14| kilas balik

23 3 0
                                    

senin

8:32 am

setelah upacara berakhir dengan kerusuhan anak-anak kelas dua belas yang sudah tidak tahan dengan sengatan sinar mentari pada kulit mereka, sooman-selaku kepala sekolah yang pagi itu sedang berpidato mengenai bahaya tawuran yang sedang marak terjadi di kalangan pelajar secara terpaksa harus dihentikan.

"baik-baik, semuanya, fokus!" seru sooman di belakang microphone.

"fokus fokus, kayak dedy cobuset aja.." bisik jongin pada kyungsoo.

kyungsoo tidak menghiraukan jongin yang sadar dirinya salah megajak bercanda lawan bicaranya. jongin tersenyum masam di balik punggung kyungsoo, ia tahu bahwa dirinya sama sekali tidak lucu. laki-laki yang kakinya hampir sepanjang tiang bendera itu masih bisa memaklumi humor kyungsoo karena ia sudah menyadari satu hal bahwa humor dirinya yang di bawah rata-rata.

"tapi gue tetep lebih gans dari dio," kata jongin memuji diri sendiri.

tak berapa lama, upacara dibubarkan dan seluruh anak-anak masuk ke kelas masing-masing.

"yo, gue sama jongin mau ke kantin dulu. ikut gak?" tawar sehun sebelum mereka berbelok ke arah koridor kelas.

"maneh teh jajan mulu," protes baekhyun menyambar, "urang henteu diajak? kenapa si dio saja yang diajak?"

"ribet ego bawa elu, udah kayak bawa anak cewek umur 5 tahun yang udah pms."

"pikasebeleun!" balas baekhyun tidak terima.

"yo?"

"gue ke kelas aja."

dan mereka berpisah. sehun dengan jongin, sedangkan baekhyun bersama kyungsoo menuju kelas. mereka berempat memang berada di satu kelas yang sama. 11 ipa 2. menurut sehun, baekhyun, dan jongin hal itu merupakan keberuntungan, tapi berbeda bagi kyungsoo yang merasa keberatan karena yang dilakukan ketiga sahabatnya itu hanyalah menganggu ketenangan yang ingin kyungsoo dapatkan.

tapi setidaknya, dengan kekonyolan ketiga sahabatnya-termasuk sahabatnya yang lain, dapat melupakan sebentar beban di atas pundaknya.

"he, dio," panggil baekhyun.

"mm?"

"maneh kenapa? bicara atuh sama urang, siapa tau bisa bantu. maneh lagi kelilit hutang ya?"

kyungsoo berdecak, "gak usah sok perhatian tapi ujungnya sotoy, bek. ngeselin."

"ya jangan marah atuh, terus karena apa ini teh? ah, urang mah tau ini, pasti karena mojang ya?"

"mojang?" tanya kyungsoo dengan satu alisnya terangkat satu.

"perempuan, urang teh bener kan?"

kyungsoo bungkam. otaknya menebak-nebak, apa benar yang sedang membuat perasaannya seperti rollercoaster ini karena seorang perempuan? bahkan ia tidak bisa menjawabnya.

kyungsoo mengedikkan kedua bahunya berarti tidak tahu dan tidak peduli. tiba-tiba, ponsel di tangannya bergetar, tanda satu pesan masuk.

"kalau ada pesan teh diperiksa atuh. apa ya itu bahasa englis nya, hhm.. cikking ciking!"

mendengar kekonyolan baekhyun membuat kyungsoo berdecak kesal. sedang baekhyun yang melihat kyungsoo tidak mengindahkan kata-katanya, menarik ponsel kyungsoo secara paksa dari tangannya dan melihat siapa yang baru saja mengirim pesan.

"huwaa, ini teh hyerin yang jadi primadona sekolah kita itu?" mata baekhyun berbinar melihat nama di layar ponsel kyungsoo yang merupakan salah satu siswi tercantik nomor 1 di sekolahnya.

"maneh gelo!"

"ck, apa sih, bek! udah ngambil hp gue, ngatain gila juga. lo tuh bacot!"

"ya habis, urang teh gemes. sudah, balas atuh."

"gue gak ada waktu buat ngelakuin hal gak jelas."

"ya sudah, sini biar urang wakilkeun secara ikhlas lahir dan batin."

kyungsoo duduk di kursinya-yang sialnya baekhyun yang menjadi chairmatenya sejak duduk di bangku kelas 1 sma. laki-laki itu mencabut batere ponselnya dan memasukkannya ke dalam saku celana, setelah itu menjulurkan lidah pada baekhyun tanda mengejek.

"dio.. dio.. maneh teh kenapa sih, setiap ada mojang-mojang yang geulis pisan ngedeketin seperti manusia kena kutu air. urang henteu ngerti lah."

sia-sia, apa yang baekhyun katakan hanya akan masuk telinga kanan, keluar telinga kiri. menurut kyungsoo, saat ini yang terpenting bukanlah mojang geulis yang baekhyun katakan. ada sesuatu. sesuatu yang lebih penting baginya.

"pantas saja maneh diputusin, sipat maneh kaku pisan seperti batang pu'un nangka di rumah abah."

sadar apa yang ia ucapkan salah, baekhyun refleks menutup mulutnya dengan kedua tangan. lelaki sunda itu cengengesan lalu berdiri.

"urang mau ke kantin aja yah," ujar baekhyun tanpa menawari kyungsoo yang merasakan jantungnya seakan diremas berkali-kali.

pikirannya melayang ke kejadian beberapa minggu lalu-tepat di mana ia mengalami patah hati pertamanya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 04, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Love at 12 || dks √Where stories live. Discover now