Pain from beautiful face

633 33 0
                                    

Dari semalam Josh tidur di rumah orang tuanya, papanya menyuruhnya pulang untuk mempelajari data-data proyek pertama yang akan ditanganinya. Sedangkan Bella tinggal di salah satu apartemen orang tuanya.
Cahaya matahari menyinari sofa berlapis kain suede coklat kopi dan frame klasik minimalis dengan warna kayu kemerahan yang ada di ruang keluarga rumah itu.
Josh turun dari lantai atas,mengenakan kemeja biru tuanya, celana panjang coklat muda dan sepatu coklat tua dengan rambut cepaknya yang sudah memakai gel. Saat melewati ruang keluarga untuk menuju ke ruang makan, dilihatnya mamanya yang duduk dengan anggun memakai sackdress putih dengan motif bunga pada tepi bawah rok sedang membaca koran, pertanda papanya belum datang. Kebiasaan di  rumah itu untuk makan bersama.

"Josh sini deh."panggil mamanya yang sedang membaca sesuatu.

Josh menghampiri mamanya. Mamanya menunjukkan sebuah tabloid entertaiment, berjudul:

"Cristalbella artis pendatang baru yang akan go internasional, menjalin cinta lokasi dengan managernya Ji-Sung."

Dan ada foto Bella dengan seorang cowok berjalan berpelukan dibagian bawah judul berita.

"Untung kamu sudah putus dari dia, kamu sudah percayakan apa yang mama takutkan kalo kamu jadian sama dia. Maka kalo mama bilang apa nurut."

Josh mengambil tabloid yang di pegang mamanya dan membacanya sambil tidak percaya. Hatinya cemas sampai dia tidak mendengarkan apa yang baru saja di ucapkan mamanya.
***
Kali ini Josh ada ruang kerja. Di  meja kerjanya tangan Josh sudah siap mensketch. Beberapa denah sudah di cobanya tapi tetap tidak sesuai yang diinginkannya. Sesaat ia berhenti pikirannya menuju ke tabloid yang dibacanya. Dan mengingat-ingat apakah ada sesuatu yang aneh dengan hubungan LDR nya dengan Bella selama ini, siapa saja cowo yang di perkenalkan padanya selama ini. Namun nama manager sama sekali tidak ada di ingatannya. Dia akhirnya meletakkan pensilnya.

“Apakah harus gue tanyakan langsung tentang berita di tabloid itu. Nanti dia malah marah di pikir gue ga percaya sama dia. Tidak.. tidak Dia ga bakal marah, gue kan cuma klarifikasi. Sebagai pacarnya gue berhak tanya. “ pikirnya.

Josh mengambil handphone dan menelpon Bella sebelum ia berubah pikiran. Namun HP Bella  mati, lalu dia menelpon ke apartemennya tidak diangkat.

Kemana Bella?Apa yang terjadi?

***
Jam dinding menunjukkan pukul 12 siang. Josh menuju mall terdekat, ia sedang ingin makan sendiri. Berusaha menenangkan hatinya yang galau. Ia memasuki restoran Jepang, dan duduk di tempat yang tidak terlalu ramai. Namun beberapa orang datang duduk di meja yang bersebelahan dengan dirinya. Jarak yang tidak terlalu jauh membuat Josh dapat mendengar pembicaraan mereka.

"Tau ga sih. Kevin ternyata ga jadi  merit sama Astrid."

"Masa sih ? Bukannya mereka udah pacaran 5 tahun, tetap pacaran walo tidak di setujui orang tua. Kok sekarang malah bubar?"

"Apa mungkin karena perselingkuhan?"

"Bukan, kata Astrid ia lelah sudah terlalu lama menunggu Kevin melamarnya, tapi ia tidak melihat tanda-tanda bahwa Kevin akan melamarnya. Jadi daripada dia buang waktu untuk cowok yang ga bisa komitmen, mendingan dia cari cowok yang serius dengannya."

"Oh gitu ya?"

"Iyalah, kan cewek butuh kepastian."

Josh termenung mendengar percakapan  mereka itu.

"Apa gara-gara terlalu lama pacaran, dia jadi begitu? Josh..Josh selama ini lo ga peka banget si jadi orang. Ok lah pas bday gue lamar dia sebagai hadiah, dia pasti seneng banget.” Pikir Josh.

Sepulang dari makan siang, Josh mampir ke toko perhiasan dan memilih cincin emas putih berukir bunga dan bermata berlian, yang menurutnya akan membuat hati Bella bahagia.
***
Hari ini ulang tahun Bella, Josh sengaja pulang cepat dan tidak lembur. Malam ini ia sudah janji akan menjemput Bella dan mereka akan makan malam di apartemen Josh. Josh mempersiapkan makan malam romantis hari ini untuk melamar Bella. Meja makan bertaplak meja putih sudah siap dengan bunga mawar merah kesukaan Bella, sendok, garpu, gelas wine sudah tersusun rapi. Lilin-lilin kecil sudah di letakkan dari pintu masuk mengarah ke meja makan dan di sekeliling area makan mereka,membentuk hati. Music classic pun sudah dipersiapkan. Josh tersenyum puas melihat hasil kreasinya,"Tinggal menjemput,tuan putri."

CINTA DI ATAS KERTASМесто, где живут истории. Откройте их для себя