14

110 26 1
                                    

Happy reading guys~


Yiseul pov

Aku baru saja menyelesaikan pekerjaan luar biasaku hari ini , jamku cukup padat dengan operasi dan ini adalah yang ketiga kalinya aku mengoperasi seorang pasien . yah sejak pagi tadi aku hanya mendapat sedikit jam istirahat , itupun aku tak sempat untuk menikmati makan siangku tadi .

aku berjalan menuju kedalam ruangan yang telah aku tempati selama beberapa tahun ini , aku merebahkan diriku dikursi kesayanganku " ahh nikmatnya , punggungku sakit sekali . cah ! mari kita lihat berapa pasien lagi yang harus kutangani ? " saat aku sedang membuka beberapa lembar kertas yang berada ditanganku telfon diatas meja kerjaku berbunyi " yeongseo ? " terdengar suara lelaki tua yang sangat kuhapal dari sebrang panggilan " kau masih sibuk ? bisakah kau meluangkan sedikit waktumu untuk menemuiku diruanganku ? " tanyanya " ne sajangnim , aku akan segera keruanganmu " panggilan berakhir

aku mengetuk pintu ruangan yang bertuliskan 'Presiden Direktur' lalu tak perlu waktu lama aku segera memasuki ruangan tersebut " anyeonghaseyo sajang- ani appa " aku membungkuk dihadapannya . lelaki tua itu tersenyum lalu mempersilahkanku untuk duduk .

" yiseul-a appa ingin bertanya padamu " ucapnya " apa kau benar-benar ingin membuka klinikmu sendiri ? apa kau tak nyaman bekerja bersamaku ? " aku terdiam sejenak " ne appa , aku tak ingin bergantung padamu terlebih pada perusahaanmu . aku ingin melihat seberapa besar kemampuanku tanpa harus bergantung padamu , aku ingin kau bisa mengakuiku sebagai seorang dokter yang hebat sepertimu appa . " pria paruh baya tersebut tersenyum padaku .

" baiklah , appa akan mengizinkanmu untuk membuka klinikmu sendiri . kurasa memang sudah saatnya aku harus melihat kemampuanmu , tetapi- " ia menatapku ragu-ragu " bukan berarti setelah kau keluar dari rumah sakit ini kau bisa bebas dari pengawasanku , aku tak perduli siapa kekasihmu . jika ia bukan seorang dokter sepertiku maka aku tak mengizinkannya untuk menjadi menantuku " aku tersentak mendengar ucapannya " ingat yiseul kau akan meneruskan perusahaan appa , jadi jangan berkencan dengan sembarang pria " ucapnya tegas

entahlah setelah mendengarkan ucapan appa tadi rasanya aku tak dapat menahan amarahku " appa , kau sudah berjanji untuk tidak membahas hal ini padaku . mengapa kau melakukannya ? kau bahkan berjanji padaku untuk tidak mencampuri urusan pribadiku . appa , aku yang akan memilih siapa lelaki yang akan menjadi suamiku nanti . berhentilah mengatur hidupku , aku sudah bukan anak kecilmu lagi " aku berdiri dan segera melangkah meninggalkan ruangan tersebut dengan rasa kesal yang amat sangat .

aku membasuh wajahku dengan kasar " menyebalkan , hhh~ " inilah alasan mengapa aku tak ingin bekerja dengannya . semakin aku bergantung padanya semakin ia akan mencampuri kehidupan pribadiku , aku dan appa memang selalu beradu argumen seperti ini . appa selalu memaksaku untuk menjadi seperti apa yang ia inginkan tanpa tahu apa hal itu membuatku senang atau tidak , appa orang yang tidak pernah mengerti diriku . ia mulai menjadi sosok yang menyebalkan sejak ia berpisah dengan ibuku 10 tahun lalu , ia bahkan bersikeras agar aku tak mengikuti jejak ibuku yang seorang aktris .

ponselku berdering disaat yang tepat , aku melihat layar ponselku " yeongseo oppa " seperti biasa lelaki dari sebrang panggilan selalu terdengar ceria " changiya , mengapa suaramu lesu seperti itu ? apa kau sakit ? " tanyanya

aku tak bisa menjawab pertanyaannya " oppa , bisakah hari ini kita pergi berkencan ? aku merindukanmu " entahlah jika aku sedang merasa kesal seperti ini aku hanya ingin bertemu dengan hoseok oppa , karna ia selalu punya cara untuk membuat moodku membaik .

" apa terjadi sesuatu padamu changiya ? pekerjaanku baru akan selesai pukul 10 malam nanti , apa kau ingin menungguku ? " aku hanya menghela nafasku , seolah mengerti apa yang sedang kurasakan . hoseok oppa bertanya kembali " kau bertengkar lagi dengan appamu ? apa ia membahas tentang hubungan kita lagi ? " aku benar-benar ingin memeluknya sekarang , ingin menangis dipelukannya . hoseok oppa sudah mengetahui tentang hal ini , dan kami sudah beberapa kali membahasnya bersama .

Why Believe In Love?Where stories live. Discover now