Om Jimin

6.1K 502 44
                                    

Senin, semua orang benci hari senin. Jimin juga benci, jam akan berputar dengan sangat teramat lama. Ditambah lagi dengan tumpukan berkas yang entah bagaimana selalu menggunung tiap hari senin di meja kerjanya, bagaimana bisa seperti itu.

"Ya tuhan" Jimin menghela napas gusar "apa sih yang mereka lakukan selama ini" memijat pelipis kala membaca berkas yang tidak sesuai dengan keinginannya.

Jimin itu perfeksionis, sebagai seorang CEO Jimin ingin semua yang dia kerjakan harus bagus, baik, dan sempurna. Bukan apa-apa, Jimin cuma tidak mau mengecewakan Ayahnya yang sudah menjadikannya sebagai penerus perusahaan keluarga.

tepat saat Jimin tengah membalik lembar berkas ditangannya, telefon berbunyi. Jimin mengangkat telefonnya.

"Hallo"

"Hallo sir"

"Ya, Eunha ada apa?"

"Maaf sir, ada yang ingin bertemu dengan anda" Jimin mengernyitkan alisnya, menyilangkan kaki dan memainkan pulpen ditanganya.

"Siapa it.."Ucapan Jimin terhenti kala lamat-lamat mendengar suara yang amat dia kenal.

"Berikan, berikan padaku saja telefonnya tante. Biar aku saja yang bicara" Jimin tersenyum, Jimin kenal betul dengan pemilik suara ini

"ah baiklah"

"Hallo om, ini Taetae apa om bisa dengar adek?"

Tak lama suara Taehyung menyusul. Suaranya menggemaskan sekali, terlalu bersemangat. Jimin jadi terkikik sendiri. Jimin melirik Jam tangan Rolex yang melekat angkuh pada pergelangan tangannya, pukul satu siang. Jelas sekali belum jam pulang Taehyung sekolah.

"Ya sayang, aku dengar"

"Om, tante ini bilang om sedang sibuk ya? " seru Taehyung "Adek mau ketemu tapi katanya om tidak mau diganggu oleh siapapun" Jimin yakin pasti sekarang anak itu tengah menunduk dan mengerucutkan bibir, jelas sekali dari suaranya yang merengek.

"Tante itu benar, om sedang sibuk dan tak mau diganggu oleh siapapun" Ucap Jimin mati-matian supaya terdengar serius.

"Uh, begitu ya" ada jeda sampai Taehyung bersuara lagi "kalau begitu, adek mau pulang lagi saja" Taehyung putus asa.

"Kecuali oleh Park Taehyung" Buru-buru Jimin berucap"ayo cepat masuk ke ruangan om, jangan cemberut nanti jelek" sepertinya seninnya tidak terlalu buruk.

                                         ***

Kini Jimin tengah sibuk memandangi Taehyung yang sedang memakan donat coklat dipangkuannya. Lucu sekali,  belepotan kemana-mana. Ibu jari Jimin mengusap sisa-sisa cream coklat disekitar mulut Taehyung lalu menjilatnya.

"Jadi... "Jimin menggantung ucapannya yang berhasil mengalihkan perhatian Taehyung dari donat coklatnya " bisa jelaskan kenapa anak nakal ini bisa sampai ke kantor ku sebelum jam pulang sekolahnya berakhir hmm?"

"Sekolah adek sudah pulang kok,  kami dipulangkan lebih awal karena para guru akan rapat masalah ujian kelas tahun akhir" katanya sambil tersenyum.

"Benarkah, lalu apa yang membawamu kemari hmm? " Jimin melingkarkan tangannya dipinggang Taehyung.

"Itu,  karena adek mau tanya sesuatu sama om" Taehyung mengalungkan tangannya di leher Jimin "om jawab yang jujur ya?" Jimin mengangguk saja.

Taehyung berdengung, tangan kanannya memainkan dasi Jimin. Jimin gemas sendiri, tidak tahan untuk tidak menarik pipi Taehyung main-main,  dengan tingkah menggemaskan Taehyung saat tengah dalam mode ragu-ragu seperti ini.

About Jimin & TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang