7. Quest Pertama

69 8 2
                                    


"Aku tidak percaya aku berhasil selamat."

Lumiere saat ini tengah bersandar di sebuah batu besar di dataran terbuka. Lumiere tidak lain dan tidak bukan adalah perempuan yang hendak dimangsa Giant Death Adder. Dia mengenakan jubah berwarna biru dan putih dipadukan dengan hiasan rambut berbentuk kupu-kupu yang menempel di kepalanya yang mempercantik penampilannya.

Rambut hitamnya panjang terurai menyentuh pinggang. Tubuhnya kira-kira setinggi 164 cm. Wajahnya sangat cantik dengan pipinya yang mulus dan bibir cherry nya yang menambah kesan anggun. Di tangannya terdapat sebuah tongkat dengan bola di ujungnya.

Dari tampilannya memperlihatkan bahwa dia adalah seorang mage. Hiasan rambut dan jubah itu bukan hanya hiasan. Itu memiliki efek tambahan di statistiknya. Seorang mage biasanya memiliki MP dan wisdom yang cukup tinggi karena mage berspesialisasi di bidang sihir. Mage bisa mengeluarkan serangan sihir api, air dan sebagainya. 

Walaupun kuat di bidang sihir, mage akan sangat lemah jika menghadapi musuh yang ahli memiliki keterampilan bertarung jarak dekat. Biasanya saat berburu, mage akan berada di garis belakang bersama priest. Itu membuat seorang mage jarang berburu sendirian.

Lumiere adalah seorang mage yang berspelisasi pada sihir air. 

Lumiere awalnya pergi bersama beberapa orang. Dipimpin oleh seorang Warrior, mereka mencoba menjelajahi tempat baru untuk berburu. Karena baru dibuka tidak lebih dari 3 bulan, masih banyak tempat yang belum dijelajahi dan ditemukan. 

Terkadang beberapa pemain juga menyukai melihat beragam jenis monster. Mereka yang menemukan monster baru akan membagikannya lewat internet. Ketika video atau berita tentang sesuatu yang baru di 2nd World ditemukan, akan ada banyak yang bersedia menonton dan membahasnya. Itu karena 2nd World sangat populer.

Selain itu kesempatan mendapatkan harta dan item akan sangat besar. Lumiere dan kelompoknya mencoba keperuntungnnya. Namun sangat disayangkan. Selain mereka hanya menemukan monster-monster biasa, mereka tidak sengaja bertemu dengan Giant Death Adder. 

Tentu saja itu sebuah kesialan. Sebenarnya kesalahan fatal yang mereka perbuat adalah kurangnya kemampuan bertarung dan level yang rendah. Mereka dengan berani pergi menjelejah namun dengan tingkat level yang tidak memadai hanya kematian yang akan menunggu mereka.

Beberapa kelompoknya telah dilahap Giant Death Adder sementara pemimpinya telah  melarikan diri meninggalkan Lumiere di belakang. Lumiere yang berlari, sesekali dia melepaskan beberapa sihir ke arah Giant Death Adder, namun tak satupun yang menggoresnya karena ketahanan fisik monster itu sendiri yang mengagumkan.

"Jika bukan karena goblin itu, aku pasti sudah mati. Sayang sekali aku tidak sempat berterima kasih dengan cara yang benar. Tapi aku benar-benar tidak dapat berpikir, masih ada seseorang yang akan memilih ras monster padahal mereka sangat lemah."

Lumiere bahkan tidak dapat menebak jalan pikir dari player yang menjadi goblin itu. Walaupun banyak orang-orang bermain 2nd World hanya sebatas ingin bersantai atau sebagainya. Menjadi goblin masihlah pilihan yang akan dihindari.

"Yah, setiap orang memiliki cara berpikir yang berbeda, untuk saat ini ayo pergi ke kota. Aku ingin melihat seperti apa wajah mereka yang sudah melarikan diri."

Entah apa yang akan dikatakan Lumiere jika mengetahui bahwa Ryuzaki memilih menjadi goblin karena ulah seekor cicak.

Lumiere bangkit dari tempat duduknya setelah cukup lama beristirahat. MP nya telah pulih kembali begitu juga dengan HP nya. Sebelum pergi, dia sekali lagi memandang hutan dari jauh tempat dimana sang goblin muncul.

"Aku berharap kita bisa bertemu lagi tuan goblin. Agar aku bisa berterima kasih dengan cara yang benar."

Lumiere pergi meninggalkan tempat beristirahatnya berjalan seorang diri.

I am Just A Goblin But I Want To Be A HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang