5. Jangan mendekat

137 23 11
                                    

Seorang laki-laki berjalan dengan badan miring ke kiri dan ke kanan. Sempoyongan. Ditangan kirinya ada sebotol minuman keras dan dijari telunjuk dan tengah kanannya terlihat sedang mengapit rokok yang menyala.

"Dasar bos gila sukanya mecat-mecat aja! Apa gue bunuh aja yah? Hahahaha" kata laki-laki itu ngelantur.

Sampai di dekat tiang lampu jalan ia memegang tiang itu untuk berpegangan karena kepalanya sakit akibat mabuk-mabukan. Dengan mata berkunang-kunang ia melihat seorang wanita mendekat kearahnya.

Sebelum ia tak sadarkan diri dia masih bisa mendengar wanita itu bertanya padanya. "Anda baik-baik saja?" Tapi karena pusing yang luar biasa ia pingsan dan semua gelap.

"Duh kok pingsan sih? Gimana mau nolongnya kalo dia pingsan?" kata wanita itu yang khawatir dengan kondisi pria yang sekarang sudah tergeletak di aspal.

"Duh kalo ada orang jahat terus bunuh dia gimana? Ayo pikir-pikir." kata wanita itu lagi.

Lima menit sudah ia menunggu laki-laki itu bangun tapi nyatanya tak ada tanda-tanda jika laki-laki itu akan bangun. Apakah ia pingsan beneran atau tidur nyenyak? Ia bingung bagaimana cara menolongnya. Ia tidak bisa bersentuhan dengan laki-laki itu.

Sudah cukup larut malam. Jalanan itu sepi semenjak kejadian-kejadian aneh menimpah orang yang melewati jalanan itu.

"Coba saja mereka dulu tak melihatku pasti mereka tak akan celaka dan jalanan ini terus ramai." lirih wanita itu.

Tiba-tiba terdengar suara motor dari ujung jalanan sepi itu. Dengan cepat wanita itu berdiri dan melambai-lambai tangan di tengah jalan berharap pengguna kendaraan itu bisa membantunya. Terutama bisa melihatnya.

Motor itu makin dekat dan hampir menabrak wanita itu. Ia menutup matanya rapat-rapat. Awalnya wanita itu menyangka kalau motor itu berhasil menembusnya tapi ia salah sangka. Motor itu berhenti depan di depannya yang sedikit lagi akan mengenai tubuhnya.

"Woy ngapain berdiri ditengah jalan malam-malam gini?" tanya pengendara motor itu sedikit berteriak.

"Galak." gumam wanita itu.

"Mau apa lo? Mau gue tabrak atau mau gue anter lo pulang?" tanya pengendara itu lagi.

"Kamu lihat saya?" dan wanita itu malah bertanya pertanyaan bodoh menurut laki-laki pengendara motor itu.

"Yaiyalah gue lihat lo, gue juga punya mata." balas laki-laki dengan ketus.

"Nih mata gue." sambil menunjukkan matanya laki-laki itu berdecak sebal.

Wanita itu berusaha tak ingin melanjutkan perdebatannya karena ia sadar jika ada seseorang yang memerlukan pertolongan.

"Bantu orang itu dia pingsan sekitar sepuluh menit lalu dan belum sadar juga." ujar wanita itu sambil menunjuk kearah laki-laki yang tergeletak di aspal itu.

"Dia kenapa?" tanya laki-laki pengendara motor dan wanita itu menjawab dengan gelengan kepala. Jelas saja ia tak tau, toh dia langsung jatuh tiduran gitu di aspal.

Karena kasian dan melihat sudah larut malam juga laki-laki pengendara motor itu akhirnya memilih memesan taksi online untuk membawa orang itu kerumah sakit. Sambil menunggu taksi datang laki-laki itu mencari ponsel orang itu untuk menghubungi keluarga si korban.

"Halo suami anda sedang di perjalanan ke rumah sakit xxx. Tolong segera hampiri suami anda." ujar laki-laki itu kepada istri orang itu.

Tak lama taksi yang dipesan pun sampai dan laki-laki yang sedang pingsan itu di gotong masuk ke dalam taksi tak lupa menitipkan pesan kepada supir taksi untuk membawa kerumah sakit yang tadi dibilang kepada keluarganya.

"Terima kasih pak." ujar laki-laki pengendara motor itu seraya memberikan selembar uang berwarna biru.

Laki-laki itu mengedarkan pandangannya mencari wanita yang meminta tolong padanya tadi. Tapi wanita itu sudah tidak ada. Kemana dia?

"Tuh cewek kemana sih? Haduh duit gue udah melayang lima puluh ribu." ujar laki-laki itu sedikit tak ikhlas tapi apa boleh buat? Hitung-hitung menambah pahala buat masuk surga.

Jam menunjukkan pukul sebelas malam, buru-buru laki-laki itu naik keatas motornya. Dia ingin pulang karena sang Bunda sudah menunggunya dirumah untuk dimintai keterangan kenapa malam-malam gini kelayapan.

Tapi baru ingin melajukan motornya ia melihat wanita yang meminta bantuan tadi. "Woy tunggu dulu!" teriaknya.

Wanita itu sontak memberhentikan langkah kakinya. Padahal ia ingin kabur tapi laki-laki itu melihatnya.

"Ganti uang gue tadi." ujar laki-laki itu sambil menengadah tangan kanannya.

"Hm... Saya gak punya uang." ujar wanita itu sangat pelan.

"Hah? Gimana nasib uang jajan gue besok?" balas laki-laki itu kesal.

"Maaf." dengan cepat wanita itu berlari setelah mengucapkan kata maaf tapi laki-laki itu masih tak ikhlas uangnya pergi begitu saja. laki-laki itu mengejar wanita itu.

"Jangan mendekat! Saya mohon." kata wanita itu berhenti berlari.

Laki-laki itu juga ikut berhenti berlari dengan wajah bingung ia bertanya. "Kenapa?"

"Kamu akan bahaya jika didekat saya." jawab wanita itu. Misterius sekali.

"Oke-oke gue gak bakal kejar lo lagi tapi besok gue bakal balik lagi kesini dan nagih duit gue." kata laki-laki itu.

"Dan kenalin nama gue Dilan." sambung laki-laki itu lalu berlalu pergi menuju motor sportnya dan melaju kencang membela jalanan sepi itu.

"Gak ikhlas banget nolongnya. Hai Dilan aku Hantu Jones." balas wanita itu setelah Dilan benar-benar menghilang dari pandangannya.

Tapi apa tadi? Dia mau kesini lagi? Semoga dia berubah pikiran untuk belajar mengikhlaskan daripada nyawanya menjadi taruhan.

👻👻👻
.
.
.

Sedihhh:(

Cerita ini sepi peminat. Ayo dong ramein cerita ini, share ke teman kalian buat baca cerita ini.

Huhu jadi sedih:(

Hantu Jones?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang