Aku memutar bola mata malas. "Demi Neptunus dan kroco-kroconya yang ada di bawah laut sana. Pak Baekhyun tadi mau bantuin gue ngerjain soal matematika. Gue juga nggak tau kenapa dia ada di belakang gue. Udah gitu doang?"

"Ah, gue nggak percaya." Chanyeol melengos pergi begitu saja meninggalkanku.

Aku menghela napas panjang. Kenapa kami harus bertengkar di saat seperti ini, Tuhan? Kenapa?

Aku berjalan dengan lesu menuju kelas.

"Satu persatu dari mereka semua akan pergi ninggalin elo."

Aku mengerutkan dahi. Alanis?

❤❤❤

Saat tiba di kelas, aku tidak mendapati Chanyeol duduk di bangku sebelahku. Dia tiba-tiba pindah duduk di sebelah Sasha. Apa Chanyeol sangat marah?

"Permisi."

Kai pun berdiri, memberi jalan untuk aku lewat. Aku mendudukan diri dengan kesal karena ucapan Alanis saat kami berpapasan di koridor. Apa maksudnya dia mengatakan hal seperti itu? Apa Alanis masih marah padaku?

"Lo lagi marahan sama Chanyeol?"

"Nggak." Aku melirik Chanyeol sekilas. Dia terlihat biasa saja seolah tidak terjadi sesuatu di antara kami.

"Hmm..." Kai mengangguk beberapa kali. "Kenapa dia ngajak gue tukeran tempat duduk?"

"Mana gue tau," jawabku ketus.

Kai tiba-tiba meraih tanganku lantas memberi sebatang coklat. "Katanya cokelat bisa menenangkan pikiran saat sedang kacau."

"Hah?"

"Jangan bilang 'hah'. Bilang makasih dong."

Aku tak kuasa untuk menahan senyum. Ternyata Kai baik juga. "Makasih," ucapku tulus.

❤❤❤

Bel pulang sekolah berbunyi. Aku pun segera memasukan buku kembali ke dalam tas.

"Gue duluan ya, Aeris."

"Iya, Kai." Aku mengangguk samar, sambil melirik Chanyeol yang sudah selesai merapikan bukun. Dia langsung pergi begitu saja tanpa melihatku sama sekali. Apa dia masih marah? Ah, sepertinya aku harus naik bus untuk pulang hari ini.

"Aeris."

Aku urung berdiri karena Kyungsoo memanggil. "Ada apa?"

"Bisa tolong kembaliin ini ke ruang musik?" Kyungsoo mengulurkan sebuah harmonika padaku.

"Kenapa gue? Yang minjam kan elo."

"Iya sih, tapi gue lagi buru-buru banget, nih. Please..."

Aku mendesah panjang, mendadak iba karena melihat wajah memohon Kyungsoo.

"Okay, deh." Aku pun mengambil harmonika tersebut dari tangannya.

"Thanks, ya?"

"Iya."

❤❤❤

"Ruang musik di mana, ya?" tanyaku pada anak kelas sepuluh saat berpapasan di koridor. Aku lupa letak ruang musik.

My Lovely Teacherحيث تعيش القصص. اكتشف الآن