#A 8

54 10 0
                                    

*
*
*
____________________

***____________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

____________________

"Gue enggak tau dengan perasaan yang gue miliki buat lo, sudah tuntas atau masih membekas"

Kevin Alvaro William

____________________

*
*
*
#A 8
*
*
*
Jangan jadi pembaca
Tanpa jejak
Tinggalkan jejak kalian
Dengan cara
Vote and Comment
*
*
*
Happy Reading...
*
*
*
____________________

Aletta menunggu didepan pintu rumahnya, ia mundar-mamdir tidak jelas. Ditangannya masih menggenggam ponselnya. Beberapa kali ia mengecek ponselnya, berharap ada balasan pesan dari putrinya. Dia juga beberapa kali menelpon, namun nihil. Masih tetap sama, telepon yang ia panggil tidak aktif. Dan itu semua semakin membuat Aletta khawatir.

Aletta melihat mobil putranya masuk pekarangan rumahnya, dan dia langsung menghampiri putranya. Hujan sudah reda, hanya masih ada rintik-rintiknya saja.

Baru saja Aland keluar dari mobilnya Aletta menyerbu dengan banyak pertanyaan pada Aland.

"Aluna mana? Ko enggak sama kamu sih? Bunda kira Aluna sama kamu? Aluna mana Land? Bunda khawatir sama ade kamu? Bunda takut Aluna kenapa-napa" Aletta sambil terisak.

Jelas Aletta khawatir, Aluna tidak pernah pulang sore, jika Aluna pulang sore pasti ia bilang ke Aletta.

Aland merangkul bahu Aletta sambil berjalan masuk ke dalam rumahnya.

"Udah bun. Jangan sedih, Aluna pasti pulang ko" Aland terus menenangkan Aletta yang lagi khawatir.

"Gimana bunda enggak khawatir sedangkan ade kamu belum pulang juga sampai sekarang. Bunda takut Aluna kenapa-napa"

"Coba aja ponsel Aluna bisa dihubungin, bunda enggak akan sekhawatir kaya gini" sambung Aletta.

"Yaudah yaudah bunda jangan sedih"

Saat mau masuk ke dalam rumah ada suara motor yang berhenti tepat di belakang mereka. Mereka pun langsung berbalik badan. Setelah tahu siapa yang datang Aletta langsung menghampirinya di ikuti oleh Aland.

Aluna!

Aletta langsung menangkup wajah Aluna dan memeluknya erat. Dia begitu khawatir dengan putrinya. Sesekali ia mengelus pucuk kepala Aluna dan menciumnya.

Aluna hanya diam, ia sungguh tidak mengerti apa yang dipikirkan bundanya. Sedangkan Aland hanya menatap Kevin datar. Ia sungguh tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

AlunalexandriaWhere stories live. Discover now