Prolog

6.6K 598 119
                                    

"Kongpop....sudah habis kesabaran Mae. Kau ini sudah berumur 28 tahun, umur yang cukup untuk berumah tangga. Kenapa kau masih melajang sih ?" Mae komplain kepada anak satu-satunya dikeluarga Suthiluck.

Sejak kecil Kongpop sedikit anti sosial terhadap masyarakat luas. Banyak yang menyukai Kongpop namum semua ditolaknya dengan berbagai macam alasan.

Contoh 1 :

"Kenapa kau tolak si Jane ?" Jane anak dari teman Mae yang manis dan sedikit gemuk. Bekerja sebagai marketing properti.

"Jane pipinya gendut, Kong tak suka."

"Oke. Mae akan cari yang lebih kurus."

Contoh 2 :

"Kenapa kau menolak si Mary, Dia tak gemuk seperti Jane ?" Mary adalah anak dari kenalan bisnis Mae. Kuliah di Australia, sekarang sedang menyelesaikan tingkat akhir.

"Mary badannya kurus."

"Kemarin bilang mau yang kurus."

"Tapi dia terlalu kurus."

"Bagian mananya yang terlalu kurus? Menurut Mae dia langsing."

"Jarinya kekurusan."

Contoh 3 :

"Lalu alasan apalagi kau menolak si Haruka ?" Haruka adalah sepuph jauh Kongpop yang tinggal diJepang, sengaja Mae mengundangnya ke Bangkok agar dapat memikat hati Kongpop.

"Dia orang jepang Mae. Kongpop mau orang Thailand."

Enough. Mae sudah kenyang dengan semua alasan-alasan yang dibuat Kongpop. Dibilang cewek itu pipinya gendut, jarinya kekurusan, bukan orang Thailand, etc.

"Jadi apa syaratmu ? Biar Mae carikan." Kata Mae sudah kesal dengan penolakan dari anaknya itu.

"Kong mau orang Thailand, kulitnya putih, matanya hitam, bibirnya merah, tingginya diatas 170cm, jarinya tak boleh lebih dari 7cm, suka main sepakbola dan membuat robot, bisa masak masakan barat, makannya 1x sehari, tak suka tempat ramai, mau yang galak, gak boleh genit."

"Syarat apaan itu ? Kau ini niat nikah gak sih ?" Kata Mae geram.

"Gak niat. Mae saja yang memaksa." Jawab Kongpop cuek.

"Mae akan mencarikannya, jika sudah ketemu, kau tak boleh menolaknya dengan alasan apapun."

Dari sini mulainya petarungan antara ibu dan anak.

***

Mrs. Suthiluck mendaftarkan Kongpop ke berbagai biro jodoh dari yang elegant maupun yang biasa. Semua menolak karena permintaan Kongpop yang aneh. Mrs. Suthiluck terpaksa memasuki gedung tua menuju ke kantor biro jodoh yang mempunyai slogan 'Anda meminta, kami mewujudkannya.'

"Permisi..." Mrs. Suthiluck memasuki ruangan disambut oleh seorang pemuda yang lumayan manis.

"Ada yang bisa saya bantu ?" Tanya pemuda manis itu.

"Begini, saya mau mendaftarkan anak saya untuk mencari jodoh."

"Oo silahkan duduk Mrs..."

"Suthiluck."

"Silakan duduk Mrs. Suthiluck. Perkenalkan saya Arthit, pegawai disini." Kata Arthit memperkenalkan dirinya.

Mrs. Suthiluck berkeluh kesah mengenai anaknya yang tak mau menikah.

"Jadi, biar saya daftarkan dulu. Nama anak anda ?"

"Kongpop Suthiluck."

"Umur ?"

"28 tahun."

"Pekerjaan ?"

"Pengusaha."

"Tipe bagaimana yang ingin dicari ?"

"Dia mau orang Thailand, kulitnya putih, matanya hitam, bibirnya merah, tingginya diatas 170cm, jarinya tak boleh lebih dari 7cm, suka main sepakbola dan membuat robot, bisa masak masakan barat, makannya 1x sehari, tak suka tempat ramai, mau yang galak, gak boleh genit."Mrs. Suthiluck mengulang semua perkataan Kongpop.

Arthit melongo mendengarnya. Ini cari jodoh apa cari alien sih. Mana ada wanita seperti itu. Tentu saja Arthit harus bersikap profesional walau permintaan aneh didapatkannya. Toh kantornya juga sedang sepi orderan.

"Kami akan menghubungi anda, jika menemukan yang sesuai dengan permintaan anda."

"Panggil saja semua wanita yang memenuhi setidaknya 3 syarat itu. Aku tak ingin anakku jadi perjaka tua."

"Baik, kami akan berusaha mencarinya."

"Ini nomor telepon anakku, hubungi dia segera setelah kau menemukannya."

Mrs. Suthiluckpun keluar dari gedung tua itu dengan senang, entah kenapa ia merasa yakin Kongpop akan menemukan jodohnya disini.

8. Hai, Matchmaker (Bahasa - Complete)Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα