2nd - Man Always Jerk

140 15 0
                                    

Weekend. Dimana hari yang sangat ditunggu bagi setiap orang walaupun cuman sehari. Ayu, Ambar, Wulan, dan Luna memilih menghabiskan waktu di minggu cerah ini. Apartemen milik Ayu menjadi tempat yang paling nyaman untuk mereka.

"Gila, gua masih gak nyangka," ujar Ambar.

"Apaan?" Tanya Luna.

"Lihat itu," tunjuk Ambar ke arah Walk in Closet milik Ayu.

"Woah! Sejak kapan si Ayu demen beli tas-tas mahal gitu? Gils, lihat sepatu dan kalung-kalung berliannya. Ngepet dimana dia dapetin itu semua," gurau Wulan.

Mereka memang sedang berkumpul di Apartemen milik Ayu, tapi sayang yang punya tempat sedang keluar karena sedang ada urusan, katanya sih.

"Anjir lah! Godain om-om mana dia?"

"Gua punya firasat soal Bos nya," ucap Luna.

Tak lama, pintu kamar Ayu terbuka karena sang pemilik telah datang. Dengan wajah polosnya Ayu berkata, "kalian ngapain?"

"My Dear, Ayu. Coba jelasin, lu abis ngepet dimana bias dapetin barang-barang mahal itu?" tunjuk Wulan.

"Barang? Barang apaan?" Tanya Ayu yang ekor matanya mengikuti kemana jarin Wulan menunjuk.

Dan mata Ayu pun mmbulat sempurna, "itu bukan dari siapa-siapa! Itu bukan punya gua!" sergah Ayu.

"Oh bukan punya lu ya. Kalo bukan punya lu kenapa ada kartu ucapan yang bertuliskan, 'Oh, My Dear, Ay. Please, Forgive me. – Your Lovely Boss soon to be your lovely husband' Shit! Lu pacaran ama Bos lu sendiri?!" tandas Luna.

"Hah?! Engga! Dia cuman orang gila. Gua gak suka ama dia! Cowok gak jelas, gak punya pendirian!" hardik Ayu.

"Yelah, kalo gak ada apa-apa, biasa aja kali gak usah nge-gas gitu."

"Ish! Lu mah! Gua tuh sebel sama manusia keparat itu."

"Man Always jerk, and never can change it," seru Luna yang nadanya seperti, curhat?

"Can. Man Always jerk, that's the truth. But they can change. If they find someone to change it," balas Wulan.

"Setiap lelaki pasti brengsek. Tapi mereka bakal berubah kalo udah nemuin seseorang yang pas. Pas dalam segala aspek gak peduli tentang keadaanya. Sebrengsek-brengseknya cowok, pasti mereka pengen dapetin perempuan yang lebih baik dari dirinya dong," lanjut Wulan.

"Dan mereka gak ngaca. Udah tau brengsek nyari cewek baik-baik. Ya ceweknya mikir kali, mana mau ama cowok brengsek. Selagi ada cowok baik kenapa harus milih yang brengsek?" balas Ambar.

"Kalo diibaratin nih ya, ada penjual mangga. Mangga itu ada yang berbagai bentuk, dari yag jelek samapi yang bagus. Dan udah dipastikan, kalo pembelinya bakal pilih mangga yang bagus dari pada yang jelek."

"Karena lo gak pernah ngerasain yang namanya Fallin' in Love."

"Dulu, Mami gua cinta mati ama manusia tolol itu. Tapi apa sekarang? Manusia gak berguna itu nelantarin gua, Mami, dan saudara gua yang lain. Cowok itu cuman manis di mulut tapi pait aslinya," sambar Ambar.

"Udah sih lo, ngapain pada ribut," Ayu mulai melakukan mediasinya.

"Udah ah, pada gak laper apa? Ayo makan, gua yang masak dah," akhirnya Wulan mengalah.

"Jangan sampai gara-gara cowok kita ribut ya," ucap Ambar.

Mereka yang sedang berjalan ke arah pantry berhenti saat Luna mengeluarkan suaranya.

"Minggu depan, kalian ada acara? Gua mau ngasih tau sesuatu. Satu rahasia besar yang gua yakin kalian bakal malu juga marah punya temen kaya gua." 


...

2nd - Man Always Jerk.

Waw.

Jika ada Typo atau EYD yang masih berantakan, just comment in this line, okay?

16 Juli 2018

Angel'sWhere stories live. Discover now