8

1.4K 221 48
                                    

"Heh!" Begitu sampai, Brian langsung mendatangi Qila di kursinya. "Lo kemaren kemana? Tiba tiba ngilang aja bikin kaget!"

"Gak tiba tiba, Bri. Kan gue udah nge-line bilang gue balik duluan." Jawab Qila santai.

"Ya harusnya lo masuk, bilang ke gue pengen pulang. Lo dateng sama gue masa gak gue balikin?"

"Masa iya gue ngajak lo balik waktu lo lagi ngobrol sama cewek? Ntar dia gak jadi deketin dong?" Qila tersenyum jahil. "Siapa coba kemaren? Hm? Hm?"

"Aah, ituu, kenalannya si Tian." Brian tiba tiba salah tingkah.

"Cantik tuh, gak niat dikenalin ke gue nih? Siapa namanya?"

"Ah, nanti aja gue kenalin kalo beneran jadi sama dia." Brian lalu mencoba mengalihkan pembicaraan. "Lo kemaren pulang sama siapa? Jangan bilang sendiri?"

"Engga kok. Gue pulang bareng Mark."

"Mark? Mark mana?"

"Mark anak kelas sebelah lah. Emang kita kenal berapa Mark?"

"Kok bisa balik bareng gitu?"

"Dia pengen kabur katanya, lagi males jadi waiter dan males nobar juga."

"Aneh, padahal kan nobar acaranya dia yang gagas."

Qila mengangkat bahunya.

"Terus, lo kemana kemaren? Langsung pulang?"

"Ho-oh. Sebelumnya kita ngobrol dulu sih, banyak, sebelum ninggalin kafe."

"Halah, itu sih deketin lo aja."

"Ya gapapa, gue mah bahagia bahagia aja. Mark kan ganteng."

"Ganteng tapi kalo ujung ujungnya bikin lo nangis lagi gimana?" Brian akhirnya mendudukkan dirinya di sebelah Qila. "Pokoknya kalo dia deketin lo, harus lapor dulu ke gue."

"Idih siapa lo, kemaren lo dideketin cewek juga gak bilang."

"Berisik."

"Yha emang gue berisik, Gendut."

Sebelum Brian membalas ejekan Qila, dosen mereka terlanjur masuk dan membuka perkuliahannya. Brian hanya sempat menjitak kepala Qila yang membuat Qila menatap Brian tajam.

Brian menyeringai. "Ck, gue gak gendut, berisi doang. Pulangnya cerita lo! Wajib!"

















Tepat saat jam makan siang, perkuliahan Brian dan Qila untuk hari ini selesai. Brian dan Qila berencana untuk saling bercerita soal hari kemarin sambil makan siang di kantin kampus.

"Qila." Mark muncul sambil tersenyum di pintu kelas tepat saat Qila dan Brian berjalan keluar.

"Loh? Ngapain?" Qila terkejut namun senang.

"Jemput?" Kata Mark yang membuat Qila tertawa.

"Bri, guenya dijemput, gimana dong?" Qila bertanya pada Brian yang dari tadi menatap Mark seakan minta penjelasan. "Briii,"

"Ah, iya." Mark menatap Brian sambil tersenyum canggung. "Gue sering dibilangin sih, kalo gue mau deketin Qila, gue harus ngelewatin lo dulu. Gue kira bohongan loh."

"Maksud lo?" Qila mengerutkan keningnya.

"Ya iya harus lewatin gue dulu. Biar gue bisa samperin orangnya kalo sampe bikin Qila nangis." Qila lebih bingung lagi waktu Brian berkata seperti itu sambil tersenyum menyeramkan.

"Yah," Mark menggaruk tengkuknya yang bahkan tidak gatal sebelum akhirnya tertawa sendiri. "Ya ampun, kenapa ini rasanya kayak gue mau minta izin ke orangtua ya?"

"Ngomong apa ah." Qila mendadak panik, senang, berdebar, dan berharap banyak karena mengira dirinya tahu omongan Mark mengarah kemana.

"Gue tertarik sama Qila udah dari lama, gue juga tau kalo lo temen terbaiknya dan care banget sama Qila." Mark tersenyum dan membuat Qila tersipu. "Hmm jadi... gue boleh deket sama dia kan Bri? I can be the best guy for her."

Setelah berpikir sebentar dan menatap Qila juga Mark bergantian, Brian akhirnya tersenyum. "Kalo Qila mau ya kenapa engga? Gue percaya kok sama lo."

"Jadi... Qil, gimana?" Mark berusaha tidak tersenyum terlalu lebar waktu Qila mengangguk perlahan.

"Eits, take it slow, bro." Brian menyela. "Lo gak bakal langsung jadian kan? Kenalan dulu lah satu sama lain."

"Ya pasti." Mark menepuk pundak Brian. "Lo gak keberatan kan kalo Qila gue pinjem sekarang?"

"Kenapa juga gue harus keberatan?" Balas Brian.

Mark tanpa malu malu lagi meraih tangan Qila. "Ayo? Gue mau ngajak makan ke tempat bagus."

"E-eh iya ayo." Qila sedikit canggung, tapi tentu saja senang.

"Okedeh." Mark berpaling pada Brian. "Kita duluan ya Bri."

"Tiati lo, jangan ngebut ngebut, Qila gak suka." Kata Brian.

Mark dan Qila pun berjalan menjauhi Brian sambil berpegangan tangan. Sebelum terlalu jauh, Qila berbalik untuk melambaikan tangan dan mengucapkan terimakasih tanpa suara pada Brian.

Brian tentu saja tersenyum sambil melambai balik, tapi di dalam hatinya, Brian sedikit merasa tidak rela.




















======※======

Hi! Ho! Are you still enjoying the ride?

Gengs, fyi aja mungkin ini bakalan berakhir bentar lagi. Gue emang menargetkan buat seri ini gak bakal banyak chapter, mungkin paling banyak belasan. Jadi stay tune ya, jangan sampe kelewat 😉

Lalu, gue memutuskan buat uodate hari ini karena today is a special day: abang Lee Seunghyun a.k.a Seungri comeback gengssss! 😭😭🎊🎊🎉🎉

Please check his newest release 1, 2, 3! ✨ It's fun, it's lit, it's great, gak bakal nyesel deh dijamin because HE'S THE GREAT SEUNGRI 👑💕

Link on my bio 😉

Sekian gengs, thanks for reading dan jangan lupa vote! See u soon 😘

In Between [YoungK]Where stories live. Discover now