"Arghhhh! Kenapa selalu lepas!" Geram Edward marah.
"Haha, apa kau tidak dapat menangkap 1 ekor Tupai saja Ed?" Ledek Cicho.
Sekarang Edward berada di hutan belakang rumah bersama Devans, Derald, dan Cicho.
"Terserah! Aku mau pulang!" Dengan itu Edward melesat pergi meninggalkan saudara dan teman nya.
"Ada apa dengannya?" Tanya Derald heran sambil menyenggol lengan Cicho.
"Arghhh! Tupai buruan ku lepas karena kau! Sial!" Geram Cicho.
"Aku kan hanya bertanya" sungut Derald.
"Selesai acara makan malam, ia dengan bodoh nya menampar Roy anak nya. Dan kau tau lah bagaimana reaksi Lauren" jelas Devans yang sedang duduk disalah satu ranting pohon.
Derald dan Cicho mengangguk mengerti lalu kemudian mereka saling menatap dengan wajah terkejut.
"Menampar!?" Ulang mereka berdua.
Devans mengangguk mengiyakan.
"Roy?!" Ulang mereka sekali lagi.
Dan sekali lagi Devans mengangguk "iya. Roy keponakan kita, anak dari Edward dan Lauren"
"Keterlaluan!"
"Sial!"
Ujar Derald dan Cicho bersamaan.
Devans menatap mereka kesal "sudahlah, kalian kompak sekali. Aku ingin berburu lagi" sungut Devans lalu melesat pergi meninggalkan Derald dan Cicho dengan perasaan campur aduk.
Sedangkan Edward sudah berada di balkon kamar nya, ia menatap pintu yang menghubungkan antara kamarnya dan balkon.
Ceklek.
Edward masuk dengan perasaan campur aduk. Ia merasa bersalah pada Roy juga istrinya Lauren.
"Kau sudah pulang, hm?" Tanya Lauren sambil melepaskan jubah hitam yang dipakai Edward.
Edward terperangah, bukan kah tadi Lauren marah padanya? Bahkan menyuruhnya keluar?
Edward hanya mengangguk sambil terus menatap Lauren yang berjalan kearah nya setelah menaruh jubah hitam milik Edward.
"Kau tidak membawa Tupai untuk ku?" Tanya Lauren dengan tatapan tajam.
Edward gelagapan "ma.. maaf"
Lauren tersenyum lalu memeluk Edward tiba tiba.
"Ad.. ada apa Lauren?" Tanya Edward terkejut.
"Minta maaf lah pada Roy, please?"
Edward terdiam.
"Untuk ku" lanjut Lauren.
Terdengar helaan nafas dari Edward "baiklah, tapi kau harus ikut dengan ku"
Lauren melepaskan pelukan nya lalu tersenyum dan mengangguk mantap, "ayo!"
Tok tok tok!
Lauren mengetuk pintu kamar kedua putranya itu.
Ceklek,
"Oh, Dad and Mom" ujar Rey menatap kedua orang tuanya.
"Masuk Dad, Mom" lanjut Rey
Lauren tersenyum dan masuk bersama Edward dibelakang nya.
"Roy dimana?" Tanya Edward pada Rey.
Rey menatap balkon dan menunjuk menggunakan dagu "disana Dad, Mom"
YOU ARE READING
My Cold 'VAMPIRE'
VampireCerita ini adalah sequel My Lover is 'VAMPIRE' Apa yang kamu rasakan saat orang yang kamu cintai pergi meninggalkan mu? bahkan untuk selamanya? sakit, kesepian, sedih. itu lah yang kalian rasakan. dan itu pula yang sekarang dirasakan oleh sosok Reyw...
