Chapter 4 (Please, Give Me Permission)

478 12 1
                                    

Pagi yang sibuk, perempuan cantik yang tengah asik tertidur tiba-tiba harus terganggu dengan suara berisik dari luar kamarnya. Ia pun menguap sambil merentangkan badannya kemudian mengikat rambut seenaknya. Dengan gontai wanita itu pun turun dari tempat tidurnya dan perlahan mendekati pintu kamarnya. Saat pintu kamarnya dibuka ia melihat beberapa orang yang berpakaian sama dengan postur tubuh yang sama-sama tinggi tengah berjalan cepat sambil membawa beberapa barang.

"Selamat pagi nonna Catta.." Sapa salah satu pelayan kerajaan Citeureup sambil membungkukkan badannya. Ia langsung berlalu meninggalkan wanita itu tanpa menunggu balasan sapaannya.

"Selamat pagi nonna.."

"Selamat pagi.."

"Selamat pagi.."

"Pagi..."

Lebih dari lima orang melakukan hal yang sama. Menyapa Catta sambil membungkuk kemudian melanjutkan langkahnya cepat tanpa menunggu Catta membalas sapaannya. Catta hanya dapat garuk-garuk kepala. Ahh sepertinya pagi ini akan sangat sangat sangat sibuk. Sebenarnya ada apa?

Catta pun memutuskan untuk mengikuti pelayan-pelayan itu. Ia menutup pintu kamar sebelum akhirnya berjalan melewati lorong besar mengikuti langkah cepat pelayan-pelayan didepannya. Saat akan menuruni tangga, langkah Catta terhenti oleh suara teriakan yang sangat mengganggu telinganya.

"Kalian pikir gue mau pulang kampung apa sampai harus membongkar semua isi lemari gue? CEPAT,,, BALIKIN SEMUA PAKAIAN GUE KE TEMPAT SEMULA" Teriak pangeran Ray yang kini berada di dekat pintu keluar kerajaan.

"Tapi pangeran,,, anda tidak menyukai pakaian-pakaian yang telah kami persiapkan..." Kata salah satu pelayan sambil tertunduk ketakutan.

"Harus gitu gue bawa semua pakaian gue yang sebegitu banyaknya ke Asrama? KALIAN MAU GUE DIJADIIN LELUCON APA?"

"Bukan begitu maksud kami pangeran. Kami hanya ingin anda memilih baju-baju ini untuk dibawa ke asrama. Minimal sepuluh baju pangeran... Anda kan akan meninggalkan istana ini setidaknya selama satu tahun.."

"Kalian bego atau tolol sih? kalian kan bisa memilihkan baju paling bagus untuk gue dan mengirimkannya ke asrama gue. Ogah gue bawa baju sendiri ke asrama."

"Tapi tuan, kami tidak bisa mengunjungi anda ketika anda bersekolah disana. Sekolah itu sangat ketat"

Catta hanya dapat geleng-geleng kepala melihat keributan itu. Tiba-tiba saja ada yang menyentuh pundaknya dari belakang. Saking kagetnya hampir saja Catta terjatuh dari tangga kalau tak berpegangan pada handrail.

"OMG Raja, gue pikir siapa.. Hampir saja jantung gue copot..." Omel Catta sambil mengelus dadanya.

"Kamu sedang apa?" Tanya Raja Hans sambil tersenyum.

"Emhh tadi..." Catta cuma dapat garuk-garuk kepala malu "Tadi gue kebangun dari tidur terus gue denger teriakan-teriakan gak jelas dan ternyata sumbernya dari cowo sinting itu.." Kata Catta polos sambil menunjuk pangeran Ray. Raja kemudian tertawa sambil ngucek-ngucek rambut Catta yang memang sudah acak-acakan (Tawa Raja Hans itu kaya senyum yang kelihatan giginya kalau untuk ukuran orang biasa).

"Oya memangnya siapa sih Cowo itu?" Tanya Catta sambil menunjuk pangeran Ray yang sedang teriak-teriak gak jelas.

"Dia adik ku" Jawab Raja singkat.

"APA?" Pekik Catta kaget. "Dia adik mu?" Tanya catta tak percaya.

"Yaps,, memangnya kenapa?"

"Tapi kok sikap kalian berbeda? Dia sepertinya tak sebaik kamu."

"Kamu itu ada-ada saja. Dia dasarnya baik kok. Yaaa mungkin aja dia masih muda jadi kelakuannya masih ke kanak-kanakan. Tapi bener deh aslinya baik banget." Jelas Raja sambil tersenyum.

