Chapter 2

4.1K 588 110
                                    

Kongpop dengan semangat mendatangi kantor biro jodoh yang dengan bangga memasang slogan 'Anda meminta, kami mewujudkannya'.

Kongpop mengintip sebelum membuka pintu mencari tahu dimana letak pujaan hatinya. Si galak Arthit. Tapi ia tak bisa menemukannya.

"Permisi...." kata Kongpop seraya membuka pintu.

"Ada yang bisa saya bantu ? Nama saya Tutah." Tanya salah satu pegawai yang bertubuh gemuk dan memakai kacamata bundar.

"Apa ada pegawai yang bernama Arthit bekerja disini ?" Tanya Kongpop hati-hati.

"Ada. Dia sedang keluar membeli makanan. Ada perlu apa ?"

"Saya ingin bertemu dengannya. Saya klien Arthit. Nama saya Kongpop." Kongpop memperkenalkan diri sebagai klien Arthit padahal kemarin ia sudah mengusir si galak namun imut Arthit.

"Oo... silakan tunggu disana. Sebentar lagi dia akan kembali." Kata Tuta menunjuk ke meja bundar kecil di ujung ruangan.

Kongpop memperhatikan sekelilingnya, kantor ini kecil, berantakan pula. Hanya diisi oleh 3 pegawai karena hanya ada 3 meja kerja. Tak ada ruangan bos disini.

"Tutah.. Bright... ini aku sudah beli pesanan kalian. Kalau titip makanan tuh jangan jauh-jauh." Komplain Arthit diminta membeli makanan di suhu panas siang ini.

Arthit membelalakan matanya melihat seseorang duduk manis dipojok ruangan.

Apa aku sekarang berhalusinasi ?

Arthit mengucek matanya, menutup dan membuka namun orang yang ia ingin dihindari masih duduk manis ditempat yang sama.

"Hai... Arthit.." Kongpop membuka suara mendekati Arthit.

"Fuck..." Arthit mengumpat pelan.

"Ini klienmu, sudah dari tadi menunggumu." Jelas Tutah sambil mengambil makanan dari tangan Arthit.

"Er... Mr. Kongpop, ada perlu apa mencari saya ?" Tanya Arthit yang berdoa dalam hati semoga dia tidak ditendang balik oleh Kongpop.

"Oo.. saya ingin bertemu dengan Arthit." Mati aku....mati aku... mati aku... mana aku belum gajian. Kalau dia minta ganti rugi gimana ?

"Cari saya Mr. Kongpop ?"

"Panggil saya Kong. Biar lebih akrab." Siapa juga yang mau akrab dengan pria sombong sepertimu.

"Ada apa mencari saya Kong ?" Tanya Arthit berusaha sesopan mungkin walau hatinya panas.

"Mencari pasangan." Jawab Kongpop singkat. Oiii ada angin apa tiba-tiba dia setuju untuk memilih pasangan. 1 juta bath tunggu aku....

"Ooh.. baiklah anda tunggu disana, saya akan membawakan beberapa profil wanita yang cocok dengan anda."

"Kuno."

"Apa ? Anda bilang apa ?"

"Caramu kuno Arthit. Sekarang jaman digital, buat apa pakai kertas. Lihat dikomputermu saja. " Arthit bersungut-sungut menuju meja kerjanya diikuti oleh Kongpop dibelakangnya.

Arthit mulai memasukan id dan password untuk membuka sistem database. Karena bukan komputer terkini, jadi proses membukanya agak sedikit lama. Setelah menunggu 5 menit akhirnya data basenya terbuka. Arthit mulai memunculkan profil wanita didata basenya.

Karena Kongpop bilang matanya tak bisa melihat jelas, maka ia mengeser kursi untuk mendekatkan diri dengan Arthit. Tangan kiri Kongpop ada dikursi Arthit dan tangan kanan Kongpop ada diatas tangan Arthit yang sedang memegang mouse.

"Yang ini bagaimana ? Zyzy penulis umurnya 30 tahun, cantik dan cerdas." (Zyzy : narsis dikit boleh ya wkwkkwkw ).

Kepala Kongpop tepat disamping telinga kanan Arthit. "Tidak mau... culun." (Zyzy : Kongpop jahat 😭😭😭 ).
Udara yang keluar dari nafas dan bicara Kongpop mengenai sedikit wajah dan lehernya, membuat Arthit geli.

"Er... bisa agak jauh sedikit." Arthit merasa risih dengan tingkah laku Kongpop.

"Begini..." kata Kongpop memundurkan posisi kepalanya dan sekarang posisi kepalanya sedikit dibelakang leher Arthit. Hal ini malah membuat Arthit tambah merasa geli.

"Bisa agak jauh ?"

"Ini sudah jauh."

"Saya merasa geli."

"Apa ? Kau merasa terangsang." Kongpop bersuara agak tinggi membuat Tutah dan Bright menoleh padanya.

"Geli.. bukan terangsang." Arthit mencoba membenarkan kesalahpahaman ini namun sepertinya kedua temannya tak percaya.

"Ngaku saja kalau kau terangsang, aku bisa bantu." Kata Kongpop menawarkan jasanya.

"TIDAK PERLU." Kata Arthit ketus.

"Perlu.. pria itu punya kebutuhan khusus, jangan malu. Sini aku bantu." Kongpop menarik Arthit bangun dari duduknya dan menarik tangan Arthit kekamar mandi.

"OIII LEPASKAN..." Kongpop tak mengubrisnya.

BRUG.. Sebuah tendangan kembali mendarat di tulang kering Kongpop.

"MONSTER MESUM... PERGI DARI SINI." Usir Arthit.

Kongpop malah tersenyum dan menelepon seseorang.

"Hallo... Mae..."

"................"

"Aku sudah menemukan pasangan, namanya Arthit."

Arthit : $%@^#*#*@€£

8. Hai, Matchmaker (Bahasa - Complete)Where stories live. Discover now