Prolog

60 4 4
                                    

DAFTAR PERATURAN UNTUK CASSANDRA HANUNGAN SELAMA BERSEKOLAH DI SMP HARAPAN BANGSA

1. Minimal terlambat masuk sekolah sekali dalam kurun waktu sebulan.

2. Selalu menyiapkan buku pelajaran dan keperluan lainnya saat malam sebelum masuk sekolah.

3. Menghabiskan bekal buatan Juliana Hanungan tanpa meninggalkan bekas.

4. Mencatat jika ada tugas atau ujian di buku yang sudah disediakan oleh Cassandra Hanungan.

5. Mencari setidaknya 2 orang yang bisa dipercaya untuk menjadi sahabat Cassandra Hanungan.

6. Selalu mencuci tangan minimal 10 kali sehari.

7. Mengusahakan agar kedua tangan milik Cassandra Hanungan tidak menyentuh benda yang memiliki lebih dari 5000 kuman dan bakteri.

8. Tidak menggunakan sarung tangan saat berada di area sekolah kecuali jika keadaan mendesak.

9. Tidak ada seorang pun di SMP Harapan Bangsa yang boleh tahu kalau Cassandra Hanungan mempunyai mysophobia.

10. Selalu membalas pesan dari Juliana Hanungan tidak lebih dari 10 menit setelah pesan sampai.

11. Tidak melakukan kegiatan bernama 'menggosip'.

12. Menghindar dari para siswa yang suka makeup, pecinta olahraga, anggota OSIS, suka masak, dan ikut club pecinta alam.

13. Tidak mempunyai pacar atau orang yang disukai.

14. Setiap harinya selalu membawa barang-barang kebutuhan khusus untuk Cassandra Hanungan seperti: masker, hand sanitizer, jas hujan, payung, sepatu boots, sarung tangan dari latex, kaca mata, tisu basah dan kering, sabun cuci tangan, sabun mandi, baju ganti, dan topi renang.

15. Tidak menjadi siswa yang terlalu mencolok di SMP Harapan Bangsa.

16. Tidak menceritakan rahasia mengenai Cassandra Hanungan kepada siapa pun.

17. Tidak boleh memberi tahu alamat rumah Cassandra Hanungan kepada siapa pun.

18. Tidak mengizinkan siapa pun kecuali Juliana Hanungan, Dante Hanungan, dan Heri Hanungan untuk masuk ke ruangan pribadi Cassandra Hanungan.

19. Nilai ujian dan tugas Cassandra Hanungan tidak boleh di bawah 70.

20. Hidup tenang tanpa masalah yang terlalu besar.

Demikian rencana atau peraturan mengenai kehidupan Cassandra Hanungan saat bersekolah di SMP Harapan Bangsa, daftar dapat sewaktu-waktu diubah dan diperbarui jika sudah lebih dari sepuluh nomor tidak dapat dilaksanakan atau dituntaskan.

Yang berhak atas daftar ini,

Cassandra Hanungan.

Cassandra merenggangkan jari-jarinya yang terbalut sarung tangan terbuat dari latex setelah selesai mengetikan daftar acak yang ia buat secara spontan di laptop milik ayahnya. Ia menyadari bahwa daftar yang ia buat terlalu acak dan terlalu tidak nyambung antar nomornya, tetapi ia tidak peduli.

Gadis yang biasa dipanggil Sandra itu segera bangkit dari kursi kerja milik ayahnya setelah mencabut flashdisk yang berisi dokumen-dokumen penting yang sebagian besar isinya mengenai tugas dari sekolah lamanya.

Ia bergegas menuju kamarnya yang hanya diterangi oleh lampu berwarna violet di bagian pinggir dinding kamarnya, sementara lampu utama sebesar 60 watt dibiarkannya mati. Menurut artikel yang ia baca sekitar setahun yang lalu, kuman atau bakteri berkembang biak lebih lambat jika berada di ruangan yang minim penerangan.

Setelah melepaskan sarung tangan latexnya, Sandra menyiapkan buku tulis yang sudah ia sampul rapi. Sandra memasukkan buku-buku itu ke dalam tasnya yang waterproof, lalu ia menyiapkan keperluan lainnya yang berada di daftar peraturan nomor 14.

