Cerita dari G-raim

51 8 0
                                    

Hati-hati typo bertebaran

"Apa kau ingin tau bagain mana kemarin aku bermain Aki?"

"Ya tentu G,ceritakan sekarang pada ku!"

G-raim mulai menceritakan pada Akihiko bagai mana dia bermain bersama Makoto kemarin di gedung tua

"Kemarin aku mengajak Makoto ke gedung tua di sebrang kota,sesampainya di sana aku mengajak Makoto untuk bermain teka teki!"

"Teka teki apa yang kau tanyakan padanya G?"

"Aku bertanya pada nya,benda mana yang bisa membuatnya cepat mati sambil aku mengangkat belati dan pedangku bersamaan"

"Lalu dia jawab apa?

"Di jawab pedang,lalu aku bilang kalu dia salah,karna walau pun kecil belatiku sudah ku lumuri racun yang cukup mematikan"

Akihiko hanya tersenyum dan bertanya sesekali,dia merasa sekarang G-rang sedang bagus moodnya hingga mau cerita panjang lebar seperti ini,di sisi lain Akihiko juga penasaran dengan cerita G-raim

"Lalu kau tetep bermain teka teki atau langsung bermain permainan inti?"

"Tidak aku masih mau bermain teka teki saat itu,tapi saat aku bertanya racun mana yang mematikan,dia malah menangis sepertinya dia sudah tau maksudku,dia memohon agar aku membebaskannya karna katanya ibunya sudah menunggu di rumah,kau tau kan aku tidak suka pada orang yang selalu menjadikan ibunya sebagai alasan,karna aku sudah bosan bermain teka teki aku langsung saja bermain permainan inti,aku pedasaran dengan daun telinganya,aku arahkan belatiku ke dauntelinganya dan mulai memotong bagian kananter lebih dahulu,Makoto teriak sangat kencangggg sekali aku suka orang yang berteriak,lalu aku potong daun telinga yang sebelah kiri,dia teriak lagi membuat ku ketagihan mendengar teriakannya,dia menutupi telinga tampa daun miliknya menggunakan tangannya,sekarang aku tertarik pasa kuku kakinya,aku ambil tang yang aku bawa dari rumah dan mulai mencabut paksa kuku kaki Makoto,apa kau tau Aki dia teriak lebih kencang dari sebelumnya,tapi aku lelah dan ingin cepat membunuhnya akhirnya aku tancap kan pedangku tepat di keningnya hingga menbus ke belakang,lalu dia mati tapi matanya terbuka itu sangat lucu sekali,aku cabut pedangku tapi sangat susah,terpaksa aku harua membelah kepalanya menggunakan kapak yang ku ikatkan di pinggaku,seteh terbelah aku bisa mengambil pedangku dengan mudah dan seperti biasa aku muali memutilasinya membuat potongan-potongan yang sangat indah"

"Kenapa kau hanya bermain denganya sebentar G?"

"Entah lah aku bosan melihatnya menangis,padahal biasanya aku sangat senang melihat orang menangis!"

"Apa kau tau G,hari ini kau bicara banyak sekali tidak sepeti biasanya"

"Benar kahh?

"Emmm....

Udah dulu ya,segini doang

Papayy

BLOODWhere stories live. Discover now