WDWN : Part 29

10.5K 550 7
                                    

Jinyoung menatap Sohee yang sedang tertidur pulas dikamar tamu rumahnya dengan tangan yang mengelus lembut kepala gadisnya, sebenarnya dia sudah meminta Sohee untuk menggunakan kamarnya saja, tapi gadis itu menolak dengan tegas.

"Aku harap semuanya bisa segera selesai." Jinyoung menghela napas ringan.

Dia tidak tau apa yang terjadi, bahkan ini sudah mulai melibatkan teman-temannya, tapi Jinyoung bertekad untuk menyelesaikan semuanya. Dia tidak bisa merepotkan sahabat-sahabatnya, apalagi saat ini kebahagiaan mulai datang pada mereka semua.

Merasakan sebuah gerakan ringan dibagian pucuk kepalanya membuat Sohee terbangun dari tidurnya, perlahan mata indahnya itu mengerjab sesaat, melihat Jinyoung yang tengah melamun membuat Sohee bangkit dari posisi berbaringnya.

Sedangkan Jinyoung dibuat kaget, karena tangannya yang tadi mengelus kepala Sohee tiba-tiba merasakan genggaman yang hangat, matanya beralih menatap Sohee yang sedang memperbaiki posisi duduknya.

"Apa aku membangunkanmu ?" Tanya Jinyoung dengan senyum kecilnya.

"Kenapa oppa melamun ?" Bukannya menjawab, Sohee justru membalas pertanyaan Jinyoung dengan pertanyaan pula.

Jinyoung tertawa pelan dibuatnya, apakah menghabiskan waktu bersama seseorang bisa membuat kebiasaan juga menjadi sama ? Sisi Sohee yang belakangan ini sering menjawab pertanyaannya dengan pertanyaan pula, membuatnya kian mirip dengan HaeJa yang gemar melakukan hal sama.

"Kenapa tertawa, apakah ada hal lucu oppa ?"

Merasa tidak mendapatkan jawabannya, Sohee kembali bertanya pada Jinyoung yang masih tertawa kecil.

"Tidak, hanya saja kau terlihat seperti HaeJa. Anak itu suka sekali menjawab pertanyaanku dengan pertanyaan pula."

Sohee menggeser tubuhnya lalu menepuk tempat kosong disebelahnya, isyarat agar Jinyoung duduk disana. Jinyoung tersenyum miring, dia suka dengan sisi manja Sohee.

"Jadi gadis cantikku ini mulai nakal heh ?"

Sohee hanya memutar bola matanya kesal ketika mendengar hal itu. Dia menyandarkan kepalanya dipundak Jinyoung, tangannya menggenggam tangan Jinyoung yang lebih besar dari tangannya, rasa kantuknya menghilang begitu saja.

"Aku tidak tau apa yang sedang oppa pikirkan, aku juga tidak akan memaksa oppa untuk menceritakannya. Tapi aku ingin meminta satu hal, apakah boleh ?" Sohee memainkan jari tangannya yang lain dipunggung tangan Jinyoung, dia benar-benar butuh untuk tahu mengenai hal ini.

"Kau tahu kau bisa meminta apa saja dariku Sohee aku akan mengabulkan semuanya. Yah kecuali jika kau meminta untuk berpisah dariku, maka dengan berat hati aku akan menolakknya dengan tegas."

Sohee dan Jinyoung tertawa kecil, mereka berdua tahu bahwa mereka saling membutuhkan satu sama lain, jadi sudah pasti permintaan seperti itu tidak akan pernah keluar dari mulut keduanya.

"Yakk, oppa tahu itu tidak mungkin. Aku hanya mau meminta satu hal saja. Apakah oppa bisa men... eeeeeeemmmmmmm." Entah kenapa keberanian Sohee lenyap begitu saja. Jinyoung sampai dibuat bingung karenanya.

Isyarat Jinyoung dengan alis terangkat pertanda tidak mengerti, membuat Sohee menghela napas sejenak sebelum mengatakan maksudnya.

"Akuinginoppamenceritakanmasalaluoppa." Hanya dalam satu tarikan napas, Sohee akhirnya berhasil mengutarakan maksudnya.

Kalimat cepat tanpa tanda koma ataupun tanda titik itu membuat Jinyoung cukup paham. Sepertinya ini memang sudah saatnya.

"Aku ingin oppa menceritkan semuanya, tentang siapa wanita waktu itu, tentang pernikahan oppa sebelumnya, tentang ibu HaeJa. Aku ingin tahu semuanya oppa."

With Duda ??? Why NOT (END)Where stories live. Discover now