Ku Telah Menemukan Engkau

140 3 0
                                    


Akhirnya aku menemukanmu. Di puncak gunung berkabut paling tinggi. Tersembunyi di sela hiruk pikuk kaum madani.

Dinginmu beku. Tanjakanmu berliku. Tuk menggapaimu tidak saja butuh kekuatan. Melainkan juga butuh kesiapan.

Ya. Akhirnya aku berhasil menemukanmu. Terselip di antara puing-puing masa lalu. Wujudmu membatu serupa kerikil. Yang menahanku agar tak jatuh tergelincir. Jikalau aku sempat mangkir, itu semata demi menutupi rasa yang kembali hadir. Sebab selama ini aku telah bersumpah. Tak akan lagi menyentuh remah bernama cinta. Apalagi sampai mengolahnya menjadi kudapan asmaralaya.

Kau memang benar. Rinduku tak sepenuhnya pudar. Hatiku belumlah mati. Masih bisa kurasakan detaknya sesekali. Barangkali ia (hatiku) hanya sedang berhibernasi. Selayak putri tidur dalam hikayat dongeng bertutur. Yang menunggu kecup lembut pangeran impian. Hadir bebaskan sejuta sihir dan kutukan.

Jika kini ku menemukanmu. Kuharap ini yang terakhir kali. Karena senja tlah mengaku lelah. Temani hati yang selalu kalah. Dan gaun merah warisan bulan. Terkoyak tepinya tak lagi layak tuk dikenakan.


- Sidoarjo, 16 August 2018


AKU, KAU, DAN KISAH KITAWhere stories live. Discover now