Chapter 14

3.2K 450 40
                                    

Seorang pemuda yang manis namun galak mengetik tanpa ampun pada layar handphonenya, mendekatkan benda tersebut ke telinganya ketika nada sambung berbunyi.

"DIMANA KAU?" Tanya pemuda manis itu tanpa basa basi setelah mendengar kata 'hallo' dari seberang sana.

".............."

"PULANG SEKARANG ATAU AKAN KUKUNCI." Bentak pemuda itu galak segera menutup panggilannya tanpa menunggu jawaban dari seberang sana.

30 menit kemudian.

"Arthit...." Kata Kongpop takut-takut karena hari ini dia pulang malam akibat Aim yang menahannya bekerja hingga larut.

"OO... masih berani pulang." kata Arthit sinis, seharusnya Arthit sudah tidur dari tadi namun Kongpop mengirim pesan bahwa ia pulang jam 9 malam hingga ia harus menunggu Kongpop, namun ternyata sampai jam 11 malam Kongpop masih belum pulang juga.

"Maaf na.... Aim yang menahanku..." kata Kongpop bernada manja.

"Kau tahu kan besok aku harus bekerja pagi." Arthit yang masih kesal karena harus menunggu Kongpop dan merelakan waktu tidurnya.

"Aku juga kerja pagi." Gumam Kongpop yang bersuara kecil namun masih terdengar oleh Arthit.

"Apa kau bilang ?" Tanya Arthit galak.

"Tidak kok. Kong yang salah. Maaf na... Arthit.." Kata Kongpop mengoyang-goyangkan tangan Arthit seperti anak kecil yang membujuk ibunya yang sedang marah.

"Tidurlah dirumahmu..." pinta Arthit.

"Tidak mau..."

"Ini rumahku... dan kau sudah menumpang selama 3 bulan. Ibumu ingin kau tinggal dengannya." kata Arthit sengaja memberikan alasan agar Kongpop bersedia pulang kerumahnya.

"Aku tidak menumpang, aku membayar sewa ingat." Bagaimanapun caranya, Kongpop ingin bersama Arthit.

"Aku tahu... aku bisa membayar sewa sendiri kok ."

"Tapi aku tak bisa Arthit..."

"Kenapa ? Apa ada sesuatu dirumahmu ?" Tanya Arthit penasaran. Seingat Arthit dirumah Kongpop hanya ada Mrs. Suthiluck dan Aim. Sameera hanya datang setiap pagi, jadi seharusnya tak ada masalah.

"Justru dirumah tidak ada sesuatu makanya aku tak mau pulang." Kata Kongpop keras kepala.

"Pulang dan ciptakan sesuatu." Kata Arthit memberi ide.

"Benar juga. Kau pintar Arthit." kata Kongpop senang dan memeluk Arthit.

***

Hari Sabtu.

Kongpop sedang membereskan barang-barangnya ke dalam koper, awalnya Kongpop hanya membawa 3 koper saja namum sekarang ada 10 koper disekeliling Kongpop.

"Kong, kau mau apa ?" Tanya Arthit yang baru bangun kebingungan.

"Mau pindah." Kata Kongpop santai. Seharusnya Arthit senang tapi kenapa tiba-tiba ia merasa tak rela. Arthit mencoba bersikap cuek, ia berlalu mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi.

Arthit sengaja berlama-lama dikamar mandi agar ia tak ingin Kongpop mengetahui bahwa ia sedih Kongpop pergi. 30 menit Arthit menghabiskan waktunya untuk mandi, lebih lama 5x lipat dari biasanya.

"Kong..." Tanya Arthit bingung setelah keluar dari kamar mandi dan melihat apa yang sedang dipacking oleh Kongpop.

"Ehmm..." jawab Kongpop tanpa menoleh dan masih sibuk dengan urusannya.

"Kau salah mengambil baju." Kata Arthit menunjukkan bajunya yang dimasukkan ke koper oleh Kongpop.

"Aku tak salah kok." Jawab Kongpop kali ini dengan tersenyum.

"Itu bajuku.."

"Aku tahu..."

"Kenapa kau memasukkan bajuku ke koper dan juga...." Arthit melihat sekeliling kamarnya. " Dimana koleksi robotku ?" Kata Arthit terkejut,hatinya mencelos saat melihat koleksi robotnya sudah tak ada di tempat biasanya.

"Ooo... ada di koper yang hijau.."

"Apa maksudnya ini ? kau mau bawa kemana semua barang-barangku ?"

"Ke rumahku."

"Whattt ?? Kenapa ??"

Belum sempat Kongpop menjawab pertanyaan Arthit, Petugas jasa pindahan telah datang dan mengangkut semua yang di tunjuk oleh Kongpop. Arthit mencoba menahan barang-barangnya agar tak dibawa namun Arthit ditahan Kongpop hingga akhirnya secara tak rela ia melihat barangnya dibawah pergi satu per satu.

"Lepaskan.... kembalikan barangku..." Protes Arthit yang ditarik paksa oleh Kongpop menuju ke mobilnya.

"Bawa semua yang ada disini." Perintah Kongpop yang diangguki oleh petugas jasa pindahan itu. Kongpop mengikat tangan Arthit dan melajukan mobilnya dengan cepat.

"Ini penculikan." Kata Arthit geram.

"Lalu ?" Tantang Kongpop.

"Akan ku laporkan ke polisi." Ancam Arthit.

"Silahkan, akan kulaporkan juga kau." Kongpop mengancam balik.

"Apa ? Aku tak salah apapun." Kata Arthit tak takut.

"Kau salah, sangat salah."

"Apa salahku ?" kata Arthit sungguh tak mengerti.

"Apa kau sungguh tak tahu ?"

"Aku tak tahu, makanya beritahu aku..."

"Apa kau tak cukup jelas dengan semua ini ?"

"Maksudmu apa ?"

"Kau membuatku jatuh cinta kepadamu, dan itu kesalahan terbesarmu. Kau membuatku gila hingga hilang kendali dan juga.......





Aku ingin berbuat sesuatu kepadamu...."





8. Hai, Matchmaker (Bahasa - Complete)Where stories live. Discover now