11| luka

35 4 0
                                    

jumat

11:30 am

bruk

"woooy, anjing! sakit pantat gue."

bruuk

"bego, jongin, munduran dong jijik banget leher gue kena selangkangan lo."

baekhyun mendesis karena kebisingan anak laki-laki yang tengah bermain kuda tomprok di kelas. ia mengalihkan pandangannya pada kyungsoo yang duduk di depannya dengan tenang sambil menikmati novel detektif di tangannya.

"dio," panggilnya, namun dihiraukan oleh si pemilik nama.

"kyungsoo."

baekhyun mendecak, "uco."

sedetik kemudian, bola mata kyungsoo bergerak melirik sinis baekhyun yang tengah terkekeh sambil mengangkat jarinya yang membentuk tanda peace.

"lagian dipanggil diam aja."

"apa?"

"kamu henteu ikutan main kuda tomprok?"

tatapannya masih sinis. kyungsoo pikir, baekhyun akan bertanya sesuatu yang penting atau menarik, seperti seberapa serunya novel bergenre detektif yang sedang ia baca sekarang.

"gak."

"kenapa atuh, daripada diem-diem wae seperti orang lagi musuhan."

kyungsoo melipat salah satu kertas ujung novel sebagai penanda, kemudian menutup novelnya dan diletakkan di atas meja.

"kenapa gak lo aja yang ikutan main?" tanya kyungsoo balik, membuat raut wajah baekhyun asam.

"mereka tidak ngizinin urang ikutan main. katanya takut urang nangis lagi seperti kemarin."

kyungsoo tertawa kecil seraya beranjak dari duduknya.

"mau ikut ke kantin gak?" tawar kyungsoo sambil menaikkan kedua alis ulat bulunya.

baekhyun dengan cepat menggeleng, "henteu lah, urang teh mau liatin yang main kuda tomprok saja."

kyungsoo mengangguk dan berlalu meninggalkan baekhyun. kedua telapak tangan ia masukkan ke masing-masing saku celana abu-abunya. sesampainya di depan pintu kelas, sesuatu menabrak tubuhnya, membuat kyungsoo sedikit terhuyung ke belakang dan mengaduh kesakitan sambil memegangi perut.

"aishh, maaf maaf, gue gak se-"

orang itu berhenti bicara begitu melihat siapa yang baru saja ia tabrak dengan tumpukan buku paket setinggi dadanya yang diminta wali kelasnya untuk diantar ke ruang kelas 11 ipa 1. dengan susah payah, orang itu mencoba menelan air liurnya. jantungnya berpacu dengan cepat.

seketika ia teringat dengan hipotesis liar miliknya bahwa kemungkinan kyungsoo adalah mata-mata pemerintah atau yang lebih parahnya, seorang psikopat yang haus darah. jadi, ia memanfaatkan beberapa detik ke depan untuk menyusun kata permintaan maaf semeyakinkan mungkin bahwa ia sangat merasa bersalah, sampai laki-laki di depannya selesai mengaduh kesakitan.

bebera detik kemudian, mata mereka saling balas tatap.

"sunny?" batin kyungsoo dalam hati. mata kyungsoo seketika membulat lebar.

"mmm-maaf???"

kyungsoo bungkam. ia masih memegangi perutnya sambil meringis sesekali. mata lelaki itu bergerak melirik tumpukan buku paket tinggi yang berada di dekapan tubuh mungil sunny. tanpa mengucapkan sepatahkatapun untuk meminta izin, kyungsoo menarik tumpukan buku tersebut dari tangan sunny dan membawanya masuk ke dalam kelas. ia letakkan buku-buku itu tanpa mau repot ia bagikan ke pemilik buku masing-masing. toh, teman-temannya sudah dewasa, bisa mengenali dan mengambil bukunya sendiri.

kyungsoo kembali menghampiri sunny yang masih mematung di depan kelasnya-tanpa kyungsoo tahu bahwa jantung perempuan di depannya sedang lari marathon karena perlakuannya barusan.

kyungsoo berdeham sebelum berbicara, "gapapa."

hanya kata itu yang keluar dari mulutnya di saat ada banyak kalimat tersusun di dalam otaknya yang sedang mendesak kyungsoo untuk diucapkan.

kyungsoo meninggalkan sunny yang masih bungkam karena laki-laki itu juga bingung harus bicara apa lagi. tidak mungkin kan, kalau ia menanyakan kabar atau basa-basi lainnya. sangat bukan kyungsoo.

