My Brother

22 10 13
                                    

"Don't fight, don't fight," ucap Hoseok yang kini sedang tertawa riang sambil bermain dengan puppy yang lucu.

"Hey, Soora, lihatlah, anjing ini sangat lucu. Mereka terus saja berlarian. Aku lelah mengejarnya," ujar Hoseok lagi.

Dia memang cerewet. Sungguh,

"Iya, kak, anjing itu memang lucu. Sepertimu." Kujawab saja asal-asalan. Sepertinya sudah kurang lebih 2 jam ia terus memeluk anjing-anjing itu.

Aku juga mau kak!

"Apa aku harus jadi anjing, hah?" tanyaku sambil sedikit berteriak kepada kakakku, Hoseok.

"Hah, kau mengagetkanku," jawab Hoseok.

"Biarin."

Tiba-tiba saja, kakakku itu langsung memelukku. Aku terkejut, sungguh. Apaan sih dia itu?

"Apa yang kau lakukan kak?" tanyaku sambil berusaha melepaskan pelukan kak Hoseok.

"Memelukmu," jawabnya singkat.

"Jangan kak, bagaimana jika ada yang melihat? Aku malu."

"Biarin. Aku sangat menyayangimu. Huh, sungguh aku masih bertanya pada diriku sendiri, apakah benar kita itu kakak adik? Aku merasa kita lebih cocok jadi kekasih, kan?" ujar kak Hoseok.

Sungguh, aku tidak paham apa maksudnya, kalau dipikir, bikin gila, sungguh,

"Tentu saja kita adik kakak. Apa yang kamu pikirkan kak? Sungguh, aku gak paham."

"Sudah, lupakan saja. Jam berapa sih ini?" tanya kak Hoseok sambik melepas pelukannya, dan melihat ke jam tangannya.

"Sudah jam lima sore. Ayo pulang."

"Hah, benarkah? Aku gak ngerasa kita ini main bareng, kak. Kamu daritadi asyik sama puppy itu. Pulang nanti saja, ya!"  pada kak Hoseok.

"Jangan, nanti ibu marah. Ayo pulang. Kita bisa habiskan waktu bersama di rumah, kan? Aku janji akan temani kamu belajar nanti malam," rayu kakakku.

Jujur, ia manis, dan pandai merayu. Aku takut aku suka.

"Ya udah, ayo," ajakku.

"Gendong, yuk!" pinta kak Hoseok.

Lalu, akupun naik ke punggungnya, dan kami berjalan pulang ke rumah. Ia bilang, ia suka saat bisa menggendongku.

Sudah kubilang, dia manis. Sangat imut, senyumnya sungguh cerah, orang-orang bilang, ia seperti sunshine. Dan itu benar. Haha,

Aku menyayangi kakakku. Dia sama ibu denganku, namun beda ayah. Aku baru mengenalnnya, setahun ini. Sejak ayahnya tiada, ia mulai tinggal bersama dengan ibuku dan aku. Dia selalu ada untukku. Membantuku mengerjakan semua pr ku. Membantu pekerjaan ibuku juga.

Hubungan awal kami memang baik sebagai saudara.

Tapi,

Aku rasa aku menyukainya, lebih dari itu.

Dia juga,

Tapi ini terlarang, kan?

Kata kak Hoseok, biarkan. Simpan saja hubungan ini, untuk kita berdua. Kita hanya perlu saling menjaga rahasia.

Tapi, ini berat. Sungguh,   

Aku akan berusaha menjagamu, kak. Berbahagialah, bersamaku.

💫Vote juseyo^^💫

Imagine with BTSWhere stories live. Discover now