Are We Friend?

4.7K 324 54
                                    

Aku seorang CEO diusia 25 tahun, yang ku lakukan setiap hari adalah bergelut dengan kertas-kertas laporan yang setiap hari selalu bertambah, semuanya jelas berbeda dengan apa yang biasa aku lakukan, ya aku The Rio Haryanto orang indonesia pertama yang pernah menjajal jet darat F1. No, beralihnya aku dari duduk dibelakang cokpit mobil dan beralih menjadi duduk dibelakang meja kerja bukan karena aku merasa gagal or give up with my dream, semuanya keadaan, semoga semuanya akan membaik nantinya, dan aku bisa kembali menancap gas disirkuit. Sebagai seorang succesor dari perusahaan yang sudah berdiri cukup lama gak semudah yang aku pikirkan, seperti malam ini jarum jam sudah menunjuk pada angka 9 dan 3, dan aku masih bergulat dengan semua kertas dimejaku, ini waktunya untuk pulang dan beristirahat. Aku merapihkan kertas-kertas yang berserakan, salah satunya menutupi hp ku yang sedari tadi terus bergetar tanpa henti, penasaran aku memeriksa notifikasi yang sampai saat ini belum berhenti, hampir semua notif berasal dari instagram.

"tumben banyak gini" ucapku pelan kemudian duduk di kursi yang sedari pagi menemaniku. Senyumku merekah saat mengetahui apa yang sedang terjadi, aku membuka video yang paling banyak mencc akun pribadiku. Seorang wanita sibuk menutup dan meralat ucapan pria yang mengenakan jas kotak-kotak yang sama dengannya, kalau aku tidak salah namanya imam darto, aku hanya tersenyum melihat wanita yang sedang merasa panik, aku tau apa yang akan dialaminya dalam beberapa jam.
Aku membuka whatapp dan benar saja namanya ada dari sekian banyak chat yang aku dapatkan.

"mas apa kabar?" itu chat pertama yang dia kirim 1 jam yang lalu.

"mas sibuk gak?" lanjutnya.

"kabar saya baik, kamu apa kabar? Saya juga gak sibuk hari ini" aku sedikit berbohong, kemudian mengirimnya.
Tak berapa lama hpku berdering, nama yang tertulis di layar hp membuatku tersenyum.

"hallo" ucapku

"hallo mas, gua gak ganggukan?" its been awhile since i hear her voice, dia tetep jadi cewe no dia wanita cuek yang pernah aku kenal.

"gak ko, ada apa? Its been a long time" jawabku.

"mas udah buka berita online belum?" aku hanya tertawa kecil mendengarnya "kayanya udah dech, maaf ya gua gk tau mas darto tiba-tiba ngomong gitu, hp guakan suka di bajak sama dia, kayanya dia gak sengaja baca dman kita beberapa tahun lalu deh, maaf ya gua gk hapus jadi gini dech" dia terus menjelaskan dengan panik.

"emang saya dm apa beberapa tahun yang lalu?" itu cuma candaan aku, aku masih ingat jelas gimana usahaku buat deketin ni cewe yang udah tumbuh jadi wanita anggun tanpa merubah sifatnya dulu, still easy going. Dia hanya terdiam kemudian tertawa mendengar pertanyaanku.

"ada yang lucu?" tambahku.

"yang dulu-dulu jangan dibahas dech malu masih bocah" terangnya.

"kamu yang bocah, dari awal kenal kamu saya sudah pegang KTP" jawabku menggodanya.

"dih resekan, sombong cuma beda 2 tahun aja, ow ya btw gua minta maaf ya mas, sampein maaf juga sama pacar mas"

"saya single" aku meralatnya.

"hah eh maksudnya apa?"

"saya single jadi kamu gak perlu khawatir" jelasku.

"oh iya, ehhh klo gitu gua minta maaf ke masnya aja dech, takut nanti banyak wartawan yang minta wawancara juga, tapi tenang aja gosipnya gak bakalan lama ko, gua bakal jelasin se jelas-jelasnya ko"

"you can take it slow, gk ada yang ngebuat saya untuk ngerasa gak nyaman, we are friend and still friend, so it is oke, you just need to treat me lunch or dinner sometime when we meet" jawabku.

"ya udah makasih ya mas, paling gk gua ngerasa lega sekarang, mas lanjutin istirahatnya, gua juga udah mau tidur nih, btw mas dimana gk dikantor atau lagi ada urusankah? Maaf ganggu malem-malem gini"

"nggak ko, saya udah di rumah, dan mau tidur, kamu tidur nyenyak ya, good night"

"good night" jawabnya singkat telponnya masih tersambung selama beberapa detik, mungkin dia menungguku untuk mematikannya, bu no i will not do that karna ini bisa jadi terakhir kalinya aku mendengar suaranya lagi, satu menit berlalu dia pun mematikannya.
Aku bersandar di kursiku akan sangat menyenangkan kalau aku memang benar-benar ada di rumah dan di kamarku yang nyaman.
Aku bangkit dan melanjutkan merapihkan mejaku, menumpuk kertas-kertas yang harus kubaca ulang besok, mengunci laci mejaku, mematikan lampu dan dan menutup pintu ruangan, seandainya jarak kantor dan rumah dekat, dan malam ini jam sudah menunjukan pukul 22:45.

Tbc
___

Author note : gak tau kenapa beberapa minggu ini suka banget sama dua orang ini, for your infomation THIS IS Fiction, semua yang aku tulis diatas TIDAK TERJADI DI DUNIA NYATA (walaupun sedikit ngarep terjadi 😉) karakter diatas juga bukan punya aku, they belongs to their parents and their agency, aku cuma punya ceritanya.
Ini fanfic dengan karakter Indonesia pertama aku, dan mereka juga ship pertama aku dari indonesia, selama ini aku nulis fanfic bertema korea. Oke its too long already so enjoy, happy reading kalo sempet komen... Oh ya part selanjutnya udah aku tulis I will post it in a view days... Bye riokilover

are we meant to be? Where stories live. Discover now