Question

436 76 25
                                    

"Dia yang nyuruh kamu mutusin aku kan?" Suara Nadia meninggi, wajah wanita berparas cantik di hadapanku memerah.

"Nad kamu udah terlalu lama bersabar untuk aku, kamu juga harus bahagia, tapi bukan sama aku" ucapku pelan, Sebelum memulai semuanya dengan Nadia aku sudah berulang kali jujur akan butuh waktu yang sangat lama untukku membuka hati, dan berulang kali juga Nadia selalu berkata 'aku bisa nunggu kamu, aku juga siap selalu ada buat kamu, walaupun aku tau hati kamu belum ada buat aku, aku akan buat kamu jatuh cinta sama aku'

"Ini bukan keinginan kamu kan?" Tanya Nadia

"Kamu tau aku selalu bilang cari kebahagian kamu, ini bukan pertama kalinya aku bilang ini ke kamu"
Rasanya sudah cukup, aku tidak bisa terus menyakiti yuki ataupun Nadia "we are over, its not mean kita gak bakal ketemu, atau aku gak mau berhubungan baik sama kamu, kita masih bisa berteman kaya dulu"

"Kamu bilang akan berusaha untuk sayang ke aku"

"But I can't, aku udah coba dan aku gak bisa"  ucapku pelan.

Aku merasa seperti bajingan, tapi bukankah hidup adalah pilihan, aku berusaha menghipnotis diri ini bahwa malam ini aku melepaskan Nadia untuk kebahagiannya bukan karna keegoisanku

***
"Io.." suara mami memanggilku saat aku menaiki tangga kearah kamar.

"Hi Mom" Aku menyapanya.

"Dari mana, tadi mami ke resto kamu engga ada"

"Abis ketemu teman" jawabku singkat

"Ada yang mau mami tanyain, something happen with Nadia?"
Yup Nadia told my mom

"Gak ada mom, everything oke, but we choose to separate" jawabku kemudian duduk di sofa yang menghadap tv.

"Nadia agree with it, atau cuma kamu aja yang putusin ini?" Beberapa bulan ini mami semakin dekat dengan Nadia, mungkin sampai dititik mami berpikir aku akan menikah dengan Nadia.

"Rio gak bisa mih, rio ngerasa memaksakan hubungan rio sama nadia gak akan baik, rio akan terus-terusan nyakitin nadia" jelasku

"She is good girl yo"

"I know mom, karna rio tau dia wanita baik, rio gak mau mengulur waktu, I can't love her, I tried but I can't" bisikku, mencoba menjelasan sesimpel mungkin.

"Selama ini mami pikir kamu bahagia, gak bisa kamu pertimbangkan lagi keputusan kamu? Susah loh jaman sekarang nyari cewek sebaik Nadia"

Aku hanya tersenyum "Rio sayang ke orang lain mah" jawabku

"Well, mami gak bisa ngomong apa-apa lagi kalau ini menyangkut perasaan kamu" mami bangkit dari tempat duduk

"Dia Yuki mom" ucapku, mami terdiam, dia melihatku tidak percaya.

"You remember what she did to you right?" Ucap mami nada tak percaya diucapannya terdengar jelas "Rio, honey, listen, dulu yuki ninggalin kamu, mami liat sendiri gimana terpuruknya kamu, sekarang kamu udah menata kembali hidup kamu, you on the right track now, so why?"

"I love her, I still love her dan rio baru tahu selama ini Yuki juga ngerasain hal yang sama ke rio" aku terus mencoba membuat mami mengerti.

"Why she leaved you than?"

"Dulu yuki pikir rio bakal balik ke sarah, itu alasan satu-satunya yang rio bisa pikirin"

"Just don't hurt anyone rio, remember that"

"Thanks mom, I will try" kemudian mami pergi kearah dapur.

Semuanya tidak semudah yang aku bayangkan.

***
Suara Hpku terus berbunyi, aku mencoba meraihnya, siapa yang mencoba menggangguku sepagi ini. Lebih dari sepuluh pangilan beberapa dari no yang tidak aku kenal.

Ini baru jam 9 pagi, aku bangkit dari tempat tidur, melempar hpku ke kasur kemudian beranjak ke kamar mandi.
Selama aku mandi hpku beberapa kali terus berbunyi.

Dengan handuk melingkar dipinggang aku keluar kamar mandi dan mengambil hp yang kembali berbunyi

Di layar tertulis nama Brian dia adalah manager dari restoku.

"Hallo" jawabku

"Pagi mas Rio, sorry ganggu, dari pagi didepan resto banyak wartawan yang nanyain mas rio" jawab brian dari ujung telepon, suaranya terdengar ragu-ragu.

"Wartawan? Hubungannya sama saya apa ya?" Ucapku heran

"Saya gak enak ngomongnya mas, mas bisa cek berita online aja" jawabnya

"Oke nanti saya cek"  kemudian sambungan telepon tertutup.

Aku berjalan ke meja kerja menghidupkan laptop dan mensearch namaku sendiri. Rasanya aneh aku bahkan bukan selebriti. Dan hal yang mengejutkan terpangpang jelas di layar leptopku.

"RIO HARYANTO MEMBATALKAN PERNIKAHANNYA KARENA YUKI KATO"

"Aishhh shiitt"

***
Yuki POV

Pagi ini awalnya berjalan normal untukku, setelah bertemu Rio beberapa hari yang lalu semua baik-baik saja well sepertinya aku harus segera move on.

Aku dan adikku menikmati sarapan dengan tenang sampai akhirnya, salah satu mba yang membantuku di rumah berlari ke arahku.

"Non yuki, didepan banyak wartawan yang nunggu" ucapnya
"Tumben sampe nyari ke rumah? Emang ada apa sih?" Tanyaku

"Kurang tau saya non"

" ya udah saya kedepan"

Agak bingung sebenernya, hari yang normal ini diawali dengan wartawan yang mampir ke rumah.

Begitu aku membuka gerbang pertanyaan yang sebenarnya tidak bisa aku dengar dengan jelas menyerbuku.

"Mas, mba ngomongnya satu-satu ya" pintaku "kalau barengan gini saya gak bisa denger jelas" ucapku dengan canda.

"Yuki bener gak Rio haryanto batalin pernikahannya gara-gara kamu?"

"Yuki apa kamu ada hubungan special dengan Rio tanpa tau Rio akan menikah dengan seorang model?"

"Bener gak sih kalian pasangan selingkuh?"

Jujur aja ini lebih buruk dari bayanganku, menikah, selingkuhan, apa yang sebenarnya terjadi????

To be continue ...

————
Note :

Hai, sorry banget baru bisa nyapa kalian sekarang....
Gimana masih ada yang baca gak ini fanfic 😅

Sebagai author merasa bersalah juga nyuekin cerita ini lamaaaa banget

Aku mau bilang makasih ke temen-temen yang setia baca, kasih bintang, komen dan temen-temen yang nyempetin dm aku pribadi.
Suport kalian berarti banget, makasih banyak 😁

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 19, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

are we meant to be? Where stories live. Discover now