☜6☞

1.3K 72 0
                                    

Kring!! Kringg!!! Kringgg
Damar mengoes sepedanya dengan tergesa-gesa ke balai pertemuan di sana ia memberitahu pimpinan desa, kiai, dan orang bergerliya lainnya.
bahwa nanti ada pasukan belanda yang datang untuk memeriksa setiap anak gadis dari rambut, kulit, hingga manik mata.
Mereka segera mengumpulkan para pria dewasa untuk berjaga dan melawan tanpa ada rasa gentar.

Eyang dari ladang saat tahu kabar itu dia. berjalan dengan setengah lari kerumah untuk segera menyembunyikan Arabella agar dia tidak diambil oleh ayahnya, "Lastri!!!Lastri!! Lastri!!!" teriak ayahnya.

Lastri datang menghampiri ayahnya dari dapur menuju ruang tengah, "ada apa pak, kenapa bapak teriak"kata Lastri yang datang dari dapur.

"Gawat!!" Eyang yang masih mengatur nafas.

"Gawat opo pak!ngomong yang jelas" Lastri berusaha membantu ayahnya.

"ayahnya Arabella kembali untuk mencarinya" eyang berbicara dengan nafas ngos-ngosan.

"Hanson!!!" Lastri membelalak kaget serta geram.

"aku gak mau Arabella diambil ama bapaknya, kemana aja dia selama ini" batin Lastri.

"yowiss, tak ambil baju lalu bawa Arabella keluar desa"kata Lastri lalu berlari kekamar mengemasi baju.

Arabella sedang mencuci di sungai bersama gadis-gadis pribumi sebayanya, mereka menatap Arabella dengan hina.

"Liat deh ada yang terlahir dari anak londo alias anak kompeni" kata gadis yang mulutnya nyerocos kaya bebek.

"Iya,gitu-gitu mungkin ibunya menjual diri lagi ama orang londo" sambung gadis lain.

"iih!!! Amit-amit dah" sambung mereka serempak.

Arabella yang mencuci tertunduk malu tangannya masih sibuk mencuci, sambil menahan rasa kesal.

setelah selesai mencuci mereka pulang ke rumah Arabella di biarkan jalan terlebih dahulu sedangkan di belakang gadis-gadis sibuk mengosip tentang Arabella dan keluarganya, Arabella malah tak mau ambil pusing ia mempercepat jalannya untuk sampai kerumah.

Tanpa para gadis pribumi sadari ada pasukan belanda saat para serdadu itu melihat mereka langsung mengejar dan menangkap gadis-gadis itu untuk diperiksa dan ada juga yang berbuat tak senonoh, para gadis itu berlari segera menuju rumah karena takut, Dan ada juga yang tertangkap.

untung Arabella sudah sampai ia hanya memakai kain batik setengah dada dengan membawa bakul berisi cuciannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

untung Arabella sudah sampai ia hanya memakai kain batik setengah dada dengan membawa bakul berisi cuciannya.

Lastri ke depan pintu dan segera menarik tangan Arabella kekamar, "ndok, ayo kita pergi" kata lastri

"kemana bu??" tanya Arabella dengan heran.
"ikut ibu ya nak tolong jangan banyak nanya"

Arabella menuruti perintah ibunya dan segera memakai kebaya, rok kain batik,dan memakai kerudung yang serasi dengan bajunya agar tidak tertangkap, Lastri terus berlari ternyata dialun-alun sedang ada pemeriksaan banyak anak gadis berbaris lalu diperiksa, "Ayo ndok cepat" Lastri terus menarik tangan anaknya.
Ibu dan anak itu terus berlari hingga 10 tentara kompeni menjegatnya,dan menembakan peluru keatas tanda sebuah peringatan."tunggu!!!" berteriaknya serdadu belanda itu.

"Je mau bawa kemana gadis itu?" tanya salah seorang serdadu sambil mendekat.

"Arabella aku hitung sampai 3 kamu harus berlari ya ndok" setelah hitungan tiga Arabella berlari secepat mungkin, serdadu itu mengejarnya dan berhasil menarik tangan Arabella lalu menangkap Lastri, tanpa segaja ada angin yang berhembus dan membuka kerudungnya, ternyata rambutnya berwarna pirang gelap.para serdadu itu tahu bahwa inilah gadis yang dimaksud.

"prajurit bawa 2 perempuan ini" kata Hans pimpinan serdadu itu.

Akhirnya mereka pergi membawa Arabella dan Lastri ke dalam mobil untuk menghadap ke jendral van dergin.

Tentu mereka berdua meronta-ronta tapi apa daya kekuatan perempuan minim apalagi mereka lelaki beramai-ramai.

#bersambung

"Arabella, Mijn Liefste" (Sudah Terbit)Where stories live. Discover now