Tidak berubah!

36 9 2
                                    

Hati hati typo:

Seperti biasa G-raim berangkat sekolah tampa sarapan dulu,jangan kan sarapan mengucapkan selamat pagi pada ayahnya saja tidak.

"Apa salah ayah mu ini G,kenapa kau memperlakukan ku seperti ini!seakan akan aku ini musuh bagi mu?"akhirnya ayah G-raim mengeluarkan isi hatinya,ia merasa bingung dengan anak semata wayangnya ini apakah dia melakukan kesalahan yang sangat fatal hingga anak satu satunya selalu bersikap dingin padanya semenjak kematian istrinya.

"....."tidak ada jawaban dari G-raim ia hanya menatap dengan pandangan kosong pasa ayahnya.

"Apa kau masih marah pada ku,karna aku tidak bisa melindungin mu dan bunda!hingga~"

"See!tampa perlu aku jawab kau sudah tau jawabanya ayah"G-raim melenggang pergi meninggalkan ayahnya .

"Maaf kan ayahmu yang bodoh ini!ku mohonaaf kan aku!"Ayah G-raim menundukan kepalanya kata yang di ucapkannya tadi bukan terdengar seperti perkataan melainkan bisikan tapi G-raim masih bisa mendengarnya.

G-raim hanya berdiri mematung di ambang pintu,tak ada niat untuk pergi meninggalkan rumahnya hatinya terasa berat untuk pergi di saat ayahnya sudah sangat menyesal,sebenarnya G-raim tidak tega melihat ayahnya terus bersedik karna sikapnya.

"Jangan Berubah ku mohon,hanya kau yang ku miliki sekarang G hanya kau anak ku satu satunya ku mohon jangan hukum ayah terus menerus G!masih dengan posisi yang sama menumpu badanya menggunakan lutut.

Dari bundanya meninggal sampai sekarang entah sudah berapa puluh ribu kali ayahnya meminta maaf pada G-raim.

G-raim yang sedang berdiri di ambang pintu mulai mebalikan badannya dan langsung berlari memeluk ayahnya yang sedang berlutut di dekat sofa.

"Aku tidak Berubah,tidak pernah maaf kan aku kerna telah membuat ayah bersedih!"entah kenapa hati G-raim terasa sakit seperti di iris belati kala melihat ayahnya menangis karananya,hati G-raim melunak terlintas di pikirannya untuk menyudahi aksi balas dendamnya dan meninggalakan kebiasaan barunya(membunuh).

"Apa ayah sudah di maaf kan?apa kau akan kembali seperti itu dulu lagi?"tatapan penuh harapan yang kini terlukis di mata ayah G-raim.

Tampa berpikir panjang G-raim menganggu tanda meng"iya"kan pertanyaan ayahnya.

Tak terasa bulir bening membasahi pipi G-raim,ia sudah tak tahan lagi untuk tidak menangis kala ayahnya memeluk tubuhnya,pelukan hangat yang sangat ia rindukan dan sudah lama tak ia dapatkan.

****************************

"Aku akan mengakhiri ini semua!"ucap G-raim namun pandangannya tidak menatap orang yang sedang ia ajak bicara melain kan malah melihat jus jeruk yang iya aduk aduk dari tadi.

"Kenapa?apa dendam mu sudah terbalaskan?"memandang G-raim dengan tatapan dingin.

"Belum!"jawab G-raim singkat.

"Emm dasar psiko amatir!".

G-raim sudah membulat kan tekatnya untuk berhenti dan keluar dari dunia gelapnya.

Dan mengulang kembali masa kecilnya yang penuh warna bersama ayahnya membuka lembaran baru dan melupakan lembaran lama yang penuh tangis , teriakan dan Blood.

Hanya saja dia dia perlu waktu untuk menghilangkan naluri mebunuh yang sudah tumbuh subur di dalam dirinya.

-
-
-
-
-
Jangan mikir kalo cerita ini maun end ya ini masih panjang ko

G-raim aja belom nemuin cintanya dia juga masih smp masa udah mau end.

Voment ya!
Papay

BLOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang