6

261 48 15
                                    

"Lu yang buat susunya, Kak?" tanya Haechan tak percaya.

Koeun mengangguk lagi. "Tapi gue cuman bikin susu kayak biasanya buat Lami sama Kyla."

"Ya siapa yang tau kalau ternyata emang bener kakak ngasih sesuatu?" tuduh Han.

Rasanya, Koeun ingin menangis karena ia paling tak suka di salahkan atas sesuatu yang bukan salahnya.

"Gue ngomong jujur, Han Jisung," ucap Koeun penuh penekanan.

Eric menggigit bibirnya. "Apa mungkin kalo susunya udah kadaluarsa?"

"Nggak mungkin kalo kadaluarsa Kyla sampe bisa kejang dan berakhir kayak gini," ucap Haechan menolak asumsi Eric.

"Ini pasti sianida," ucap Jeno berasumsi membuat semuanya menatapnya bingung.

"Sianida? Tapi mana mungkin salah satu dari kita punya sianida?" tanya Jaemin tak mengerti.

Jeno menoleh. "Ingat kan kasus pada Januari 2016 lalu?"

"Ah, kejadian di cafe itu?" tanya Saeron membuat Jeno mengangguk.

"Setelah minum kopi itu korban kejang-kejang, hilang kesadaran, hingga kemudian meninggal dunia, 'kan? Reaksi tubuh Kyla juga sama," jelas Jeno.

Seseorang yang mendengar itu diam-diam tersenyum dalam hati.

Ternyata lo pinter juga, batinnya.

"Lo ikut gue," ucap Mark menarik Koeun keluar kamar.

"Mayat Kyla gimana?" tanya Ningning membuat semuanya bingung.

"Untuk sementara, kita tinggalin aja dulu mayatnya di sini." Yuqi menutup mayat Kyla dengan kain putih yang ia ambil di lemari.


" Yuqi menutup mayat Kyla dengan kain putih yang ia ambil di lemari

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Gue curiga teror ini asalnya dari masalah keluarga," ucap Haechan memecah keheningan.

Saat ini merekaㅡtanpa Koeun dan Mark, tengah duduk melingkar di atas karpet ruang tengah, beberapa dari mereka tertidur karena lelah. Mata sembab dengan lingkaran hitam di bawah adalah salah satu bukti bahwa mereka tengah kacau sekarang.

"Maksud lo, Chan?" tanya Han.

"Kayak yang Park bilang tadi kalo kita selama di Panti enggak berbuat onar, bahkan untuk keluar pun hanya buat sekolah atau ke Pasar karena kita lebih nyaman di rumah. Makanya menurut gue ini bersumber dari masalah keluarga," jelas Haechan.

Rumah Kosong Sembilan (009)Where stories live. Discover now