20. Sikap Acuh

2.5K 118 0
                                    

Ting.. tong...

Pagi itu Zea berkunjung ke rumah Afkar karena ingin membicarakan percakapan mereka yang terputus 1 minggu yang lalu itu.

Cklek.. 

Putra membuka pintu dan mempersilahkan wanita cantik itu masuk dan memintanya menunggu Afkar di ruang tamu.

"Assalamualaikum!!" salam Kyla baru pulang dari perpustakaan, dirinya terlihat sangat kusut karena habis menyelesaikan soal matematika yang rumitnya mengalahkan kerumitan anak ABG yang sedang jatuh cinta. 

Eakk :v

Bibirnya langsung melengkung naik ketika mendapati penampakan kakak ipar cantiknya yang sedang duduk manis dengan memainkan ponselnya di ruang tamu.

"Kak Zea..., kak Afkar mana?? Kok sendirian??" tanya Kyla duduk di salah satu sofa panjang yang tersedia di ruang tamunya tersebut.

"Tadi di panggil Putra, tapi gak tau kok gak nongol-nongol orangnya" sahut Zea mengalihkan perhatiannya pada Kyla.

Putra kembali dengan membawakan minuman untuk Zea. "Loh?? Kakak mana??" tanya Putra meletakkan minum tersebut di atas meja.

"Lho!! Lo gimana sih Putra?? Kan lo yang panggil dia tadi!! Kenapa malah tanya sama kak Zea sih" kata Kyla bingung.

"Orang tadi udah gue panggil, katanya suruh nunggu sebentar kak Zea nya!! Ya udah, gue kira udah turun" ucap Putra menjelaskan situasinya. 

Kyla langsung bangkit dan masuk ke dalam kamar kakaknya. "Bang dicari kak Zea tuh!! Dari tadi udah nunggu, kasihan kan" kata Kyla duduk di ranjang kakaknya. Sedangkan lelaki itu masih sibuk dengan kertas kertas yang berserakan di atas meja kerjanya.

Afkar memutar bola matanya malas mendengar perkataan Kyla yang seperti sedang mengomelinya, padahal Kyla enggak ada niat buat ngomel sama sekali. 

"Kalo dia gak mau nunggu, suruh pulang aja. Gue sibuk!!" kata Afkar cuek.

"Kok gitu sih bang!! Kalian kenapa sih?? Bertengkar??" ucap Kyla dengan kening yang berkerut. Nada bicaranya bahkan sudah naik satu oktaf.

"Gak!! Keluar sana, gue sibuk" usir Afkar, tak ingin melihat ataupun mendengar adiknya. 

Kyla bangkit dari duduknya. "Kenapa sih PMS ya!!" omel Kyla berjalan keluar dari kamar Afkar. Dan lekas turun kembali ke bawah menemui Zea yang masih setia menunggu.

"Sorry ya kak!! Kelihatannya kak Afkar lagi sibuk, katanya sih suruh nunggu tapi saran gue sih pulang aja, udah jam 7 juga. Nanti kalau kemalaman bisa bahaya kayak kemaren" kata Kyla menghempaskan dirinya di sofa, duduk di samping Zea yang memperhatikannya berbicara.

"Oh..gitu!! Gak papa deh Ky, gue nunggu di sini bentaran lagi aja" ucap Zea tersenyum manis. Tapi Kyla bisa melihat wajah sedih dari manik mata kecoklatan milik wanita cantik itu.

"Oke!! Kita makan aja yuk, Putra juga belum makan kelihatannya. Nanti kita yang masak, gimana??" tawar Kyla dan tiba tiba Putra muncul dari balik sofa mengagetkan mereka berdua.

"Masak apa kak?? Laper juga gue dari tadi, tapi gak ada yang peka sama perut keroncongan gue" ucap Putra dengan mengusap perutnya yang terus bernyanyi dengan nyaring. 

Kyla pun memukul wajah adiknya itu dengan bantal. "Aww!"

"Masak alah! Ngagetin orang mulu kerjanya! Ya masak seadanya, lihat bahan di kulkas, adanya apa. Ya itu yang di masak" omel Kyla menerangkan. 

Putra pun langsung cemberut mendengar kata ‘masak seadanya’ dari mulut kakaknya yang bawel dan cerewet itu.

"Ya udah nanti gue bantuin deh" kata Zea dan mereka bertiga memasak makan malam. 

Hingga pukul 21.00, Zea masih di sana menunggu Afkar yang tak kunjung keluar dari kamarnya. Zea menghela nafasnya lelah sambil menatap ke arah kamar Afkar yang masih tertutup rapat.

"Put gue balik ya!! Udah malam juga, nanti pamitin Afkar aja!! Besok gue kesini lagi kalo ada waktu" pamit Zea pada Putra yang sedang seru menonton film horor. 

Sedangkan Kyla sudah kembali ke kamarnya, saat mereka selesai makan malam untuk mengerjakan tugas sekolahnya yang menumpuk bagaikan gunung.

"Udah malam kak!! Gue antar ya, mobilnya biar diantar pak Jajang besok" tawar Putra dengan nada cemas. Namun Zea menggeleng kan kepalanya, menolak permintaan Putra dengan lembut.

"Gak usah. Gue cabut sekarang ya!! Pamitin ke Kyla juga kalo gue pulang" ucap Zea, dan bangkit dari duduknya. Ia berjalan keluar rumah, di ruang tamu tiba tiba ia berpapasan dengan Afkar yang baru saja ingin keluar rumah. 

Zea tersenyum menatap lelaki itu, tapi Afkar malah mengacuhkannya begitu saja. Zea hanya menghela nafasnya penat melihat sikap Afkar yang dingin padanya.

Zea pun memilih untuk berjalan duluan dan keluar dari rumah tersebut tanpa mengucapkan sepatah kata pun pada Afkar yang balas diacuhkan olehnya..

Afkar hanya melihatnya pergi, terlihat dari wajah gadis itu bahwa dirinya sedang kecewa. Mungkin dirinya lah, alasan dari sikap Zea yang tiba tiba menjadi cuek, itu pikir Afkar.

🐝 🐝 🐝 

Besoknya Zea ke rumahnya lagi untuk menemui Afkar. Tapi lagi-lagi Afkar terus menghindari dirinya sampai kurang lebih mereka seperti itu selama 2 minggu lamanya.

Ting..tong...

"Siapa sih yang kesini?? Hujan deras juga kok" protes Kyla berjalan membuka pintu. Cklek... 

Dan Kyla terkejut melihat Zea yang sudah basah kuyup di hadapannya. "Loh kak Zea!! Kok bisa basah gini sih?? Naik mobil kok bisa basah kuyup gini sih?? Atapnya bolong emangnya?? Duh..ayo masuk!! Ganti pakai baju gue ya!!" panik Kyla, dan membawa Zea masuk langsung ke kamarnya. Zea hanya mengangguk sambil tersenyum, dia menggigil karena kedinginan.

Setelah selesai ganti baju, Putra memberinya segelas teh panas untuk menghangatkan tubuhnya. "Kok bisa basah kak??" tanya Putra duduk di kursi belajar Kyla.

"Iya tadi pas mau kesini tiba tiba mobil gue mogok, di depan gang. Jadi gue jalan aja kesini, sudah dekat juga! Eh.. pas di jalan, hujannya malah tambah deras. Ya udah deh, basah.." jelas Zea dengan tersenyum kikuk. 

"Kenapa gak telpon kak Afkar atau gue aja?? Nanti kan bisa di jemput" tanya Kyla duduk di hadapannya, di atas ranjang.

"Hp lo mati. Kalo Afkar gak diangkat, dan gue gak punya no nya Putra yang baru" jelas Zea terlihat kasihan.

"Oh.. iya sih hehe maaf deh!! Ya udah kakak di sini aja sampai hujannya berhenti. Nanti biar diantar kakak pulang, Atau, kalau gak ya nginep sini aja sekalian. Nanti kak Zea tinggal izin ke tante Ersa" kata Kyla tersenyum senang.

"Iya.. maaf ya jadi ngerepotin kalian" ucap Zea tak enak hati.

"Gak papa santai aja!! Gue ke depan dulu ya kak" ucap Kyla. Dan Putra juga meninggalkannya sendirian di kamar Kyla. 

Tok..tok..

Cklek!!

"Bang lo tuh ya..! Buat gue gedeg tau gak!!!!” 








*

****

Hai, terimakasih sudah membaca cerita ini. Aku benar-benar bersyukur memiliki kalian disini. Terimakasih...

IG : @otvianasofie 

See you next time All.


I Love You KylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang