Untitled

2.2K 246 39
                                    

Jimin berjalan cepat melewati koridor kelas dan saat matanya melihat sesosok berambut coklat, matanya berotasi malas.

Ah dia lagi

Earphone ditelinganya dinaikan jadi volume tertinggi. Berjalan terus tanpa menengok kebelakang, Jimin harus cepat pulang.

Saat tiba di halte bus Jimin mulai kesal, tangannya melepas earphone serampangan dan membalikan badan untuk melihat seseorang berambut coklat yang selalu mengikutinya.

"Bisa tidak sih kamu berhenti mengikutiku?"

Jimin menatap kesal orang didepannya.

"Tapi aku menyukaimu" Katanya dengan sedikit rengekan.

Jimin menghela nafas, sulit sekali bicara dengan Taehyung.

"Tapi semua yang kamu lakukan itu percuma"

Jujur saja saat mengatakan hal tersebut Jimin merasa jadi orang paling jahat, ditambah dengan raut wajah Taehyung yang berubah sendu.

Taehyung cemberut, wajahnya terlihat sedih sekali. Taehyung berjongkok dan terus menunduk menyembunyikan wajahnya dari Jimin.

Jimin tidak tega dan semakin merasa bersalah melihat Taehyung seperti itu. Perlahan Jimin mendekat dan ikut berjongkok didepan Taehyung.

"Kata ibuku, kamu itu orang yang sangat baik" kata Jimin

Taehyung tidak bergeming.

"Aku takut, takut melukai orang cantik"

Taehyung mendongak, wajah sedihnya digantikan senyum malu-malu. Kedua pipinya memerah.

"Cepat berdiri, bus nya sudah datang"

Jimin bangkit dan berjalan menuju bus yang diikuti Taehyung.

"Jimin, bisa tidak sih pegang tanganku kalau kamu sedang berjalan?"

"Memang kenapa?"

"Apa sewaktu kecil kamu tidak pernah diajari untuk selalu menjaga sesuatu yang berharga?"

Tanpa membalas kalimat Taehyung, Jimin langsung menggengam tangan Taehyung. Taehyung tersenyum senang, tidak tau saja wajah Jimin sudah memerah.

***

Didalam bus Jimin masih menggenggam tangan Taehyung, keduanya duduk bersisian. Wajah Taehyung beseri-seri, berbeda dengan Jimin yang duduk diam menikmati alunan musik dari earphonenya.

"Jim"

"Hn" gumam Jimin, lalu melepas earphonenya.

"Kamu sedang apa sih?"

"Mendengarkan lagu, kenapa?"

"Aku bosan" Taehyung cemberut "Mau bermain bersamaku?"

"Main apa?"

"Kau hanya perlu mengucapkan ulang kata awal yang kuucapkan dengan cepat, mengerti?"

"Oke" Jimin mengangguk

"Batu jatuh ketanah"

"Batu"

"Sapu terbang"

"Sapu"

"Mau jadi pacarku?"

"Mau"

Jawab Jimin cepat, tidak sadar. Berkedip tiga kali lalu tersadar telah digoda Taehyung.

"Bersyukurlah kamu cantik" kata Jimin.

Taehyung tersenyum lebar menunjukan senyum kotaknya yang menawan, lalu menyandarkan kepalanya manja dibahu Jimin.

***
Jimin sedang bermain game dikamarnya saat tiba-tiba Taehyung datang dan masuk tanpa mengetuk pintu kamarnya.

"Jim, kamu bisa bantu aku tidak?" Tanya Taehyung serius.

"Bantu apa?"

"Mencuci"

"Apa yang harus kucuci?" Dahi Jimin mengeryit bingung.

"Pakaian anak-anak kita nanti" celetuk Taehyung.

Jimin tersenyum, tanganya bergerak mengusak rambut coklat Taehyung. Dalam hati berdebar, Taehyung itu mahir sekali membuatnya berdebar.

"Baiklah? Kalau begitu aku bisa bantu mencuci dan memasak"

Taehyung tertawa mendengar jawaban Jimin, Jimin sekarang sudah pintar membalas godaan Taehyung.

"Ah, kamu bohong"

"Percayalah"

Jimin menarik kepala Taehyung untuk bersandar padanya, punya pacar itu ternyata menyenangkan sekali.

"Boleh aku bertanya sesuatu padamu?" Tanya Taehyung lagi.

"Hn" gumam Jimin sambil memainkan rambut Taehyung.

"Diantara adikmu, ibumu dan istrimu. Siapa yang tidak memiliki ikatan darah denganmu?"

"Istriku" jawab Jimin

"Ya?" Kata Taehyung, kepalanya mendongak menatap Jimin sambil tersenyum.

Jimin digoda Taehyung lagi.

"Ah, istriku" Jimin mencubit hemas pipi Taehyung "apa kamu tidak lelah?"

"Tidak" Taehyung terkekeh lucu.

"Baiklah, kalau begitu" Jimin mendorong tubuh Taehyung untuk berbaring diranjangnya. Taehyung blank. Jimin berbisik tepat ditelinga kanan Taehyung. "Sekarang cepat lakukan kewajibanmu sebagai seorang istri terhadap suaminya"

"A-apa"

Jika Taehyung pandai menggoda Jimin, maka Jimin sudah cukup baik beradaptasi dengan segala godaan Taehyung.

***

"Taehyung, apa itu hickey?" Hoseok menunjuk leher Taehyung.

"APA? Bu-bukan hyung, ini bekas gigitan nyamuk"

"Hai guys!" Sapa Jimin girang.

"Hai nyamuk" sapa Hoseok.

Taehyung tersedak.

***
















Rasanya makin kesini tulisanku makin buruk T.T

Ada yang bisa rekomendasikan book dengan pairing Namtae atau Namjin? Tolong komen yaaa, aku kobam banget sama Namjoon akhir-akhir ini.

About Jimin & TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang