Tumbuh

2.2K 236 80
                                    

At 4, they became friends.

Jimin kecil sedang bersepeda mengelilingi area komplek rumahnya. Kaki pendeknya mengayuh sepeda dengan semangat, rambut hitamnya berantakan tertiup angin.

Saat melewati persimpangan mata sipitnya menemukan seorang bocah kecil yang berjongkok dengan hoodie pikachu dibawah pohon besar yang Jimin tidak tau pohon apa namanya. Jimin menghentikan sepedanya dan memperhatikan bocah pikachu itu, Jimin kecil penasaran dengan apa yang dilakukan bocah pikachu itu dibawah pohon besar disaat hari sudah hampir sore.

Jimin memutuskan untuk mendekatinya, kecil-kecil begini Jimin itu pemberani. Bahkan sebulan yang lalu Jimin pernah berkelahi dengan anjing besar milik tetangganya, bukannya takut Jimin malah menangkap kaki anjing itu dan bergumam 'wow kakinya seksi'.

Jimin turun dari sepedanya setelah memarkirkannya, berjalan pasti mendekati bocah pikachu itu. Bocah pikachu itu masih belum menyadari kehadiran Jimin, terbukti dengan bocah pikachu yang masih berjongkok sambil mengumpulkan dedaunan dibawah kaki kecilnya.

"Hei, kamu sedang apa?" Tanya Jimin pada bocah pikachu yang masih berjongkok, kepalanya tertutupi tudung pikachu yang dia kenakan.

Bocah pikachu itu mendongak lalu menarik tudung pikachunya menampilkan rambut coklat seperti coklat panas buatan Ibu Jimin. Bocah pikachu itu berkedip lucu kemudian menengok ke kanan dan ke kiri.

"Kamu bicara dengan siapa?"  Tanya bocah pikachu

"Dengan kamu, disini kan tidak ada siapa-siapa selain kamu bocah pikachu"   Jimin melangkah mendekati bocah pikachu.

"Aku bukan bocah pikachu, aku Kim Taehyung!" Sewot bocah pikachu itu, bibirnya mengerucut.

Jimin sedikit terlonjak kaget mendengar teriakan cempreng bocah pikachu didepannya.

"Oh baiklah Taehyung, apa yang kamu lakukan disini?"

"Aku jalan-jalan"  jawab Taehyung girang dengan senyum kotaknya yang lucu. "dan ini adalah tempat yang sering aku datangi saat aku sedih"

"Oh, benarkah?"

"Tidak, aku tidak tau aku sedang ada dimana" bibirnya turun kebawah dengan mata berkaca-kaca lalu Taehyung menangis. "Aku baru pindah hiks  tadi ada kupu-kupu cantik dan aku ikuti sampai sini lalu hiks lalu aku tidak tau ini dimanaaa"

Jimin kecil bingung saat melihat Taehyung menangis, Jimin kecil kasihan melihat bocah pikachu itu menangis sesegukan seperti bayi yang kekanakan. Padahal keduanya sama-sama masih bocah, Jimin saja yang terlalu sok bertingkah dewasa.

"Sudah jangan menangis, ayo hyung antar pulang" kata Jimin sambil menepuk-nepuk kepala Taehyung.

"Hyung tau rumahku?" Tanya Taehyung.

"Tidak, Appaku seorang polisi. Dia pasti tau rumahmu, jadi ayo pulang kerumahku dulu"

Taehyung mengangguk patuh.

"Terimakasih hyung"

Sore itu jimin berjalan beriringan dengan Taehyung sambil menuntun sepedanya.

***

At 18, he stood for him as a best friend

Jimin dan Taehyung itu hanya berbeda beberapa bulan, tapi tingkah Taehyung yang masih seperti bocah lima tahun membuat keduanya seperti terpaut usia jauh.

Jimin pada masa sekolah menengah atas tumbuh dengan baik, abs dan ototnya juga tumbuh dengan baik. Jimin punya rahang yang tegas, hidungnya mancung. Jimin adalah gambaran remaja tampan yang juga  punya senyum mematikan.

About Jimin & TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang