Part 8

3.5K 161 10
                                        

Roy dan Alexa berjalan menghampiri Rey, Abriana, dan Agnes yang sudah berkumpul di taman samping rumah keluarga Daniell itu.

"Kenapa kau selalu mengikutiku princess ?" Tanya roy datar. Ya meskipun dalam kata tersebut terselipkan kata 'princess' tapi nada Roy tetap saja datar seperti garis lurus.

"Aku rindu pada mu My Prince" jawab Alexa.

Roy menghela nafas, "terserah kau saja"

Ia duduk dan tak sengaja bersebelahan dengan Abriana. Abriana menatap Roy. Entah kenapa hati nya merasa sakit melihat Roy dan Alexa, padahal ia juga tidak tahu pasti siapa Alexa sebenarnya. Tidak tidak, bukan nya tidak tahu, tapi ia belum tahu. Mungkin nanti dapat mencari tahu pada Rey?

Roy sama sekali tidak menoleh pada Abriana yang sedari tadi memperhatikan nya. Rey yang melihat Abriana terus menatap Roy pun dapat menyimpulkan bahwa Abriana menyukai Roy. Tapi ia tak mau berfikir negatif dulu tentang kembaran nya dan Abriana. Mungkin saja Abriana hanya kagum? Ya, bisa saja.

"Alexa!" Teriak Petie dari dalam.

"Yes grandma! I'm coming!" Teriak Alexa lalu pergi.

Tapi sebelum pergi ia sempat membisikkan sesuatu pada Roy, "sepertinya dia menyukai Cold Prince ku"

Roy mengernyit kan dahi heran, siapa yang dimaksud Alexa?
'Kau ada ada saja Ale, mana ada manusia yang menyukai Vampire dingin seperti ku' fikir Roy dan hati.

Rey tersenyum. Ya, ia dapat mendengar apa uang Alexa katakan pada Roy. Dan Rey tahu siapa gadis yang dimaksud sepupunya itu.

"Sorry, dia memang seperti itu" ujar Roy kepada Abriana dan Agnes yang dibalas anggukan oleh keduanya.

Rey dapat melihat pancaran kesedihan dari mata Abriana. Benar, Rey menyukai Abriana, Abriana menyukai Roy, dan Roy tidak memiliki perasaan apa pun pada Abriana.

Cinta mereka sungguh rumit. Jika Rey boleh memilih, ia akan sangat senang jika Abriana bersama Roy walaupun ia mengorbankan hatinya. Rey akan melakukan apa pun demi kebahagiaan sang kakak.

Sedangkan Roy, ia juga dapat menyimpulkan jika Abriana menyukainya, tapi dia tidak memiliki perasaan apa pun pada gadis itu. Yang memiliki perasaan lebih dengan gadis itu adalah adiknya, Rey. Roy akan melakukan apa pun demi adik nya itu.

Roy menatap Rey yang memandang Abriana dengan senyum miris. Ia harus bahagia. Ya, Rey harus bahagia!

Sekarang Roy menatap Agnes yang sedari tadi mengomentari apa saja yang ada di internet.  Roy menggeleng gelengkan kepala kecil lalu mengalihkan pandangannya pada layar laptop.

*

Hari ini tugas mereka sudah selesai. Hanya tinggal memberikannya pada Mr. Robert.

Mereka selesai pada malam hari dan bertepatan jam makan malam. Lauren menyuruh mereka untuk segera memasuki ruang makan dan ikut makan malam bersama.

Roy duduk di sebelah Alexa dan di depannya adalah Abriana dan Agnes.

Agnes sedari tadi tersenyum menggoda dan ikut tertawa saat Derald melontarkan lelucon. Sedangkan Abriana hanya tersenyum tipis lalu menatap Roy lagi.

"Roy, nanti kau antar Abriana pulang, ini sudah malam" ujar Edward sang ayah.

"Dad, kenapa harus aku?" Tanya Roy heran.

"Baiklah kalau begitu Rey saja bagaimana?" Tanya Lauren.

Rey terdiam lalu menatap Roy.

"Eh, tak usah Uncle, Aunty. Abriana bisa naik taxi" ujar Abriana merasa tak enak.

Patie menggeleng, "tidak nak, kau ini perempuan mana tidak membawa mobil atau apa. Nanti jika ada sesuatu bagaimana?"

My Cold 'VAMPIRE'Where stories live. Discover now