ending

15 3 0
                                    

Uhhh padahal masih pengen lanjutin lebih banyak chapter lagi,tapi udh ga semangat bikin ceritnya yg minat cerita Blood dikit jadi aku end aja lah.

Langsung aja kuy.












A years leter.

Suasana menjadi hening,seorang lelaki tengah berlutut di hadapan seorang wanita yang tengah terduduk di kursi kayu dengan badan terikat, wajah lelaki itu tertunduk dan pundak yang bergetar.

Sementara wanti itu hanya memandang dengan sendu,wajahnya sudah lebam di mana mana,darah segar mengalir dari plipisnya,sudut bibir yang sobek karna sebuah tamparan cukup keras tadi mendarat di pipi mulusnya.
Lelaki itu adalah Dongxian dan wanita itu Adalah Akihiko.

"Maaf,maafkan aku ,aku sebenarnya tak ingin melakukan ini,tapi aku sudah berjanji akan membalaskan dendam ayah ku ke pada ayah mu dengan cara menyakitimu,maafkan aku"ucap lelaki itu lirih, dia bingung apa kah dia harus melepaskan wanita ini atau membunuhnya saja.

Tapi dia juga masih punya hati,dia tak mungkin membunuh sahabatnya sendiri.

"Seharusnya aku yg meminta maaf,karna ulah ayah ku tuan Okura meninggal"ucap Aki dengan suara yang agak serak karna tadi orang suruhan Dongxian sempat memukul tenggorokan nya.

"Apa kau mau memaafkan ku?"

.

.

.

G-raim sudah tersulut emosi, rahangnya yang tegas seketika mengeras tadi dia mendapat kabar dari orang suruhannya yang selalu mengintai rumah Akihiko bahwa Akihiko di culik saat akan masuk kedalam rumahnya.

Tadi G-raim dan Akihiko pergi berkencan dan G-raim hanya mengantarkan Akihiko sampai depan gerbang rumahnya saja karna dia ada urusan mendadak.

Mobil BMW SUV putih yang di kendarai G-raim sudah tak terlihat,Saat Akihiko akan membuka gerbang rumahnya ada sebuah mobil Van hitam berhenti, dan keluar beberapa orang berbadan besar yang langsung menangkapnya,Akihiko takbisa melawa karna dia sedang tidak siap,dia sedang mamakai drees panjang dan tak membawa senjata apa pun,jadi dia hanya pasrah saat orang orang itu membawanya.

Orang suruhan G-raim akan mengejar mobil Van itu tapi dia kehilangan jejak,mobil itu sudah melesat pergi dan entah kemana.

G-raim membuka sebuah peti kayu yang tampak sangat kusam,ternyata di dalam peti kayu itu adalah katana milik Akihiko yang di titip kan padanya.

Tampa babibu G-raim mengambil katana itu dan pergi entah kemana.

Di dalam mobil G-raim mengaktifkan GPSnya,GPS itu menunjukan di mana keberadaan Akihiko,ya G-raim sudah mengaktif kan GPS di handphone Akihiko agar memudahkannya mengetahui di mana keberadaan Akihiko bila tidak sedang bersamanya.

.

.

.

.

Dongxian membuka ikatan pada tubuh  Akihiko.

"Jadi apa kita bisa bersahabat lagi?"tanya Dongxian dengan wajah yang penuh harapan,Akihiko hanya mengangguk untuk menjawab sungguh dia sudah tak sanggup lagi menjawab tenaganya terkuras habis.

Dongxian memeluk Akihiko sebagai pelukan persahabatan,tapi mata Akihiko terbelalak karna melihat G-raim yang entah dari kapan sudah berada di situ dengan mengangkat katananya keudara,Akihiko sudah bisa membaca apa yg akan G-raim lakukan.

"G-raim jangan!!!!"teriak Akihiko sambil melepas pelukannya,dan berpindah ke belakang Dongxian yang membelakangi G-raim,tapi naas malah dia yang terkena katana yg tajam itu.

Mata G-raim membola dia salah sasaran,Akihiko terkulai lemah saat tubuhnya akan jatuh G-raim dengan sigap menangkapnya.

"Aki bertahan lah,maaf kan aku maaf kan aku,bertahan lah ku mohon"air mata G-raim sudah mengalir deras,tangan dan bajunya sudah kotor oleh darah Akihiko.

Akihiko mengangkat tangannya untuk mengelus pipi tirus G-raim sambil tersenyum simpul.

"Dulu aku gunakan katana ini untuk membunuh orang sekarang katana ini yang membunuh ku"ucap Akihiko terbata,setelah mengucapkan kalimat terakhirnya mata Akihiko perlahan menutup,tangan yang tadi mengusap pipi G-raim terkulai lemas.

Tangis G-raim semakin histeris,sedang kan Dongxian hanya berdiri mematung masih shok dengan kejadian yang begitu cepat ini.

"Ku tarik kata kata ku,aku tak suka melihat darah yang mengalir karna ulah ku,ku mohon kembali lah,aku tak bisa hidup tampa mu ku mohon kembali lah,aku mencintaimu,kembalilah"G-raim terus mengguncangkan tubuh tak bernyawa itu,berharap keajaiban muncul dan menghidupkan kembali Akihikonya,tapi semua sia sia,sesuatu yg telah hilang tak kan bisa kembali lagi.

"TIDAKKKK!!!"




















                                 























                                  














                                 END.





"Xian,ku percaya pada mu,tolong balas kan dengan ku pada Kageyama Daiki lewat putri semata watang nya"ucap peria tua itu sebelum ajal menjemputnya.

Dongxian hanya menangis melihat kondisi ayahnya yang mengenaskan karena ulah orang suruhan dari Daiki.

"Aku akan membalaskan nya ayah,aku berjanji".

Percakapan itu ibarat film yang di putarkan di kepala Dongxian,terlalu jelas teringat di kepalanya bagai mana ayahnya dulu memberi kepercayaan kepadanya untuk membalas kan dendam.

"Dia sudah mati ayah,tapi maaf dia bukan mati di tangan ku melainkan di tangan kekasihnya sendiri".

BLOODDove le storie prendono vita. Scoprilo ora