"Ooohhh...." Catta cuman dapat ber-oh ria.

"Oya,,, tuh cowo,, siapa namanya?" tanya Catta sambil garuk-garuk kepala.

"Pangerang Ray." jawab Raja sambi tersenyum.

"Yeah,, pangeran Ray memangnya mau pergi kemana?"

"Dia mau sekolah di Halibab Kosha"

"Whats? Sekolah?" tanya Catta sambil mengerutkan keningnya.

"Yaps,, itu tempat kita mencari ilmu.. Disana kita dapat bertemu dengan banyak orang dan mempunyai banyak teman. tap..." Tiba-tiba catta memotong pemkataan Raja.

"Wow,, sepertinya seru. Boleh kan aku sekolah juga?" Pinta Catta.

"Kamu serius?? Itu tempat yang sangat mengerikan terutama untuk seorang perempuan. Bisa-bisa hidup mu berakhir disana? Lagian ada banyak tes yang harus kamu hadapi sebelum masuk kesekolah itu" Kata Raja khawatir.

"Gak apa-apa. Lagian aku bosen kalau terus berada di istana ini sendirian. Raja juga suka sibuk sendiri" Ucap Catta sambil tertunduk sedih.

"Gini aja,, kamu gak usah sekolah disana ya,, aku bisa kok bawa banyak perempuan untuk menemanimu. Lagian kan disini ada banyak pelayan yang bisa di ajak ngobrol. Nanti kalau kamu ingin belajar aku bisa mengajari mu tiap malam. Tapi kamu jangan sekolah disana ya. Sekolah itu sangat mengerikan. Aku takut kamu kenapa-kenapa"

"Aku janji kok aku akan baik-baik saja.. Pliiisss" Catta tetap teguh pada pendiriannya. Entah mengapa ia ingin sekali sekolah.

"Tapi..."

"Aku mohon... kalau Raja tak mengizinkan ku lebih baik aku balik ke hutan.. Seumur hidup aku tak pernah berbaur sama orang lain dan tak pernah mempunyai teman. Aku hanya tinggal di hutan dan sekali-kali pergi ke desa untuk mencari makanan. Jujur saja tinggal di istana ini sama buruknya dengan tinggal di hutan sendirian bahkan mungkin lebih buruk. Apa Raja tega melihatku tak mempunyai teman?" Jelas Catta.

"tapi..."

"Aku mohon..."

"Baik lah kalau itu kemauan mu.." ucap Raja akhirnya.

"Benarkah? Terima kasih.. Terima kasih Raja Hans" Catta terlihat sangat bahagia.

"Tapi kamu pergi ke Halibab Koshanya bersama Pangeran Ray ya"

"Apa???"

"RAYYY" teriak Raja pada adiknya itu.

"APA???" teriak Ray dari bawah sambil mendongkakkan wajahnya ke atas. Raja pun menuruni tangga dan menghampiri Ray sambil menggenggam tangan Catta .

"Kamu pergi sekolahnya bareng Catta ya.." Kata Raja.

"What? Catta? Who is she?" Tanya pangeran sambil mengerutkan keningnya kemudian melemparkan tatapan tajam pada Catta. Catta pun hanya menjulurkan lidahnya.

"Oh iya aku lupa belum memperkenalkan mu pada Catta.. Kenalkan namanya Catta" Kata Raja dan Catta pun mengulurkan tangannya sambil Berkata "Catta"

"Gue gak mau... Gue gak mau pergi sama wanita bau, kumel, mengerikan, kampungan, dan cicit-cicit sejenisnya" Catta hanya dapat manyun sambil menampilkan ekspresi marah saat mendengar perkataan Pangeran yang tidak sopan itu.

"Ray,, kamu gak boleh berbicara seperti itu" Teriak raja "Pokoknya kamu harus pergi bareng Catta. Aku gak bisa nganter dia. Setiap siswa Halibab Kosha kan harus pergi tanpa ada wali yang menemaninya. Lagian Catta gak tau tempat sekolahnya dan gak bisa naik kuda" Perintah Raja.

"Tapi kak..."

"Sudah gak ada tapi-tapian.." Tegas Raja "Catta kamu pegi ke kamar sekarang dan cepat mandi" Perintah Raja pada Catta.

"Baik.." jawab Catta sambil mengangguk kemudian berlari kelantai dua menuju kamarnya.

Pangeran Ray pun hanya dapan mendengus kesal 'Menyebalkan'.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

TBC

Zombie's BrainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang