Roy mengedikkan bahu nya "akan lebih sial lagi itu!" Lalu ia keluar meninggalkan Rey dengan perasaan campur aduk. Antara senang dan sedih.

Ia menuruni tangga dan dilihatnya Abriana serta Agnes masih berada di ruang tamu bersama Daddy dan Mommy nya.

Roy mengambil kunci motornya dan berjalan menuju Lauren dan Edward berada.

"Nah, Roy sudah selesai, sebaiknya kalian segera pulang. Ini sudah malam." ujar Lauren dengan senyum yang memperlihatkan deretan giginya.

Abriana mengangguk. Agnes tersenyum lebar dan tiba tiba memeluk Lauren.

Roy membelalakkan mata nya lebar, berani sekali ia memeluk Mommy nya.

"Bye Aunty, Uncle!" Ujar Agnes seraya melepaskan pelukan nya pada Lauren.

Lauren dan Edward tersenyun tipis lalu saling bertatapan dan mengangguk seolah faham apa yang mereka rasakan satu sama lain.

Roy menuju garasi dan mengambil motor putih kesayangannya jika Edward tidak menghentikan langkahnya.

"Ada apa Dad?" Tanya Roy.

"Hati hati jika menggunakan motor, jangan mengebut" ujar Edward.

Roy tersenyum tulus lalu mengangguk, jarang sekali Daddy nya ini mengucapkan kata sakral seperti itu pada kedua putranya. Tapi Roy sangat senang dengan itu.

Mobil Agnes sudah melaju sedari tadi, tanda bahwa gadis itu sudah pergi.

Roy segera menaiki motornya dan mengeluarkan nya dari garasi. Ia melajukannya pelan dan berhenti di depan Abriana.

"Naik" ujar Roy datar tanpa melihat Abriana yang ketakutan.

Abriana memberiani kan diri mendongak dan berbicara dengan Rot, "naik ini?"

"Aku belum diperbolehkan mengendarai mobil" jawab Roy datar.

Masih dengan takut, Abriana menaiki motor Roy. Ia tak mau berpegangan dan hal itu membuat nya tak seimbang. Ia terhuyung kebelakang, bersiap akan jatuh.

Ia menutup matanya, ingin berteriak tapi tak bisa. Lama, ia tak merasakan sakit apa pun. Dia memberanikan diri untuk membuka mata dan tatapan nya bertemu dengan tatapan Roy.

Roy memegang tangan Abriana agar gadis itu tak terjatuh. "Cepatlah naik" ujar Roy datar sambil melepaskan tangan Abriana.

Abriana mengangguk dan kali ini ia memegang bahu Rot agar tidak jatuh lagi dari motor ninja Roy.

Selama perjalanan, Roy mengendarai nya dengan kecepatan normal.

Sebenarnya Abriana takut menaiki motor apa lagi bersama Roy, ia tidak berani berpegangan pada pinggang Roy, alhasil dia berpegangan pada bahu Roy.

Saat ditengah perjalanan, Roy merasakan tangan Abriana bergetar di bahunya. Ia memiliki firasat jika gadis di belakang nya ini sedang kedinginan mengingat udara London yang begitu dingin di malam hari. Dan lagi, Abrina hanya memakai kaus berwarna pink dan jins hitam.

Roy menepikan motornya, ia menyuruh Abriana turun dan ia juga ikut turun lalu melepas jacket nya dan memberikan nya pada Abriana.

"Pakai itu" ujar Roy.

Abriana melipat kedua tangannya didepan dada dan sesekali menggosok gosokkan kedua telapak tangannya berharap kehangatan akan datang. "lalu kau?"

"Aku sudah biasa dengan udara malam di London" jawab Roy datar.

Abriana memakai nya "thanks"

Roy mengangguk singkat lalu kembali naik ke atas motor putih kesayangannya itu, tapi Abriana tak kunjung naik juga.

Abriana terus memandang Roy yang sekarang hanya memakai kaus hitam polos dan itu sangat kontras dengan kulit putih pucatnya.

"sampai kapan kau akan diam disana?" Tanya Roy dingin.

Abriana gelagapan, ia tersenyum kikuk dan naik ke atas motor.

Roy melajukan motornya kembali.

'Bagaimana ia tidak merasa dingin saat udara di London seperti di kutub utara saat malam?' Batin Abriana heran.

Mereka sekarang sudah sampai di depan rumah Abriana yang bernuansa biru laut.

Roy mengantar kan nya sampai depan pintu rumah. Abriana turun dan tak sengaja tangannya menyentuh lengan Roy.

'Dingin sekali, apa dia sakit?' Batin nya lagi.

Abriana ingin sekali bertanya tapi ia takut mengingat Roy adalah sosok yang dingin hampir tak pernah tersenyum.

Abriana melepas jacket milik Roy dan memberikan nya kepada Vampire itu.

"Thanks" ujar Abriana yang di angguki oleh Roy.

Saat Roy akan meninggalkan halaman rumah Abriana, tiba tiba..

"Abriana, siapa itu?"

Hai hai hai.. gimana part ini? Next gak? Hehe terus baca dan ikuti cerita Roy and Rey ku yay :* jangan lupa vote and comment ^^

Sidoarjo, 25 Juni 2018

My Cold 'VAMPIRE'Where stories live. Discover now