"Tergantung pak."

"Tergantung apa?"

"Bagaimana kalau bapak masuk dulu untuk menjelaskan pada detektif kami di dalam?"

"Saat saya masuk, saya sudah bayar belum ya?"

"Belum."

"Ada paket apa saja di sini?"

"Tidak ada paket pak," kataku agak kikuk. Aku benar-benar tidak bisa menjawab pertanyaan itu, "bapak masuk dulu."

"Tidak ada promosi?"

"Mmm...."

Aku mengajak tamu kami untuk duduk di lantai. Kenapa sih Zeon tidak membeli sebuah sofa?

"Silahkan duduk di sini pak?"

"Tempat dektektif memangnya lesehan ya?"

Aku hanya tersenyum kecil.

"Ada apa pak?" akhirnya Zeon mengeluarkan suaranya, "ada yang bisa bapak ceritakan?"

"Soal biayanya dulu nih."

"Itu urusan belakangan," kata Zeon, "saya dengar dulu bapak cerita, baru saya bisa menentukan biayanya."

"Baiklah kalau begitu."

"Nama bapak?"

"Saya Danu, dek."

"Tidak perlu memanggil saya adik, panggil saya Zeon!"

"Maksud saya bukan adek, tapi dektektif."

"Detektif pak, tidak ada K."

"Detetif?"

"Sudahlah.." kata Zeon tenang, "panggil saya Zeon saja!"

"Baiklah."

"Bapak bisa cerita sekarang?"

"Huhh..." pak Danu menghela nafasnya, "menceritakan hal ini begitu berat buat saya."

"Bapak bisa mengatakanya pelan-pelan!"

"Tempat saya dirampok."

"Dirampok?"

"Saya sudah mencoba melaporkan hal ini ke polisi, mereka tidak percaya. Mereka bilang saya mengada-ngada. Padahal ada kamera CCTV yang merekam kejadian itu."

"Oh ya," kataku ikut bicara, aku tiba-tiba merasa tertarik dengan cerita pak Danu, "toko bapak atau kantor bapak yang dirampok?"

"Bengkel saya."

"Bapak itu pengusaha bengkel?"

Pria itu mengelengkan kepalanya, "saya tukang tambal ban."

Tukang tambal ban? Aku menengok ke arah Zeon. Zeon tidak kaget sama sekali. Ia hanya tersenyum melihat kekagetanku.

"Jadi tempat tambal ban bapak yang kerampokan?"

"Iya benar."

"Pakai kamera CCTV?"

"Bukan kamera CCTV saya, tapi kamera CCTV perusahaan di depan tempat saya. Beberapa jam yang lalu sewaktu saya sedang makan siang, saya tinggal tempat saya untuk makan. Begitu saya kembali, ada beberapa ban saya menghilang digondol orang. Saya kemudian meminta tolong teman saya yang seorang satpam di perusahaan di depan kantor saya untuk melihat kamera CCTV dan ternyata benar. Ada dua orang pakai motor yang mengambil ban itu."

"Ban itu mahal ya?"

"Lumayan mahal sih, itu ban truk besar."

"Lalu anda segera melapor polisi?"

My Name Is ZeonWhere stories live. Discover now