prolog

3.2K 115 0
                                    

Cerita terinspirasi dari hari 17 agustusan, ambil yg positif dan buang yg negatif, selamat membaca.

Kring! Kring! Bunyi deru suara sepeda dan orang berlalu-lalang disiang hari ditanah jawa, udaranya sangat sejuk karena habis hujan dengan tetesan embun didaun yang hijau.

Disebuah rumah berupa gubuk keluarlah gadis berkebaya putih polos dengan rambut pirang gelap digerai rapi, dan manik mata berwarna biru seindah langit, siapapun yg melihat senyum yang terukir manis diwajahnya akan langsung terpikat.

Tiba-tiba ada suara dari dalam rumah memanggilnya, "Arabella!Arabella kemarin nak"
"iya, bu" sahut gadis itu sambil membawa piring kotor masuk kerumah.

"ndok besok kita menjual hasil panen ama eyang mau ikut ndak" kata wanita berkulit sawo matang,dengan rambut tersanggul rapi yang sedang mencuci piring.

"mau banget bu" kata Arabella dengan riang, karena dia sudah lama tidak berpergian.

Arabella adalah gadis yang dikategorikan bernasib malang karena sejak kecil ia selalu dikucilkan oleh para tetangga dan tiada pribumi yang ingin berteman dengannya, hanya karena fisiknya yang berbeda.

Banyak yang mengira bahwa Lastri ibunya Arabella menjual diri kepada pria belanda, tapi tuduhan mereka semua tidak benar dan hanya satu pribumi saja yang ingin berteman dengannya yaitu, Damar kuworo anak ustadz sahabatnya dari kecil.

Damar adalah sahabatnya Arabella yang secara sukarela mengawalnya bermain dan belajar, diusianya yang muda ia sudah bergerilya melawan belanda dengan taktiknya yang lihai dan badannya yang gagah membuat belanda sulit menangkapnya.

⌐╦╦═─⌐╦╦═─⌐╦╦═─⌐╦╦═─⌐╦╦

Disore hari yang indah Damar dan Arabella sedang berboncengan dengan sepeda ontel kono milik Damar.

"Damar kamu dengar gak kabar soal pak banyu yang hilang?" Arabella membuka pembicaraan.

"iya Ara banyak yang mengira diatangkap oleh belanda"

"aku jadi takut, mar"

"tenang aja kan ada kakang"

"kau menggodaku" Arabella mencubit pinggang Damar.

Mereka seperti saudara kandung, mereka berjalan dengan sepeda. Saat melihat sawah ada suara tembakan.

"Ara cepat kau tutuplah wajahnya" kata damar.

Arabella menutupi wajahnya menggunakan kain dan kedua telinganya, agar keluarganya tidak disangka menculik gadis belanda, karena hal itu pernah terjadi dua kali.

!dor! Dor! Dor! "ayo semuanya kumpulkan upeti, atau satu persatu dari kalian akan mati" semua orang berjongkok dengan kedua tangan diatas leher, dan ada yg berani membangkang akan dianiaya oleh serdadu belanda.

ada yang membangkang ditendang,dipukul,dan ditembak dengan senjata laras panjang.

"ayo katakan dimana Damar kuworo"
Kata serdadu itu. Sedangkan Damar membawa Arabella ketempat aman.

"ayo jawab!?" gentak serdadu. Itu.

"kami tidak tahu"

"je liegt"(kalian bohong) kata pimpinan serdadu itu.

"sudalah, ayo pergi yg penting kita dapat membawa upeti ini" kata pemuda pribumi yg berani berkhianat pada banggsanya sendiri.

#bersambung

"Arabella, Mijn Liefste" (Sudah Terbit)Where stories live. Discover now