Kesalahan yang terungkap

607 34 1
                                    

Sore itu ban mobil kantor Keyra pecah, terpaksa mobilnya di derek. Sambil menunggu antrian perbaikan di bengkel terdekat, tak lama kemudian sebuah mobil Mercedez Benz memasuki bengkel itu dan parkir di samping mobil Keyra. Jenis mobil dan cidera yang di alamai tidak beda jauh dengan mobil Josh yang di rusak Keyra. Pemilik mobil yang seorang wanita sedang bercakap-cakap dengan temannya.

“Kenapa mobil lo baret kaya gini, Dy?”

“Tau ni, gua kecolongan ngawasin anak gua yang paling kecil. Dia pikir mobil gua sama kaya tembok di rumah yang bisa dicoret-coret kali. Biaya perbaikannya berapa ni, bro? Jangan mahal-mahal bro.”Tanya wanita itu kepada pemilik bengkel, sepertinya mereka sudah saling mengenal.

Pemilik mobil itu mendekat ke tempat wanita itu berdiri, mengamati dan memeriksa mobil yang ada di depannya.

“Ehm sekitar 5 jutaan lah.”

“Gila mahal amat?”

“Ga mahal kan bahannya beda.”

Keyra yang mendengar hal itu langsung teringat jumlah hutang yang di bebankan Josh kepadanya, 10 juta. Ia sempat berpikir Josh membohonginya seperti Josh membohongi orang tuanya mengenai hubungan mereka.
Setelah ban mobil di perbaiki, Keyra melarikan mobilnya ke apartemen Josh. Saat pintu apartemen dibuka terlihat Josh sedang di pantry, sedang memasak sesuatu. Dengan prasangka buruk di kepalanya, ia buru-buru mendekati Josh untuk memarahinya. Sampai di dekat meja persiapan, Keyra tidak memperhatikan bahwa lantai basah karena air yang tumpah.

“Josh,kamu..”

BUKK!!

Belum selesai ucapannya ia terpeleset, menabrak Josh. Untungnya Josh kuat menahan tubuhnya sehingga mereka berdua tidak jatuh ke lantai.

“Aduh dadaku sakit!” Josh memegangi dadanya yang tertabrak Keyra, pura-pura kesakitan agar Keyra merasa bersalah.

“Sori-sori.”

Keyra yang rencana awalnya mau marah pada Josh, kini malah merasa bersalah, dan wajahnya memerah karena jantungnya berdebar saat tubuhnya menabrak tubuh Josh. Keyra mulai mencoba berdiri, namun Josh memeluknya.

“Ngapain lo?”Keyra mendongak menangkap seringai pada sudut bibir Josh.

“Kapan lagi aku bisa meluk kamu. Ternyata detak jantungmu kencang juga ya?”

“Eh jangan mengambil kesempatan dalam kesempitan!.”

Keyra mendorong Josh menjauh, Josh melepaskan pelukannya. Keyra mencoba berdiri.

“Aww!”jerit Keyra.

“Kenapa?”Tanya Josh.

“Kayanya keseleo.”

Keyra meringis kesakitan, mengangkat kakinya dan mencoba menggoyangkannya untuk mengetahui bagian mana yang sakit. Josh menunduk memegang bagian mata kakinya dan memencetnya.

“Aduh!Sakit oii!” Keyra menarik kakinya.

“Ya udah duduk dulu. Nanti aku pijetin.”

Josh berdiri dan memapah Keyra ke sofa terdekat, kemudian memijat mata kaki Keyra yang sakit.

“Aduhh..duh..Pelan-pelan! Sakit!”

“Kamu mau ngapain tadi buru-buru, sampai jalan ga lihat bawah.”omel Josh.

“Makanya kalo numpahin air, cepetan di pel. Aww..” Keyra meringis kesakitan saat Josh menekan bagian kakinya.

“Lah Kenapa kamu tiba-tiba datang marah-marah?”

“Tadi aku dari bengkel. Aku lihat ada mobil yang nasibnya sama kaya mobil kamu yang aku rusak. Tapi perbaikannya ga sampai 10 juta.”

Wajah Keyra cemberut sambil menceritakan apa yang dialaminya.

“Jadi kamu pikir aku boongin kamu?” Josh menatapnya sambil tersenyum, Keyra terdiam tidak menjawab. Josh meninggalkannya dan menuju ke kamar, ia kembali ke tempat Keyra dan memberikan secarik kertas. Keyra membukanya dan itu nota pembayaran mobil. Tertulis 8 juta rupiah.

“Kan waktu itu aku bilang kalo termasuk biaya psikologis.” Josh tersenyum. “ Dan ku akui saat itu aku memang mau menghukummu.”

Sambil mengurut kaki Keyra. Keyra terdiam menahan sakit, dan kehilangan fokus mendengarkan Josh. Josh menoleh ke arah Keyra yang tidak bersuara.

“Kamu masih idup?”

“Jadi sekarang masih itung-itungan?”

“Hahaha.. ok kamu bayar aja sesuai nota itu. Biaya psikologisnya udah ketebus abis lihat kamu.”

Josh mencubit pipi Keyra dan meninggalkannya untuk mengambil batu es untuk mengkompres kakinya. Keyra mengelus pipinya yang di cubit Josh dan tersenyum.

Segala sesuatu berjalan lancar, bahkan membahagiakan. Hanya satu hal yang menjadi pengganjal hubungannya dengan Keyra adalah mengenai panti asuhan. Josh mengerti betul betapa berartinya panti asuhan itu bagi Keyra. Kalau sampai Keyra tahu bahwa pihak papanya lah yang melakukan terror kepada panti asuhan, Josh bahkan tak sanggup membayangkan kemarahan Keyra terhadap calon mertuanya. Josh berencana merombak desain superblock itu tanpa sepengetahuan Keyra. Keyra cukup tahu bahwa panti asuhan itu tetap akan berdiri. Karena ini proyek yang cukup besar dan menguras konsentrasi.

Malam ini seperti biasa Keyra ke rumah Josh untuk membantu pekerjaannya. Keyra sedang merapikan meja kerjanya karena sebentar lagi akan pulang.

“Key, sementara ini kita ga usah ketemu dulu ya.” Josh memulai pembicaraan yang membuat Keyra cukup kaget.

“Memang kenapa? Kamu marah?” Keyra menatap Josh.

” Ga. Ada proyek yang harus kuselesaikan.” Josh menatap Keyra sejenak.

“Aku bisa membantu.” “Kali ini kamu tidak bisa membantuku, Key.”

“Memang proyek apa?”

“Proyek rahasia.”

Keyra terdiam sejenak, terpaku karena berpikir.

“Oh begitu.Ok.” Keyra kembali merapikan mejanya.”Tapi kita tetap kontek-kontekan ya.”

“Pasti.” Josh tersenyum.

CINTA DI ATAS KERTASOnde histórias criam vida. Descubra agora