1. Masker. Sandra hanya membawanya. Ia tidak akan mengenakannya jika tidak dalam keadaan yang mendesak seperti saat terjadi hujan deras karena angin yang ditimbulkan menyebabkan kuman dan bakteri menempel di wajahnya.

2. Hand sanitizer. Barang yang wajib dibawanya. Ia akan menggunakan sekitar 1 pump sebelum makan, 1 pump setelah bersalaman dengan orang lain, dan 2 pump sesudah pelajaran olahraga.

3. Jas hujan dan payung. Untuk melindunginya dari hujan yang mempunyai sekitar 1362 jumlah kuman PER SAMPELNYA bukan SELURUHNYA. Kalau seluruhnya di total mungkin bisa mencapai ratusan ribu kuman.

4. Sepatu boots. Walaupun sangat memakan tempat di tasnya, sepatu boots merupakan benda satu-satunya yang dapat melindungi kakinya dari cipratan air hujan dan genangan air di jalanan Kota Jakarta.

5. Sarung tangan dari latex. Sarung tangan yang biasanya dipakai oleh para dokter. Sarung tangan ini adalah barang yang lumayan penting. Namun tidak terlalu dibutuhkan karena ia sudah membawa hand sanitizer. Ia hanya membawa sepasang agar tidak terlalu memakan tempat.

6. Kacamata. Ia mengenakan kacamata setiap hari setiap saat walaupun matanya sangat sehat dan tidak memiliki penyakit apapun. Ia hanya menggunakannya untuk melindungi matanya dari debu yang dibawa angin.

7. Tisu basah dan tisu kering. Tisu basah untuk membersihkan barang-barangnya jika mereka terkena kotoran dan tisu kering untuk menghilangkan basah yang ditimbulkan oleh tisu basah.

8. Sabun cuci tangan dan sabun mandi. Ia membawa 1 batang untuk masing-masing jenis. Sandra tidak mempercayai sabun cuci tangan yang sudah disediakan di sekolah karena sudah banyak tangan menyentuh pump sabun tersebut juga isi sabun tersebut tidak jelas. Mungkin pihak yang mengurus kebersihan sekolah sudah mencampur sabunnya dengan air agar lebih menghemat.

9. Terakhir, topi renang. Sandra menggunakannya berbarengan dengan jas hujan dan payung untuk melindungi rambutnya dari kuman akibat cipratan hujan.

Setelah selesai memasukkan semua kebutuhannya ke dalam tas, ia menyiapkan satu pulpen yang tintanya bisa dihapus, penggaris lipat sepanjang 20 cm, dan buku kecil untuk mencatat tugas dan ujiannya yang sudah terdapat di peraturan nomor 4.

Sandra melihat puas tasnya yang sudah menggemuk. Ia segera mematikan lampu violetnya dan bergegas ke kamar mandi dalam yang berbau antiseptik. Setiap Sandra masuk ke dalam kamar mandinya, ia selalu merasa aman. Kamar mandinya adalah tempat terbersih yang selalu membuatnya betah berlama-lama di dalamnya. Terkadang jika merasa terancam oleh bakteri dan kuman yang berada di kamarnya, Sandra memilih untuk mengerjakan PR-nya di kamar mandi.

Setelah menggosok gigi dan membersihkan wajahnya, Sandra berjalan ke kasurnya yang sudah ia bersihkan menggunakan sapu lidi tadi siang.

Ia membaringkan badannya lalu menutupi tubuhnya dengan selimut.

Dalam hati ia berdoa semoga besok menjadi hari yang lancar tanpa masalah yang besar seperti peraturan nomor 20. Ia juga sangat bersyukur kepada Tuhan karena diberi kesadaran lebih dibanding umat manusia lainnya tentang betapa bahayanya dunia ini dari para kuman dan bakteri.

Menurut Sandra, mysophobia yang dikatakan dokternya bukanlah suatu musibah. Menurutnya, itu adalah suatu anugerah.


Jadi gimana prolognya? Fyi, aku ga punya mysophobia dan pengetahuanku bener2 cetek banget tentang phobia ini.

Harap maklum ya kalau ada kesalahan. 🙏

Vote and comment for next part!

Author,
MELLOWBEANS

I'm Not ReadyWhere stories live. Discover now