Dilema

16 4 0
                                    

Bingung pengennya cuman sampe chapter 20 tapi ini udah chapter 16 belom juga keliatan tanda tanda mau end.

Ya udah lah bodo kuy baca aja.
Awas typo ya.

Dongxian tampak melamun dan tidak memperhatikan panitia mos yang sedang melakukan sesi perkenalan di depan sana.

Bahkan dia tidak merespon saat di panggil oleh G-raim,Akihiko yang memang dasarnya cuek dari lahir tidak perduli dengan Dongxian dia hanya melirik sekilas kemudian fokus lagi ke depan.

"Dongxian...xian..hey xian!"G-raim memanggil sambil menggoyang goyangkan pundak Dongxian.

"Ehh...ya ada apa G?"Dongxian kaget padahal G-raim memanggilnya dengan suara yang pelan.

"Kau di panggil untuk maju ke depan!"G-raim memberi tahu bahwa sedari tadi Dongxian di panggil untuk maju dan memperkenalkan diri.

"Eh benarkah?baiklah aku maju dulu ya!"Dongxian beranjak dari duduknya dan melangkah maju ke depan dengan pandangan kosong.

Panitia mos menyuruhnya memperkenalkan lan diri.

"Emm hai...perkenalkan nama ku Dongxian Yefu,kalian bisa memanggilku Xian tapi jangan panggil aku Yefu,aku lulusan dari Osaka International junior high school,hanya itu saja terimakasih"saat Dongxian akan kembali ke tempatnya semula panitia mos menahannya dan memberikan beberapa pertanyaan.

"Siapa nama ayahmu?"tanya lelaki berambut hitam bernametag Daniel itu.

"Apakah aku harus menyebutkan namanya?"Tanya Dongxian sambil menatap tepat di manik kelam Daniel.

"Ya tentu"Daniel memalingkan pandangannya karna merasa tak nyaman dengan tatapan yang di berikan Dongxian padanya.

"Walaupun dia sudah mati??"Dongxian kembali bertanya dia tetap menatap Daniel dengan intens,dia tak suka bila ada yang menanyakan prihal ayahnya,bahkan dia selalu meninggalkan G-raim dan Akihiko kalau mereka menanyakan tentang ayahnya.

"Eh maaf aku tak bermaksut"Daniel merasa tidak enak telah menanyakan hal itu.

"Em tak papa,jadi bolehkah aku duduk kembali?"Dongxian mulai melepas tatapan tak terbacanya pada Daniel.

"Ya silahkan"setelah di persilahkan pergi Dongxian kembali ke tempat semula di sebelah G-raim dia kembali sibuk dengan pikirannya sendiri.

Dongxian's pov:

Aku bingung harus bagai mana,kenapa aku malah nyaman berteman dengan G-raim dan Akihiko bahkan mereka sudah menganggap ku sebagai sahabat,apa aku harus melupakannya dan hidup tenang tampa memikirkan debam tapi bagai mana dengan ayah,nyawa di bayar nyawa kan,ya walau aku tau bukan mereka target ku tapi ayahnya,dan rencana awalnya aku ingin membuat si brengsek itu memohon pada ku untuk melepaskan anaknya,tapi aku sudah tak bernafsu untuk membalas dendam,aku sungguh bingung semua ini membuat kepala ku sakit.

Aku bimbang aku di lema,adakah yang bisa membantu ku,tapi siapa yang akan membantuku aku tinggal sebatang kara itu semua gara gara si brengsek itu aku benci padanya.











Nah lo siapa yg di benci Dongxian ya?

Voment
Papay

BLOODWhere stories live. Discover now