya .
Ketika kesadarannya mulai terkumpul ifi segera bangkit dari tidurnya tapi gagal karena suaminya itu tak mau melepaskan tangannyà yang melingkar diperut.

Sssstt jangan bànyak gerak fi ,,,,
lepasin, aku mau bantu ibuk masak, tetapi bukannya melepaskan rio malah semakin mengeratkan pelukannya dan menarik ifi semakin menempel padanya.

Ihh lepasin kamu itu bauk minyak urut tau awas nanti aku mual mana gak pake baju lagi gerutu ifi .
Bentar aja ķok,, suamimu ini kangen dari kemarin kamu ngehindarin aku terus bisik rio sambil tangannya mengelus rambut ifi.setelah itu hening mereka sama sama larut dengan pikiran masing masing dengan posisi ifi masih dalam dekapan rio.

.................

Rio duduk diteras rumah ifi menikmati pemandangan pedesaan yang sejuk .
Gimana le udah enakan belum badannya ? Tanya bu lasmi pada mantunya itu.
Udah enakan kok buk.
Ini mas teh nya ujar ifi yang datang membawa secangkir teh panas, hati rio menghangat karena ini adalah kali pertama sejak mereka menikah ifi membuatkannya teh terus dipanggil dengan sebutan mas lagi.

Yo wes ibu mau ambil sayur dulu kamu dirumah aja cepet sarapan nanti keburu dingin sayuŕnya.
kini rio dan ifi sedang dimeja makan rio menyodorkan piringnya kearah ifi pertanda minta diambilkan makanan.dengan ogah ogahan ifi mengambilkan tiga centong nasi sayur sop dan sambal hati ayam .

Rio makan dengan lahap karena memang semalam dia tidak makan selesai makan ia langsung kekamar menyusul ifi yang tak jadi makan karena mengeluh perutnya keram rio duduk di bibir kasur sebelah nya ada ifi yang meringkuk. Ditariknya tangan ifi agar berbaring dengan benar , masih keram tanya rio ifi hanya mengangguk.

rio menelusupkan tangannya kedalam kaos ifi diusap usapnya perut halus ifi yang masih rata dengan lembut.gimana udah enàkàn belum ? Udah, ketika rio akan beranjak kemejanya ditarik ifi .

kenapa masih keram perutnya tapi ifi menggeleng aku kepengen makan sosis goreng tapi aku ndak punya uang aku boleh ndak minjem uangmu   dulu lima ribu juga ndak papa boleh ya soal nya aku kepengen banget.

Rio menghela nafas dikira apa dielusnya puncak kepala istri mungilnya itu sambil tersenyum ayo kita beli sosis aku beliin sepuas kamu sampe kenyang.mata ifi berbinar ia langsung menarik tanga rio untuk mencari tukang sosis.

Kini mereka sedang duduk di bawah pohon dengan ifi yang sedang sibuk memakan sosis tusuknya dan ifi sudah menghabiskan dua puluh lima tusuk sosis dan lima nugget rio sampai heran cuma dia diam aja takut istri kecilnya ngambek.

Nih buat kamu aja ujar ifi sambil menyodorkan dua tusuk sosis ketangan rio,,
aku udah ndak mau lagi soalnya rasanya ndak enak cepet makan terus kita pulang aku ngantuk.

rio terkekeh bukan sosisnya yang gak enak tapi kamu yang udah kekenyangan ini fi lihat tusukan dibawahmu ifi cengar cengir rio bangkit mengulurkan tangannya yuk pulang , mas makasih udah traktir sosis ujar ifi sambil menunduk.iya sama sama ujar rio sambil tersenyum.

Terpaksa Nikah. (Complete)Where stories live. Discover now