"kyungsoo!"

sunny mengejar laki-laki itu, lalu menahan dirinya dengan menarik baju seragam yang kyungsoo kenakan. seketika kyungsoo merasakan sesuatu pada jantungnya-seperti sebuah benda memukul jantungnya dengan keras, hingga menyebabkan kyungsoo terbatuk-batuk sekarang.

hal itu membuat sunny terkejut dan kembali merutuki dirinya.

"ah.. maaf.. lagi," ujarnya pelan, "gue anter ke uks ya?"

sebuah pertanyaan yang tidak mengharapkan persetujuan dari lelaki di depannya membuat keduanya berkahir di dalam uks. kyungsoo duduk di atas ranjang, sedangkan sunny berdiri di hadapannya siap dengan minyak di tangannya.

"buka kancing seragam lo, biar gue cek ada luka atau gak."

kyungsoo terbelalak mendengar permintaan sunny yang tanpa basa-basi memintanya membuka kancing. walau ia tahu, bukan maksud sunny untuk melakukan pelecehan padanya, namun tetap saja memperlihatkan bagian perutnya pada perempuan itu bukan lah hal biasa untuknya. membuka baju di depan sahabat laki-lakinya saja ia merasa risih, apalagi di depan seorang lawan jenis? bisa-bisa bukan hanya kupingnya yang berubah warna menjadi merah muda, tapi seluruh wajahnya karena menahan rasa malu.

sebisa mungkin kyungsoo mengontrol wajahnya agar tetap terlihat santai.

"gak perlu, saya gapapa. lagian sebentar lagi saya harus ke masjid buat sholat jumat."

raut wajah perempuan itu berubah canggung karena penolakan dari niat baikanya.

"tadi gue liat, lo gak kayak orang kesakitan yang cuma sekedar nabrak benda tumpul. padahal gue nabraknya gak terlalu kenceng sih..." jelas sunny.

"maaf gue sok tau, tapi gue pikir... ada luka di perut lo? abis, kesakitannya keliatan gak wajar."

kyungsoo mengalihkan pandangan ke arah lain. ia menimbang sesuatu tapi segera menggelengkan kepalanya.

tubuh kyungsoo bergerak turun dari ranjang, melangkah menjauhi sunny, ia memutuskan untuk kembali ke dalam kelas. namun, sebelum benar-benar pergi, kyungsoo membalikan tubuhnya menghadap sunny yang tengah memandanginya.

"kamu tau dari mana nama saya?"

sesuatu yang mengganggu pikirannya sejak sunny memanggil namanya. seperti sesuatu yang sudah ia tunggu-tunggu sejak lama dan berhasil membuat dirinya seakan bisa merasakan gelitikan dari darahnya yang berdesir cepat di dalam kulitnya.

sunny menunjuk dari kejauhan name badge yang bertuliskan "do kyungsoo" di seragam dada kanan laki-laki itu.

mata kyungsoo ikut bergerak ke arah yang sunny maksud. ah, ia merasa bodoh sekarang karena tidak menyadari hal itu dan membuatnya berharap yang tidak-tidak. kyungsoo mengangguk kecil dan berlalu pergi menyisakkan kebingungan pada diri sunny.

"mm, apa cuma perasaan gue atau emang bener ya kalo dia selalu bikin gue penasaran setiap kita abis ketemu gini?"

Love at 12 || dks √Where stories live. Discover now