Part 16

2.8K 131 11
                                        

Author POV.

Lauren, Edward, Rey dan semua yang berada di kediaman keluarga Daniell itu sedari tadi memikirkan kemana Roy sekarang. Bahkan Devans dan istrinya serta anak nya yaitu Alexa datang. Rencananya mereka akan menginap sampai Roy pulang.

Sebenarnya mereka sudah dibuat bingung dengan sikap Vampire itu. Tak biasanya ia suka keluar seperti itu, mungkin jika keluar hanya ke hutan dan itu pun tidak setiap hari.

"Kemana sebenarnya Vampire itu?!" Geram Alexa yang sedari tadi memegang ponsel di tangannya.

Gadis Vampire itu mencengkram kuat ponsel nya hingga terdengar suara retakan. "Ale, ponsel mu bisa rusak" ujar Rey.

Alexa hanya mengedikkan bahu lalu meletakkan ponsel itu di meja.

Tak lama setelah itu pintu terbuka dan nampak lah sosok Vampire yang sedari tadi mereka cemasi. Siapa lagi jika bukan Royward Daniell.

"Hai princess, tidak biasanya kau kemari" sapa Roy pada Alexa yang kini sudah menggeram marah kearahnya.

Lalu dengan sekali kedipan mata gadis Vampire itu sudah berada di depan Roy dan mencubit perut Roy keras.

"Shit! Apa yang kau lakukan, huh?!" Geram Roy marah.

"Seharusnya aku yang bertanya padamu. Dari mana saja kau?! Akhir akhir ini kau selalu saja pulang lalu pergi lagi." Ujar Alexa menatap tajam Roy.

"Aku ada urusan. Kau, atau lebih tepatnya kalian semua tidak perlu mencemaskanku seperti ini, aku bisa menjaga diriku" lalu Vampire itu melesat menuju kamar.

"Double shit! Ada apa dengannya?!" Geram Rey menatap pintu kamar yang sudah kembali tertutup. Ia tidak tahu apa urusan kembarannya itu, tapi jujur dia mencemaskan Roy. biar bagaimana pun Vampire itu adalah kembarannya. Kakaknya.

Edward menghela nafas kasar, "maaf atas perlakuan putraku yang satu itu. Kalian bisa beristirahat sekarang. Dan maaf telah mengganggu waktu kalian"

Edward melangkah masuk ke kamar nya meninggalkan keluarganya. Mereka tahu jika Edward sedang kesal dengan putraya itu. Siapa suruh mencari masalah?

*

Kring kring!

Bel sekolah berbunyi, Abriana pun juga sudah kembali masuk seperti biasa.

Abriana terus menatap Roy. Ia tak habis fikir sebenarnya jika lelaki yang selama ini diam diam ia sukai adalah sosok Vampire. Makhluk legenda. Makhluk mitos.

Abriana tersenyum samar disela sela pemikirannya tentang Roy.

Rey tak sengaja menatap kebelakang dan melihat Abriana sedang memperhatikan Roy dari belakang.

Ah andai saja ia yang diperhatikan seperti itu oleh gadis yang disukainya, tapi gadis itu malah memperhatikan kembarannya. Apa boleh buat ia hanya bisa tersenyum samar.

Sedangkan Roy, Vampire itu terus menatap lurus, datar, tajam, dan dingin. Siapa pun akan bergidik takut melihatnya dan akan mempertimbangkan jika harus berhadapan atau berani mencari masalah dengan nya.

Rey menyikut lengan Roy dengan siku nya yang dibalas dengusan tak suka dari sang empu. "Ada apa?!" Ketus Roy.

"Semua kehabisan oksigen karena tatapan mu Roy" canda Rey pelan.

"Diam kau!" Jawab Roy, masih ketus seperti tadi.

Sebenarnya ada apa dengan Roy? Kenapa Vampire itu sedari tadi terus menatap lurus, dingin dan yang paling menyeramkan adalah tatapannya sangat tajam seakan bisa membunuh siapa saja yang menatapnya.

My Cold 'VAMPIRE'Where stories live. Discover now