14 ° Istana Idaman °

198 19 15
                                    

---••---

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

---••---

Lengkungan yang tercetak samar di bibir seorang pria itu--sedaritadi mencolok mata dari seorang pria lainnya. Walau samar--senyum yang jarang ditampilkannya ini terbilang 'tak biasa.'
Ya, pria dengan senyum samar itu ditampilkan oleh Fathan. Entah apa yang membuat dirinya seperti ini, dihari yang baru saja terhangatkan oleh sang sinar pagi. Namun, nampaknya Fathan tak mempedulikan pandangan Eric--salah satu kaki tangannya yang dari awal tadi sesekali memperhatikannya.

Di balkon lantai dua--mereka berada kini. Dengan merasakan sinar mentari, Fathan membiarkan tubuhnya tersorot oleh sang orange. Ia rasa, sudah cukup lama ia tak merasakan hal tersebut. Suara dari Eric pun mengalihkan pandangannya.

"Maaf Tuan, sepertinya hati Tuan sedang senang?"

Fathan menghadapkan tubuhnya ke Eric, "Kau benar. Ya, entah kenapa hatiku merasakan hal bodoh ini." ungkapnya disertai kekehan ringan.

"Bagaimana, apa ada kabar terbaru dari kubu Barki?" lanjutnya bertanya.

"Belum ada Tuan. Hanya, akhir-akhir ini pihak Barki terus mencari orang yang dapat menemukan keberadaan Nona Kyla."

"Itu pasti. Kau pantau saja terus kabar dari Bianca. Aku yakin, dia akan cerdik mencari tahu semua yang akan Barki lakukan untuk menyelamatkan anaknya itu."

Bianca adalah salah seorang suruhan yang Fathan percaya untuk memegang informasi apa saja terkait perusahaan maupun keluarga Barki. Bianca juga menjadi satu-satunya wanita yang bekerja pada Fathan, kurang lebih dua tahun ini. Demi hal ini, Fathan tak segan menempatkan Bianca di BarkiGroup--bertindak sebagai Advisor Team.
Tak ayal, Bianca mudah mendapatkan informasi apapun mengenai keluarga itu, karena memang ia menjadi salah seorang yang dipercaya pula oleh Barki. Jika ditanya, mengapa hal ini tak terendus oleh pihak Barki dan dengan mudahnya Bianca menempati jabatan itu?

Jawabannya cukup jelas, Fathan dapat melakukan apapun yang ia mau. Perusahaan miliknya, AggrastiraCorps menjadi salah satu perusahaan yang mengendalikan modal para pengusaha baik skala menengah ataupun atas--hal ini menjadikannya dapat melakukan apapun, termasuk kepentingannya menjatuhkan perusahaan Barki. Walau secara perlahan.

Percakapan mereka pun berlanjut dengan banyak hal.

====

Sementara dilain tempat, tampak Kyla yang sedaritadi mengamati dua sosok pria yang menjadi musuhnya itu.
Fathan dan Eric--aktivitas keduanya dapat terlihat dari jendela kamar--Kyla berada.
Dengan gordeng putih yang menutupi bagian jendela, Kyla tak khawatir mereka berdua akan mengetahui jika dia memperhatikannya sejak tadi. Lagipula, sepertinya Fathan dan Eric tak menyadari bahwa dari tempat mereka kini--dapat cukup jelas terlihat dari kamar Kyla.

"Apa yang sedang mereka bicarakan daritadi?"

"Serius sekali. Tapi aneh, pria bernama Fathan itu sesekali tersenyum. Euh... aku sungguh muak melihatnya!" rutuk Kyla yang berbicara sendiri.

Nikah Tebusan [16+]Where stories live. Discover now