11

120 37 1
                                    

Author pov







Nari sedang membantu sepasang kekasih untuk fitting gaun pengantin terakhir mereka , ya sungjae dan joy adalah klient yang akan melangsungkan pernikahan mereka pekan depan . segala sesuatu yang mereka inginkan bisa dikatakan hampir mendekati sempurna " cah , bagaimana menurutmu sungjae-ssi ? " tanya nari yang sedang berdiri bersama dengan joy yang tengah mengenakan gaun dengan design yang sangat elegan " wooahh , kurasa aku bisa menikahinya sekarang juga " ledek sungjae pada joy dan hal itu berhasil membuat mereka tertawa

" Kau hebat nari eonni , aku benar-benar puas dengan design yang kau buat . cantik sekali , aku tak sabar ingin memperlihatkannya pada para tamu undangan dipesta nanti . aku merasa seperti seorang ratu " ucap joy seraya memandangi dirinya dari cermin " syukurlah jika kau menyukainya , itu adalah tugasku . klientku adalah ratuku dan aku akan berusaha untuk membuat ratuku tampak indah di hari yang paling indah untuknya " ucap nari " gomawo eonni , kau memang yang terbaik " tambah joy seraya mengacungkan ibu jarinya bersamaan dengan sungjae .

Setelah fitting selesai nari memutuskan untuk menghubungi jimin , ia berencana untuk memberitahu pada namja chingunya itu jika ia tak bisa pergi menonton malam ini karna ia harus mempersiapkan beberapa hal untuk persiapan pernikahan klientnya yang lain " yeongseo , oh changiya aku baru saja akan menghubungimu ternyata kau lebih dulu menghubungiku . apa kau ada di butikmu ? aku ingin makan siang bersamamu jadi aku membelikan beberapa makanan kesukaanmu , kau tidak ada klient lagi kan ? " tanya sang namja " eoh oppa aku baru saja menyelesaikan fitting untuk klientku , jinjja ? Kalau begitu datanglah . aku akan menunggumu " ucap nari " baiklah , sebentar lagi aku akan sampai " sambungan telfon pun berakhir

***

Jimin pov



" anyeong somi-ssi apa nari ada diruangan ? " ucapku pada salah satu pegawai nari " ne , eonni bilang kau boleh langsung keruangannya " ucapnya ramah " ah baiklah , gomawo " ucapku seraya melangkahkan kaki menuju ruang kerja nari , kulihat pintu ruangan tersebut sedikit terbuka memperlihatkan seorang gadis tengah serius dengan beberapa kertas dihadapannya .

Aku mengetuk pintu tersebut membuat yeoja cantik itu menoleh dan tersenyum kearahku , tanpa ragu aku segera masuk kedalam ruangan sambil meletakkan beberapa makanan yang kubawa khusus untuknya " berhentilah menatap kertas-kertas itu , apa mereka lebih menarik dariku eoh ? " ledekku , iapun tertawa " oppa diamlah sebentar , aku sedang mengecek beberapa detail untuk gaun yang akan jihye pakai " jelasnya " duduklah , jangan melihatku seperti itu " tambahnya iapun berjalan kearah sofa akupun mengikutinya

" apa jihoon dan kekasihnya sudah menemuimu ? " tanyaku " belum , ia mengatakan akan datang jika ia tak ada kelas . oppa sepertinya jin oppa terlihat sangat terkejut saat haera eonni mengatakan tentang jihoon yang akan menikah , apa jin oppa tak tau hal ini sebelumnya ? " tanyanya padaku

" eoh kurasa haera nuna tak memberitahunya , sejak pulang dari liburan itu yoongi hyung bilang jika jin hyung menjadi orang yang sangat pendiam dikantor . tak seperti dia yang biasanya , berita ini benar-benar sangat mengejutkan " ucapku " jinjja ? kuharap mereka tak bertengjar karna masalah ini , haera eonni pasti punya alasan mengapa ia tak memberitahu kabar ini pada jin oppa terlebih dahulu " ucap nari

setelah makan siang aku berencana untuk kembali ketempat kerjaku " oppa , mianhae . sepertinya aku tak bisa pergi menonton denganmu malam nanti , aku benar-benar tak bisa meninggalkan pekerjaanku " ucapnya dengan wajah sedikit murung " gwaenchana changiya , aku mengerti . mungkin lain waktu kita bisa pergi berkencan , setelah kau menyelesaikan pekerjaanmu " ucapku seraya mengusap puncak kepalanya " oppa kau tak marah ? " tanyanya " ani , mengapa aku harus marah saat kau melakukannya dengan senang hati . kau tak perlu merasa bersalah seperti itu " ucapku lalu menariknya kedalam pelukanku , iapun membalas pelukanku .

" jika kau tak bekerja lembur aku akan menjemputmu nanti " iapun menganganggukan kepalanya sebagai jawaban " aku akan mengabarimu nanti , berhati-hatilah . jangan berkendara dengan kecepatan tinggi , aku tak ingin terjadi sesuatu padamu " perintahnya " arraseo , baiklah aku pergi sekarang "

***

Nari pov




Jam menunjukan pukul 10 malam , semua pegawaiku sudah pulang satu jam yang lalu , hari ini aku memutuskan untuk membawa pekerjaanku kerumah dan menyelesaikannya nanti . setelah jimin oppa mengantarku ia segera kembali ketempat kerjanya karna ia masih harus mengerjakan beberapa pekerjaan bersama dengan jinyoung .

Setelah membersihkan diri aku segera merebahkan diriku keatas tempat ternyaman dikamarku , tak lupa akupun membawa beberapa kertas dan laptop lalu aku mulai mengerjakan beberapa sketsa , tak lama ponselku bergetar tanda ada pesan masuk . aku tersenyum , jimin oppa mengirimiku pesan . ia mengingatkanku agar aku terlalu lelah dan segera beristirahat , ia memang selalu melakukannya jika aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku .

aku beruntung bisa mengenalnya , ada kejadian lucu saat kami pertama kali bertemu , berawal dari hal yang tidak kusengaja . mengapa ? karna dulu saat diuniversitas temanku yang berada satu kelas denganku memintaku untuk mengantarkan bekal makan siang untuk sepupunya yang bernama jimin , ia berada dikelas arsitektur .

saat itu ia sedang terburu-buru karna harus menemui salah satu dosen , akhirnya aku mengiyakan permintannya dan mulai berjalan kearah kelas arsitektur berada . setelah bertanya dengan beberapa orang aku segera bergegas meletakkan bekal makan siang tersebut diatas meja untuk jimin , setelah itu aku berencana untuk kembali karna aku sudah tidak ada kegiatan lagi diuniversitas .

aku berada dihalte tepat saat seorang namja berlari kearahku dengan membawa kotak bekal ditangannya " chogiyo , kau meninggalkan bekalmu dimejaku " ucapnya , aku terdiam sejenak " ahh itu untukmu , tadi sepupu menitipkannya padaku karna ia tak bisa memberikannya padamu . jadi aku mengantarkannya untukmu " iapun mengerutkan keningnya terlihat bingung dengan ucapanku " tapi aku tak memiliki sepupu disini , jadi kurasa ini bukan milikku " ucapnya

Belum sempat aku menjawabnya ponselku berdering , ternyata temanku yang menelfon . aku baru akan memarahinya tapi ia sudah lebi dulu memarahiku " Nari-ya kau memberikan bekal itu untuk jimin yang mana ? apa kau tau jika ada dua jimin dikelas itu ? " ucapnya aku terbelalak mendengar ucapannya lalu melihat kearah lelaki yang sesang berdiri dihadapanku dengan wajah yang semakin bingung " sepupuku bernama jung jimin , jangan bilang kau memberikannya pada jimin yang satunya " aku tak bisa berkata apa-apa , aku malu sekali . sedangkan lelaki itu tertawa melihat kebodohanku ini , setelah panggilan selesai lelaki itu menyodorkan bekal tersebut padaku " ini sepertinya bukan milikku , kau harus berhati-hati jika mengantarkan barang seseorang . kau beruntung karna aku belum memakannya " ucapnya dengan senyum manisnya , sejak saat itu kami selalu bertemu di universitas dan menjalin hubungan hingga saat ini . tak salah kan jika aku mengatakan bahwa itu adalah kesalahan indah yang pernah kubuat ? begitulah cerita pertemuanku dengannya , dengan namja yang akhirnya berhasil mencuri hatiku








Why Believe In Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang